Wabah Flu Burung H5N1 Merebak, India Targetkan Bunuh 20.000 Unggas

Wabah Flu Burung Merebak, India Musnahkan Ribuan Unggas

oleh Tim Global diperbarui 27 Agu 2024, 16:17 WIB
Ilustrasi wabah flu burung. (AP Photo/Channi Anand)

Liputan6.com, Odisha - Wabah flu burung melanda negara bagian Odisha di India timur. Hal itu mengakibatkan ribuan unggas dibunuh.

Negara bagian Odisha di India timur telah memusnahkan lebih dari 5.000 ayam yang positif mengidap strain flu burung H5N1 yang sangat patogenik, seorang pejabat pemerintah negara bagian itu mengatakan kepada kantor berita Reuters pada Senin (27/8/2024).

Adapun laporan yang juga dimuat VOA Indonesia itu menyebut pusat wabah flu burung berada di Distrik Puri, sekitar 30,5 km dari ibu kota negara bagian Bhubaneswar. Baru-baru ini dilaporkan 1.800 unggas mati di peternakan setempat.

"Target kami adalah memusnahkan 20.000 unggas. Di lokasi peternakan, terdapat 20.000 unggas tetapi hari ini 10.000 atau lebih akan dimusnahkan," kata Direktur Tambahan Pengendalian Penyakit Dr. Jagannath Nanda.

Strain H5N1 dianggap sangat patogenik dan juga dapat ditularkan ke hewan seperti babi, kuda, kucing, anjing, dan terkadang manusia.

Penyebaran virus flu burung ini menjadi perhatian pemerintah dan industri unggas karena kerusakan yang ditimbulkannya pada ternak, kemungkinan pembatasan perdagangan, dan risiko menular ke manusia.


Deteksi Kasus Flu Burung, Jepang Bunuh 40.000 Unggas

Ilustrasi wabah flu burung. (AP Photo/Ariel Schalit)

Sebelumnya, pihak berwenang di barat daya Jepang pada Sabtu 25 November 2023 bergegas membendung wabah flu burung pertama musim ini, dengan mengidentifikasi sekitar 40.000 unggas untuk dimusnahkan dan menerapkan tindakan karantina di peternakan terdekat.

Mengutip Kyodo News, Minggu (26/11/2023), jenis virus yang sangat menular diketahui terdeteksi di sebuah peternakan unggas di Kashima, Prefektur Saga, sehingga mendorong otoritas prefektur dan nasional di sekitarnya untuk membentuk satuan tugas.

NHK menyebut jenis flu burung yang terdeteksi patogen tipe H5.

Pemerintah Prefektur Saga mengatakan pada Sabtu pagi bahwa kasus flu burung dikonfirmasi di sebuah peternakan di Kashima, dan pemusnahan 40.000 unggas diperkirakan selesai pada Minggu pagi waktu setempat.

Adapun pergerakan sekitar 255.000 unggas di 12 peternakan unggas yang terletak dalam radius 10 kilometer dari pusat wabah dan produk terkait seperti telur dibatasi, sementara lokasi desinfeksi kendaraan didirikan di seluruh prefektur.

Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang Ichiro Miyashita mengatakan pada pertemuan gugus tugas kementeriannya bahwa tindakan cepat akan diambil untuk memerangi virus ini, termasuk dengan mengirimkan tim survei epidemiologi.

Menurut otoritas prefektur Saga, peningkatan jumlah ayam yang mati dilaporkan pada hari Jumat, dan hasil dari dua tes dasar menunjukkan positif. Tes genetik kemudian mengkonfirmasi keberadaan virus tersebut.


Flu Burung Terjadi di Kamboja, Balita 2 Tahun Meninggal Dunia

Sementara itu, kasus flu burung (H5N1) kembali terjadi di Kamboja. Tahun ini, ada tiga orang meninggal dunia akibat penyakit tersebut. 

Ini adalah pertama kalinya kasus flu burung terjadi di Kamboja sejak 2014 atau hampir satu dekade lalu.

Dilaporkan VOA Indonesia, Selasa (10/10/2023), korban meninggal dari Kamboja itu mulai dari anak perempuan berusia dua tahun hingga pria berusia 50 tahun. 

Seorang anak perempuan berusia dua tahun adalah orang kedua di Kamboja yang meninggal karena flu burung pada pekan ini,serta orang ketiga pada tahun ini, demikian kabar dari Kementerian Kesehatan negara tersebut

Uji laboratorium mengkonfirmasi bahwa anak yang tinggal di provinsi Prey Veng tersebut, meninggal hari Senin karena flu burung H5N1, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Kementerian tersebut mengumumkan pada hari Minggu bahwa seorang pria berusia 50 tahun di provinsi tetangga Svay Rieng juga meninggal karena H5N1.

Pada bulan Februari lalu, ada juga kasus seorang anak perempuan berusia 11 tahun menjadi korban meninggal akibat flu burung pertama di negara tersebut sejak tahun 2014. Ayahnya juga ditemukan tertular namun selamat.

 


Endemik

Ilustrasi wabah flu burung. (AP Photo/Ariel Schalit)

Menurut penghitungan global yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dari Januari 2003 hingga Juli 2023, terdapat 878 kasus infeksi flu burung H5N1 pada manusia yang dilaporkan dari 23 negara, 458 di antaranya berakibat fatal. Kamboja telah mencatat 58 kasus sejak tahun 2003 dimana manusia tertular flu burung.

"Sejak tahun 2003, virus ini telah menyebar pada populasi burung dari Asia ke Eropa dan Afrika, dan ke Amerika pada tahun 2021, dan telah menjadi endemik pada populasi unggas di banyak negara," kata WHO dalam situsnya. "Wabah ini telah mengakibatkan jutaan infeksi pada unggas, beberapa ratus kasus pada manusia, dan banyak kematian pada manusia. Kasus pada manusia sebagian besar dilaporkan dari negara-negara di Asia, tetapi juga dari negara-negara di Afrika, Amerika, dan Eropa."

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat bulan lalu mengatakan bahwa wabah flu burung meningkat secara global, dengan lebih dari 21.000 wabah di seluruh dunia antara tahun 2013 dan 2022. Flu burung jarang menginfeksi manusia.

Infografis: Perjalanan Wabah dan Vaksinnya (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya