Liputan6.com, Jakarta - Raja Charles III disebut telah membuat murka istrinya, Ratu Camilla, dengan mempertimbangkan kemungkinan perundingan damai dengan Pangeran Harry. Raja Inggris dilaporkan tengah mencari bimbingan spiritual dan sudah dinasihati untuk berbaikan dengan putra bungsunya.
MailOnline melaporkan, seperti dikutip dari The News, Selasa, 27 Agustus 2024, seorang informan mengungkap bahwa "iman" selalu memainkan peran penting dalam kehidupan ayah Pangeran William, terutama sejak ia jadi Raja. Sumber tersebut mengklaim, "Charles sangat merindukan Harry."
Advertisement
"Ia mencintai putranya dan berharap bisa bersatu kembali, terlepas dari apakah Harry dan Meghan ingin kembali menjalankan tugas kerajaan atau tidak," ia menyambung. Harry meninggalkan keluarga kerajaan pada 2020 bersama istrinya Meghan Markle.
Sejak saat itu, pasangan tersebut acap kali jadi berita utama, karena pernyataan kontroversial mereka seputar tokoh-tokoh penting kerajaan, termasuk Camilla. Dalam memoarnya Spare, Duke of Sussex menyebutnya "wanita lain," dan mengatakan bahwa ia dan Pangeran William mendesak Charles tidak menikahinya karena ia bisa jadi "ibu tiri yang jahat."
Raja Charles belum bertemu cucu-cucunya dari pasangan Sussex selama lebih dari dua tahun. Namun sayangnya, tidak ada tanda-tanda harapan bahwa ia akan bertemu cucu-cucunya dalam waktu dekat, menurut seorang pakar.
Melansir Mirror, Jumat, 9 Agustus 2024, pakar kerajaan Tom Quinn mengklaim, putra sulung mendiang Ratu Elizabeth II tidak lagi berkomunikasi dengan putra bungsunya. Berbicara secara eksklusif pada outlet itu, ia berkata, "Meski Harry menyerang keluarga kerajaan, ayahnya tidak menanggapi dengan menyerang putranya di depan umum."
Jadikan Anak Alat Tawar-menawar
"Namun secara pribadi," Quinn menambahkan. "Raja Charles sangat marah. Begitu marahnya sampai-sampai ia sekarang menolak menerima telepon dari putranya."
Raja belum bertemu Pangeran Archie dan Putri Lilibet sejak Juni 2022 ketika pasangan Sussex mudik ke Inggris untuk merayakan Platinum Jubilee mendiang Ratu. Dalam wawancara baru-baru ini dengan ITV, Harry mengatakan, ia tidak akan membawa istri atau anak-anaknya kembali karena kekhawatiran keamanan yang menurutnya berasal dari liputan tentang ia dan keluarganya.
Duke of Sussex berkata, "Yang dibutuhkan hanyalah satu aktor yang membaca berita ini untuk bertindak berdasarkan apa yang telah mereka baca. Entah itu pisau atau (siraman) asam, ini adalah hal-hal yang jadi perhatian saya. Itulah salah satu alasan saya tidak akan membawa istri saya kembali ke negara ini (Inggris)."
Quinn mengatakan Charles, yang dikenal sebagai kakek yang berdedikasi bagi ketiga anak Kate Middleton dan Pangeran William, menganggap anak-anak itu harus didahulukan. "Charles yakin Harry harus melupakan masa lalu demi Archie dan Lilibet, tapi ia merasa bahwa akses ke anak-anak digunakan sebagai alat tawar-menawar dan itu, menurut pandangan Charles, tidak dapat dimaafkan," ujar Quinn.
Advertisement
Kemungkinan Raja Charles Kunjungi Cucu-cucunya di AS
Pada Februari 2024, Pangeran Harry kalah dalam gugatan di Pengadilan Tinggi Inggris atas putusan bahwa tidak ada pelanggaran hukum dalam keputusan menurunkan perlindungan polisi yang didanai pembayar pajak sebagai anggota kerajaan yang tidak bekerja. Ia bermaksud mengajukan banding atas keputusan tersebut, tapi para ahli memperkirakan, Harry akan bepergian sendiri ke Invictus Games di Birmingham pada 2027.
Mengenai Raja, yang masih menjalani perawatan kemoterapi untuk kanker, mengunjungi keluarga Sussex di California - akan sangat sulit menurut pakar kerajaan lain. Joe Little, redaktur pelaksana majalah Majesty berkomentar, "Akan sangat bagus untuk berpikir bahwa suatu saat nanti Raja dapat mengunjungi cucu-cucunya yang jarang ia temui, tapi ia berusia 75 tahun dan masih belum dalam kondisi kesehatan yang baik."
"Kunjungan ke Amerika sepertinya tidak akan jadi prioritas utama sekarang, mengingat tuntutan lain yang menyita waktunya," ia melanjutkan. "Ini adalah situasi yang sangat menyedihkan yang tidak akan pernah diprediksi siapa pun, bahkan lima tahun lalu."
Harry dan Meghan Terancam Kehilangan Gelar Kerajaan
Pekan lalu, beredar kabar bahwa gelar kerajaan Pangeran Harry dan Meghan Markle terancam dicopot. Menurut seorang sumber yang mengatakan pada Express.co.uk, dikutip Senin, 19 Agustus 2024, satu pokok bahasan liburan musim panas di Balmoral tahun ini adalah Duke dan Duchess of Sussex.
Ini juga tentang bagaimana pasangan itu akan menyesuaikan diri dengan keluarga Kerajaan Inggris dalam dekade-dekade berikutnya. "Yang tidak disadari orang adalah pertemuan Balmoral bukan sekadar liburan musim panas. Keluarga juga berpartisipasi dalam pertemuan yang telah diatur sebelumnya di mana mereka membahas posisi keluarga saat ini dan bagaimana mereka dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk masa depan," kata sumber tersebut.
"Tidak hanya tur (ala kerajaan) Harry dan Meghan, serta perjalanan ke Kanada, tapi juga gelar dan gelar bangsawan mereka akan jadi bahan diskusi," sumber itu menyebut. Duke dan Duchess of Sussex, yang melakukan tur semi-kerajaan ke Kolombia Kamis, 15 Agustus 2024, diberi gelar kerajaan oleh mendiang Ratu Elizabeth II di hari pernikahan mereka pada 19 Mei 2018.
Gelar resmi Pangeran Harry adalah Duke of Sussex, Earl of Dumbarton, dan Baron Kilkeel. Ia juga diangkat jadi Knight Commander of the Royal Victorian Order (KCVO) oleh Ratu Elizabeth II pada Juni 2015. Sedangkan gelar resmi Meghan Markle adalah Duchess of Sussex, Countess of Dumbarton, dan Baroness Kilkeel.
Sumber tersebut menambahkan bahwa jika Harry kehilangan gelar Pangeran, itu berarti Archie dan Lilibet juga dapat kehilangan gelar mereka. Tapi, anak-anak akan dapat menggunakan gelar Dumbarton, sementara orangtua mereka akan dikenal hanya sebagai keluarga Sussex.
Advertisement