Indonesia Re Perkuat Penerapan Good Corporate Governance

PT Reasuransi Indonesia Utama atau Indonesia Re membuktikan komitmennya terhadap keberlanjutan dan praktik bisnis yang bertanggung jawab.

oleh Tim Bisnis diperbarui 16 Des 2024, 18:16 WIB
Deretan gedung perkantoran di Jakarta, Senin (27/7/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta mengalami penurunan sekitar 5,6 persen akibat wabah Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta PT Reasuransi Indonesia Utama atau Indonesia Re membuktikan komitmennya terhadap keberlanjutan dan praktik bisnis yang bertanggung jawab. Indonesia Re terus mendorong inovasi dan kolaborasi strategis dengan mitra-mitra strategis guna menciptakan lingkungan bisnis yang transparan, berintegritas, dan kompetitif.

Corporate Secretary Indonesia Re, Aji Irawan mengatakan, kematangan Good Corporate Governance (GCG) bukan hanya tentang kepatuhan regulasi, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan serta berkontribusi pada keberlanjutan bisnis dan pembangunan ekonomi nasional.

Atas upaya tersebut, Indonesia Re meraih penghargaan dalam ajang Indonesia Good Corporate Governance Award 2024 (CGPI Award 2024).

"Penghargaan ini merupakan bukti konsistensi Indonesia Re dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Kami percaya, tata kelola yang baik adalah fondasi utama bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (16/12/2024).

Dengan Indonesia Re meraih penghargaan Indonesia Trusted Companies 2024, menegaskan komitmen perusahaan terhadap prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan etika dalam tata kelola perusahaan.

Indonesia Good Corporate Governance Award 2024 juga menjadi ajang berbagi praktik terbaik dan pengalaman sukses dalam meningkatkan kematangan GCG. Proses menuju kematangan GCG mencakup empat tahap, yaitu Awareness, Adoption, Integration, dan Optimization. Dengan kematangan yang telah dicapai, perusahaan seperti Indonesia Re mampu memperkuat daya saing global, reputasi, dan memberikan dampak positif bagi pemangku kepentingan.

Keikutsertaan Indonesia Re dalam penghargaan ini juga menjadi bukti komitmennya terhadap keberlanjutan dan praktik bisnis yang bertanggung jawab. Indonesia Re terus mendorong inovasi dan kolaborasi strategis dengan mitra-mitra strategis guna menciptakan lingkungan bisnis yang transparan, berintegritas, dan kompetitif.

Dengan penghargaan ini, Indonesia Re akan terus berupaya memperkuat penerapan GCG di sektor reasuransi dan mendukung terciptanya tata kelola yang transparan dan akuntabel di industri.


ESG Punya Peran Strategis dalam Pembangunan Infrastruktur

Suasana gedung perkantoran di Kawasan Jakarta, Jumat (3/5/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM, dan Corporate Secretary Indonesia Re, Robbi Walid, menegaskan pentingnya penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang tangguh, berkelanjutan, dan bertanggung jawab.

Menurut dia, pembangunan infrastruktur di Indonesia telah menjadi katalis pembangunan ekonomi selama satu dekade terakhir.

“Integrasi prinsip ESG menjadi langkah penting untuk memastikan proyek-proyek ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperatikan keberlanjutan lingkungan, dampak sosial, dan tata kelola yang baik," kata Robbi dalam keterangan diterima.

Robbi menjelaskan, aspek lingkungan menyoroti pengurangan emisi karbon, efisiensi sumber daya, dan penggunaan teknologi ramah lingkungan. Sedangkan aspek sosial mengedepankan keterlibatan masyarakat lokal, pembukaan lapangan kerja, serta penguatan ekonomi.

“Sementara tata kelola yang baik memastikan transparansi dan kepatuhan dalam pelaksanaan proyek,” tutur dia.

Robbi memastikan, komitmen Indonesia Re untuk mendukung prinsip ESG melalui inovasi produk asuransi yang relevan. Sebab asuransi memiliki peran strategis dalam melindungi proyek infrastruktur dari risiko finansial, sekaligus memberikan insentif bagi proyek-proyek yang mengadopsi prinsip keberlanjutan.

 


Perkuat Ekosistem

Kendati perekonomian Indonesia relatif masih resilien, Menkeu tetap menyampaikan bahwa pemerintah tetap mewaspadai adanya turbulensi global yang terjadi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Senada dengan itu, Direktur Pengembangan dan Teknologi Informasi Indonesia Re, Beatrix Santi Anugrah, memastikan Indonesia Re terus memperkuat ekosistem asuransi nasional dengan memfasilitasi diskusi dan pembelajaran bersama.

“Kami berharap dapat menginspirasi penerapan ESG secara lebih luas di Indonesia," harap Beatrix.

Beatrix percaya, asuransi adalah komponen kunci dalam proyek infrastruktur karena melibatkan risiko besar, baik dari segi keuangan, operasional, maupun lingkungan.

“Produk asuransi yang didesain khusus untuk infrastruktur berkelanjutan dapat memberikan perlindungan terhadap risiko bencana alam, perubahan iklim, hingga ketidakpatuhan terhadap prinsip ESG. Penilaian risiko yang tepat oleh perusahaan asuransi dapat membantu stakeholders untuk membuat keputusan yang baik,” dia menutup.

Senada dengan itu, Direktur Pengembangan dan Teknologi Informasi Indonesia Re, Beatrix Santi Anugrah, memastikan Indonesia Re terus memperkuat ekosistem asuransi nasional dengan memfasilitasi diskusi dan pembelajaran bersama.

“Kami berharap dapat menginspirasi penerapan ESG secara lebih luas di Indonesia," harap Beatrix.

Beatrix percaya, asuransi adalah komponen kunci dalam proyek infrastruktur karena melibatkan risiko besar, baik dari segi keuangan, operasional, maupun lingkungan.

“Produk asuransi yang didesain khusus untuk infrastruktur berkelanjutan dapat memberikan perlindungan terhadap risiko bencana alam, perubahan iklim, hingga ketidakpatuhan terhadap prinsip ESG. Penilaian risiko yang tepat oleh perusahaan asuransi dapat membantu stakeholders untuk membuat keputusan yang baik,” dia menutup.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya