Kisah Kiska Paus Orca Paling Kesepian di Dunia

Sejak 2011, Kiska menjadi satu-satunya paus orca yang tersisa di Marineland. Ia hidup dalam kesendirian dan duka yang mendalam.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 28 Agu 2024, 03:00 WIB
Paus Orca berkeliaran di perairan Desa Botubarani membuat hiu paus menghilang. (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kiska dijuluki sebagai paus orca paling kesepian di dunia. Bahkan, puas betina ini hidup di penangkaran di Kanada dan mati dalam kesepian.

Dikutip dari laman IFL Science pada Selasa (27/08/2024), Kiska ditangkap dari alam liar pada 1979 di perairan Islandia. Kiska ditangkap saat berusia 3 tahun bersama dengan paus lain, Keiko yang menjadi bintang film Free Willy (1993).

Kiska tinggal bersama Keiko hanya beberapa tahun sebelum mereka berpisah pada 1980-an. Keiko dilepaskan ke perairan laut lepas, yang didiami oleh kawanan paus pembunuh liar lainnya.

Setelah bersama selama empat hari, Keiko kembali ke pantai tempatnya dipelihara selama empat tahun terakhir. Ikan paus yang memiliki berat 9.620 pon itu dikembalikan lagi ke laut lepas, dua pekan kemudian.

Sayangnya, nasib Kiska tidak seberuntung Keiko. Setelah berpisah, ia kemudian menghabiskan 12 tahun terakhir di sel isolasi.

Kiska hidup dalam kesulitan sejak tinggal di taman hiburan Marineland, Ontario, Kanada. Kiska hidup dalam kolam kecil, jauh dari spesiesnya.

Ia sempat melahirkan lima anak yang masing-masing bernama Athena, Hudson, Nova, Kanuck, dan satu yang mati sebelum sempat diberi nama. Sayangnya, semua anak Kiska mati muda sebelum berumur 7 tahun.

Sejak 2011, Kiska menjadi satu-satunya paus orca yang tersisa di Marineland. Ia hidup dalam kesendirian dan duka yang mendalam.

 


Stres

Kondisi penangkaran menyebabkan Kiska mengalami stres dan depresi yang berkepanjangan. Ia sering terlihat melakukan gerakan berulang-ulang, bahkan membenturkan kepala dan tubuhnya ke dinding kandang.

Kiska adalah orca penangkaran terakhir di Kanada dan menjadi fokus protes beberapa aktivis hewan di Marineland. Kelompok hak-hak hewan People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) menggambarkan Kiska sebagai "orca paling kesepian di dunia", yang hidupnya diwarnai tragedi demi tragedi setelah kematian anak-anaknya.

Hingga akhirnya, satu-satunya orca yang hidup di penangkaran Kanada itu mati pada 2023 lalu. Kiska mati setelah empat dekade terakhir berada di Marineland.

Kelompok hak asasi hewan Whale Sanctuary Project melaporkan bahwa Kiska mati karena infeksi bakteri. Sebelumnya telah dilaporkan bahwa orca yang tinggal di penangkaran berisiko mati akibat infeksi oportunistik.

 


Mamalia Sosial

Paus orca atau yang dikenal sebagai paus pembunuh adalah mamalia laut yang memiliki kecerdasan yang luar biasa. Tak hanya cerdas, predator ini juga memiliki perilaku yang agresif.

Secara fisik, paus orca memiliki berat hingga 10 ton. Ia memiliki otot dan gigi yang ramping dan dapat dengan cepat melampaui kecepatan kapal pesiar balap.

Dikutip dari laman Science Alert pada Selasa (27/08/2024), orca memiliki otak yang besar dan kompleks, serta kemampuan belajar yang luar biasa. Paus orca telah terbukti mampu memecahkan teka-teki, mengenali diri mereka sendiri dalam cermin, dan belajar melalui pengalaman.

Orca yang tersebar di seluruh dunia telah membentuk kelompok regional dan mengembangkan dialek mereka sendiri. Hal ini diperkuat oleh salah seorang ilmuwan yang mempelajari klik dan siulan yang digunakan suatu kelompok orca untuk berkomunikasi dan menemukan perbedaan regional di antara mereka.

Suara menjadi salah satu alat penting dalam komunikasi bagi kelompok cetacea (paus). Suara mampu bergerak lebih cepat di dalam air daripada di udara dan dapat melakukannya pada jarak lebih jauh.

Paus orca berburu secara berkelompok, sehingga memerlukan banyak anggota untuk memainkan suatu peran yang berbeda. Struktur sosialnya cukup rumit namun biasanya dikepalai oleh betina.

Gaya hidup yang berkelompok meningkatkan daya tahan mereka. Orca merupakan salah satu spesies di dunia yang mengalami menopause, sehingga nenek orca akan mengerahkan energinya mendukung pod yang lebih besar.

Nenek moyang orca biasanya mengetahui tempat berburu terbaik dan membimbing keluarganya melewati masa-masa sulit. Bahkan suatu penelitian mengungkapkan setelah kematian neneknya, kematian orca pod juga meningkat.

Hal ini menjelaskan bahwa menopause menciptakan generasi keluarga yang saling menghormati, sehingga berkontribusi baik bagi kesejahteraan kerabat dan kelompok mereka.

(Tifani)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya