Sebelum Raih Emas Olimpiade Paris 2024, Rizki Juniansyah Akui Pernah Dapat Tawaran Jadi Pembalap Motocross

Atlet angkat besi peraih medali emas Olimpiade Paris 2024, Rizki Juniansyah, rupanya sempat mendapat tawaran serius untuk menekuni motocross, tetapi dia tolak lantaran lebih memilih fokus pada dunia angkat besi.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 28 Agu 2024, 19:30 WIB
Atlet angkat besi penyumbang medali emas bagi Indonesia di Olimpiade Paris 2024 mengaku dirinya sempat mendapat tawaran untuk menggeluti dunia motocross yang memang menjadi hobinya. (AFP/Miguel Medina)

Liputan6.com, Jakarta - Rizki Juniansyah mengungkap cerita menarik di balik kariernya sebagai atlet angkat besi, sebelum berhasil meraih medali emas Olimpiade Paris 2024.

Lifter berusia 21 tahun itu mengaku sempat dapat tawaran untuk menjadi pembalap motocross, tetapi ditolak lantaran dia lebih memilih menekuni dunia angkat besi.

Sebagai informasi, Rizki Juniansyah memang punya ketertarikan pada ranah motor dan balap. Bidang itu dijadikannya sebagai hobi dan pelepas jenuh apabila penat menjalani keseharian sebagai atlet weightlifting.

Rizki bahkan punya koleksi motor sendiri yang begitu dia hargai. Baru-baru ini terungkap, lifter asal Banten itu rupanya juga sempat mendapat tawaran khusus untuk menggeluti bidang motocross secara profesional, tetapi tak dia ambil lantaran ingin fokus pada angkat besi.

"Dulu suka ada yang nawarin kalau saya mau jadi (rider) motorcross, dibeliin motornya, disponsorin. Saya tidak mau," aku Rizki kepada awak media di bilangan Jakarta Pusat pada Rabu (28/8/2024).

"Karena saya ingat, ayah saya selalu bilang kalau juara angkat besi saya bisa beli motor, tetapi kalau juara motor tidak bisa beli besi," sambungnya sembari bergurau.


Sempat Lupakan Motor Sementara

Atlet angkat besi Rizki Juniansyah mengaku sempat melupakan sementara minatnya terhadap motor demi fokus pada Olimpiade Paris 2024. (Liputan6.com/Melinda Indrasari)

Konsistensi Rizki menekuni dunia angkat besi tak hanya terlihat ketika dia pertama kali memilih bidang untuk digeluti. Atlet kelahiran 2001 itu juga memegang teguh komitmen serta rela melupakan sementara hobinya selama masa persiapan menuju Olimpiade Paris 2024.

"Rizki sempat menghindari hobi motocross sebelum ke Olimpiade. Dia lebih fokus pada pertandingan (angkat besi) menjelang ke Olimpiade," ucap Ibu Rizki, Yeni, saat ditemui media dalam kesempatan yang sama.

"Dia tidak pernah goyah, tetap kekeh ingin jadi atlet angkat besi (terlepas dari hobinya)," sambung sang bunda.


Balik Tekuni Hobi usai Juara Olimpiade

Peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 dari cabang angkat besi, Rizki Juniansyah memamerkan medali saat melakukan pawai bersama sejumlah atlet dan ofisial tim Kontingen Indonesia lainnya menggunakan bus tingkat terbuka Transjakarta menuju Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Adapun Rizki Juniansyah baru bisa balik menikmati hobinya usai menggondol medali emas di Olimpiade Paris 2024. Wakil Indonesia behrasil mencatatkan total angkatan 354 kg dengan rincian 155 kg snatch dan 199 kg clean and jerk, yang sekaligus memecahkan rekor Olimpiade untuk angkatan clean and jerk.

"(Motor-motoran) ini hobi saya nomor satu. Kalau bangun tidur, hobi ini bisa membuat mata saya segar karena lihat koleksi motor. Pulang latihan, lihat motor di rumah juga rasanya senang. Apalagi saya sering main motocross, ini untuk menghilangkan jenuh," beber Rizki kepada awak media.

"Meskipun sebenarnya motocross dan angkat besi ini sangat bertentangan, ada luka sedikit saja (akibat hobi), bisa bahaya. Makanya sebelum Olimpiade saya berhenti dulu. Alhamdulillah kemarin saya sudah (balik menekuni hobi), coba motor trail, motor baru."

"Saya juga cuci motor sendiri, kalau ada debu sedikit dilap. Bahkan motor saya sekarang ada di dalam rumah, tidak di garasi lagi. Ini jadi semangat dan motivasi sendiri buat saya. Karena ini merupakan motor hasil kerja keras saya," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya