Kenali Penyebab Sering Sakit Perut hingga Buang Air Besar Cair

Seseorang yang tidak bisa mencerna laktosa, gula yang terdapat dalam produk susu, mungkin akan mengalami diare setiap kali mengonsumsi produk susu.

oleh Panji Prayitno diperbarui 01 Sep 2024, 09:00 WIB
Ilustrasi sakit perut. (Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Sakit perut hingga buang air besar cair merupakan kondisi yang sering dialami oleh banyak orang. Kedua gejala ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gangguan ringan hingga kondisi medis yang lebih serius.

Salah satu penyebab paling umum dari sakit perut dan buang air besar cair adalah infeksi saluran pencernaan. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit.

Virus seperti norovirus dan rotavirus sering kali menjadi penyebab utama diare pada anak-anak dan orang dewasa. Bakteri seperti Salmonella, Escherichia coli (E. coli), dan Campylobacter juga dapat mengakibatkan gangguan ini, terutama jika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Faktor lain yang dapat menyebabkan gangguan tersebut adalah intoleransi makanan. Intoleransi terhadap laktosa, gluten, atau jenis makanan tertentu dapat memicu reaksi tubuh yang menyebabkan diare dan sakit perut.

Misalnya, seseorang yang tidak bisa mencerna laktosa, gula yang terdapat dalam produk susu, mungkin akan mengalami diare setiap kali mengonsumsi produk susu.Selain infeksi dan intoleransi makanan, gangguan pencernaan fungsional seperti sindrom iritasi usus (IBS) juga menjadi salah satu penyebab utama.

IBS adalah kondisi yang mempengaruhi kerja usus besar dan menyebabkan gejala seperti kram perut, diare, atau sembelit. Penyebab pasti IBS belum sepenuhnya dipahami, tetapi stres, pola makan yang buruk, dan perubahan hormon sering kali dikaitkan dengan munculnya gejala.


Konsultasi Dokter

Tidak hanya itu, peradangan usus juga bisa menjadi penyebab sakit perut dan diare. Kondisi seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif merupakan bentuk peradangan kronis pada usus yang dapat memicu diare berkepanjangan.

Kedua kondisi ini memerlukan penanganan medis karena dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Penyebab lainnya yang mungkin mempengaruhi seseorang adalah penggunaan obat-obatan tertentu.

Beberapa jenis obat, seperti antibiotik, dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di dalam usus, sehingga menyebabkan diare. Selain itu, obat pencahar yang digunakan untuk mengatasi sembelit juga bisa menyebabkan buang air besar cair jika digunakan secara berlebihan.

Dalam banyak kasus, gangguan sakit perut dan buang air besar cair bersifat sementara dan akan membaik dengan sendirinya. Namun, jika gejala terus berlanjut atau disertai dengan tanda-tanda lain seperti demam, darah dalam tinja, atau dehidrasi, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Identifikasi penyebab yang tepat sangat penting untuk memastikan penanganan yang efektif dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya