Prabowo Terima NasDem Masuk Koalisi: Saya Enggak Apa-Apa Anda Dulu Dukung Anies

Setelah Pemilu berakhir, Prabowo mengajak Partai NasDem dan partai lainnya untuk bergabung dengan pemerintahan.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 28 Agu 2024, 06:02 WIB
Ketum NasDem Surya Paloh saat sambangi kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku menerima Partai NasDem untuk masuk ke koalisinya dengan tangan dan hati yang terbuka walaupun sempat mendukung Anies Baswedan dalam Pemilu 2024.

Dia mengaku membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari Partai NasDem, demi bangsa, negara, dan rakyat. Setelah proses kontestasi politik itu, dia pun mengajak Partai NasDem dan partai lainnya untuk bergabung dengan pemerintahan.

"Saya nggak apa-apa anda dulu dukung Anies, nggak apa-apa. Rakyat butuh pilihan, tapi sekarang ayo kita, kita bersatu, kita bergabung, kita bekerja sama," kata Prabowo saat berpidato dalam Kongres III Partai NasDem di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (27/8/2024) seperti dilansir Antara.

Dia pun meyakini bahwa Indonesia bisa bangkit menjadi negara hebat dan makmur, tanpa menjadi negara yang mengemis-ngemis. Menurutnya anak-anak generasi muda pun bakal mendapatkan masa depan yang gemilang.

Menurutnya hal itu akan terwujud apabila para elite-elite atau senior-senior bisa bekerja sama untuk berkolaborasi membangun bangsa.


Gabung Pemerintahan

Dia mengatakan hal itu juga sudah dicontohkan oleh Surya Paloh yang menyampaikan inisiatif untuk bergabung dengan koalisi pemerintahan.

"Sama, PKS ayo terima kasih bergabung. PKB terima kasih bergabung. Jangan pergi lagi tapi. Sekarang aku nunggu mana yang mau gabung lagi," katanya.


Koalisi Gemuk

Saat ini, dia mengatakan ada anggapan bahwa koalisi pemerintahan saat ini merupakan koalisi yang sangat gemuk. Menurutnya koalisi itu wajar karena Indonesia merupakan bangsa yang besar yang sama luasnya dengan benua Eropa.

"Persaingan bangsa-bangsa sampai mereka mengatakan kalau elite Indonesia bisa bekerja sama, Indonesia sangat sulit untuk dibendung," katanya.

Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya