4 Posisi Tidur yang Dianjurkan Agar Lebih Nyenyak dan Sehat, Patut Diterapkan

Menentukan posisi tidur yang benar sangat krusial untuk meraih tidur yang berkualitas.

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 28 Agu 2024, 10:26 WIB
Ilustrasi tidur, bermimpi. (Photo by yanalya on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Setelah menjalani hari yang penuh aktivitas, banyak orang menginginkan tidur nyenyak di malam hari. Tidur yang berkualitas memiliki banyak manfaat penting. Selama tidur, tubuh memperbaiki sel-sel yang rusak dan memproduksi hormon yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pemulihan, ini sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Tidur nyenyak juga membantu otak membersihkan protein berbahaya, seperti amiloid-beta, yang dapat menyebabkan kerusakan kognitif dan meningkatkan risiko penyakit seperti Alzheimer. Proses ini penting untuk menjaga fungsi otak yang optimal. Selain itu, tidur yang berkualitas berperan dalam proses penyimpanan memori, membantu otak menciptakan dan menyimpan ingatan baru, serta meningkatkan kemampuan untuk mengingat informasi.

Selain itu, tidur yang cukup juga dapat mengurangi risiko masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Kualitas tidur yang baik berkontribusi pada stabilitas emosional dan kesejahteraan psikologis. Tidur nyenyak juga mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh, membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit. Namun, beberapa orang mengalami kesulitan mendapatkan tidur nyenyak di malam hari. Penyebabnya bisa bermacam-macam, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (28/8/2024).


Posisi Tidur yang Tepat agar Istirahat Malam Lebih Nyenyak

Foto oleh Ketut Subiyanto, diambil dari Pexels.com

Memilih posisi tidur yang tepat sangat penting untuk mendapatkan tidur yang berkualitas. Berikut ini beberapa posisi tidur yang disarankan untuk meningkatkan kualitas tidur:

1. Tidur Telentang

Posisi ini baik untuk menjaga kesehatan tulang belakang dan leher. Tidur telentang membantu menjaga posisi tubuh yang netral, sehingga mengurangi risiko nyeri punggung dan leher. Pastikan bantal yang digunakan dapat menyangga kepala dengan baik untuk mencegah ketegangan pada leher. Namun, posisi ini tidak disarankan bagi orang yang mendengkur atau memiliki masalah sleep apnea.

2. Tidur Miring ke Kiri atau Kanan

Posisi ini sangat dianjurkan, terutama bagi ibu hamil, karena dapat meningkatkan aliran darah ke janin dan mencegah tekanan pada organ dalam. Tidur miring ke kiri juga baik untuk pencernaan dan dapat mengurangi gejala asam lambung. Meskipun tidak sepopuler tidur miring ke kiri, posisi ini juga dapat menjadi pilihan yang nyaman. Namun, bagi mereka yang memiliki masalah asam lambung, posisi ini mungkin kurang ideal.

3. Tidur dengan Bantal Antara Kaki

Jika kamu tidur miring, menempatkan bantal di antara kaki dapat membantu menjaga pinggul dan tulang belakang tetap sejajar, mengurangi ketegangan pada punggung dan pinggul. Bantal yang diletakkan di antara kaki dapat mencegah pergeseran kaki yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Bantal yang keras atau cukup padat di antara lutut dapat memberikan dukungan tambahan dan mencegah kaki bagian atas menarik tulang belakang tidak selaras.

4. Tidur Meringkuk

Posisi ini, terutama jika menghadap ke kiri, dapat memberikan rasa nyaman dan melindungi organ dalam. Tidur meringkuk dapat memberikan rasa aman dan nyaman, mirip seperti posisi janin. Posisi ini sering kali dihubungkan dengan perasaan terlindungi dan tenang, sehingga dapat membantu merelaksasi pikiran sebelum tidur. Posisi ini juga dapat membantu mengurangi risiko mendengkur, terutama jika tidur sambil miring. Namun, pastikan tidak terlalu menekuk tubuh agar tidak menyebabkan ketegangan pada otot.

Dengan memilih posisi tidur yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan, kamu dapat meningkatkan kualitas tidur dan mendapatkan istirahat yang lebih nyenyak di malam hari. Pastikan juga untuk menciptakan lingkungan tidur yang nyaman untuk mendukung proses tidur yang baik.


Penyebab Susah Tidur Nyenyak

Ilustrasi bangun tidur, bangun pagi. (Photo by Kinga Cichewicz on Unsplash)

Penyebab Susah Tidur Nyenyak di Malam HariAda beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan tidur nyenyak. Stres yang berlebihan dapat membuat pikiran terus aktif, sehingga sulit untuk mencapai keadaan tenang yang diperlukan untuk tidur. Gangguan kecemasan dan depresi juga sering kali menjadi penyebab utama insomnia.

Penyakit kronis atau gangguan kesehatan tertentu, seperti gangguan tiroid yang terlalu aktif, dapat memicu kecemasan dan meningkatkan detak jantung, yang membuat tidur menjadi tidak nyenyak. Beberapa obat, termasuk pereda nyeri dan antihistamin, dapat mengganggu pola tidur. Ini juga berlaku untuk obat-obatan yang dijual bebas.

Selain itu, kebiasaan seperti menggunakan gadget sebelum tidur atau tidur siang terlalu lama dapat mengganggu kualitas tidur. Sinar biru dari layar gadget dapat membuat otak tetap terjaga. Suara bising, suhu yang tidak nyaman, atau pencahayaan yang terlalu terang juga dapat mengganggu tidur. Lingkungan yang tidak mendukung dapat membuat seseorang mudah terbangun di malam hari.

Bukan itu saja, makan terlalu larut malam atau mengonsumsi kafein sebelum tidur dapat mengganggu proses tidur. Makanan pedas atau asam juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang mengganggu tidur. Dengan memahami penyebab-penyebab ini, kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas tidur dan mengatasi masalah tidur yang mungkin dialami. Salah satunya dengan mencoba beberapa posisi tidur yang tepat berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya