Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberi pesan kepada kadernya untuk tidak mencampuri urusan partai lain.
Paloh meminta kadernya untuk terus kompak di internal.
Advertisement
"Kita adalah kita, Saudara-saudara semuanya, yang bersatu dalam semangat kekitaan itu. Itulah NasDem. Kita tidak perlu merecoki rumah tangga partai-partai lain," kata Paloh usai kembali terpilih kembali menjadi Ketum NasDem di Kongres III, JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (27/8).
Paloh ingin NasDem dikenal sebagai partai politik yang membawa nilai-nilai keindonesiaan dan mengurus internal partai sendiri.
"Kita tidak usah mencampuri dan mengomentari partai-partai lain, kita urus diri kita sendiri. Dan buktikan kita masih ada untuk membangun dan membela nilai-nilai keindonesiaan yang sejati. Ini harapan saya pada semuanya para peserta kongres ketiga ini," ujarnya.
Paloh mengakui tidak bisa selamanya menjadi Ketum NasDem. Dirinya juga menyadari bahwa memiliki keterbatasan.
"Saya tidak tahu, tapi yang saya tahu adalah satu, saya pasti tidak bisa memimpin partai ini selamanya. Itu saya tahu. Saya tahu arti keterbatasan saya," pungkasnya.
Surya Paloh Sindir Petualang Politik di NasDem: Sial Benar Partai Ini
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyindir pihak yang ia sebut sebagai petualang politik. Menurutnya, pihak tersebut cuma memanfaatkan partainya untuk kepentingan politik.
"Alangkah tidak beruntungnya partai ini ketika yang kumpul di partai ini hanya sebenarnya para petualang politik yang memanfaatkan partai ini, sial benar partai ini," kata Paloh dalam pidatonya usai terpilih kembali menjadi Ketum NasDem 2024-2029 di Kongres ke-III NasDem, JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Dia mewanti-wanti kepada seluruh jajarannya untuk tidak mencoba-coba melakukan itu dibawah kepemimpinannya.
"Jangan coba-coba. Masuk partai, dapat jabatan di partai, bahkan merusak partai. Apa ini? yang sudah berlalu biarlah berlalu. Tapi tidak mulai saat ini saya memimpin kembali partai ini," ujarnya.
Paloh meminta seluruh kadernya untuk disiplin terhadap partai. Jika tidak, ia pun tak segan-segan partai yang akan mendisiplinkan mereka.
"Saudara dengan segala kerendahan hati dan permintaan maaf saya pastikan jangan coba-coba dekat dengan saya dengan karakter seperti itu," tegasnya.
"kalau saudara tidak mampu mendisiplinkan diri saudara mulai saat ini, maka partai akan mendisiplinkan diri saudara," ucap Paloh.
Advertisement
Surya Paloh Ditetapkan Kembali Jadi Ketua Umum Partai NasDem Periode 2024-2029
Sebelumnya, Majelis Tinggi Partai Nasdem dalam Kongres III Partai Nasdem di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa, menetapkan kembali Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai Nasdem untuk periode masa jabatan 2024-2029.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Nasdem IGK Manila mengatakan hal tersebut diputuskan pada 26 Agustus 2024 berdasarkan rapat pleno oleh para anggota majelis tinggi partai yang telah ditandatangani.
"Keputusan ini mulai berlaku dan mengikat sejak ditetapkan," kata Manila saat memimpin sidang pembacaan keputusan majelis tinggi dikutip dari Antara, Selasa (27/8/2024).
Selain itu, majelis tinggi partai juga menugaskan kepada Surya Paloh untuk sebagai ketua umum untuk menyusun kepengurusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Nasdem untuk periode 2024-2029.
Selanjutnya Surya Paloh diminta oleh Pimpinan Sidang Kongres III Partai Nasdem Willy Aditya untuk ke atas panggung dalam momen penyerahan mandat ketua umum secara simbolis dari majelis tinggi.
Kemudian Surya pun langsung diminta untuk berpidato menyampaikan pidato sebagai ketua umum terpilih pada kongres tersebut. Saat berpidato, dia pun mengakui bahwa banyak pihak yang sudah menduga dirinya akan kembali terpilih menjadi ketua umum.
Dia pun mengajak kepada seluruh kader partai agar membawa Nasdem sebagai partai yang penuh kepeloporan dan membawa cita-cita bangsa. Menurutnya cita-cita tersebut bisa terwujud apabila menjunjung tinggi kejujuran.
"Partai Nasdem ini sejatinya memang didirikan untuk menjaga ruang yang ada, di tengah ruang yang hampa dan kosong, cita-cita yang mulia tidak boleh kalah dengan kelompok pragmatisme," kata dia.
Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com