6 Fakta Menarik Gunung Niut yang Tergolong Gunung Purba Non-Aktif di Kalimantan

Gunung Niut memiliki ketinggian 1.701 mdpl yang tergolong ketinggian sedang. Gunung ini berada di bagian barat dari Pegunungan Bengkayang.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 29 Agu 2024, 08:30 WIB
Gunung Niut di Kalimantan. (Dok: IG @ricky_7jr https://www.instagram.com/p/B8soAN0J08l/?igsh=MTM2anM2c2p6ZzkybA%3D%3D)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Niut merupakan sebuah gunung yang terletak di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Landak dan kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Gunung ini adalah gunung kedua tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat.

Secara administrasi, Gunung Niut berada di Desa Tengon Pelaik, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Bengkayang. Gunung Niut merupakan kawasang yang dilindungi dan bagian Cagar Alam Niut-Penerissen (CAGN-P). Terdapat sederet sungai yang berhulu di Gunung Niut di antaranya adalah Sungai Tanggi, Sungai Katok, Sungai Sentai, Sungai Gotol, Sungai Sekayan, Sungai Biang dan Sungai Senbelida.

Mengutip dari laman Gunung Bagging, Rabu, 28 Agustus 2024, gunung tersebut memiliki ketinggian 1.701 mdpl yang tergolong ketinggian sedang. Gunung Niut berada di bagian barat dari Pegunungan Bengkayang.

Masih banyak hal mengenai Gunung Niut selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Niut yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Tergolong Gunung Purba Non-Aktif

Gunung Niut merupakan gunung vulkanik purba tak aktif di Indonesia. Di wilayah ini tersusun atas Formasi Gunung Api Niut dengan batuan basalt, plistosen–plistosen, batuan kapur dan batuan jenis intrusif serta batuan plutonik basa. Selain itu di sebelah barat terdapat susunan batu pasir kayan dan formasi pedawan dengan batuan serpih, batu pasir, batu lumpur karbonan, sedikit sisipan batu gamping di kaki gunung sebelah timur. 

 


2. Titik Awal Pendakian

Pemandangan Gunung Niut di Kalimantan. (Dok: IG @novanugrah https://www.instagram.com/p/CQ8nlZALsOt/?igsh=MWdmcTAwMm5mYmw5Mw%3D%3D)

Pendakian dimulai dari Pondok Pendaki sebagai Starting Poin. Perjalanan diawal masih dengan kontur yang tidak rapat menuju Pintu Rimba yang merupakan batas perkebunan warga dengan kawasan Cagar Alam Gunung Niut – Penerissen (CAGN-P). Antara Starting Poin hingga Pintu Rimba berjarak sekitar 6 km dengan waktu tempuh 1,5 jam.

Di Pintu Rimbaada Camp yang dibangun oleh pihak BKSDA sebagai penanda batas kawasan. Jika irama pendakian cepat cukup empat hari saja untuk mendaki Gunung Niut, dengan catatan setiap harinya harus delapan jam perjalanan yang ditempuh.

3. Memiliki 3 Jalur Pendakian

Terdapat tiga jalur pendakian menuju Gunung Niut, yaitu Jalur Dawar, Serimbu, Tamong, Sungkung dan Balai Karangan. Namun jalur Dawar di Dusun Dawar, Desa Pisak, Kecamatan Tujuh Belas, Kabupaten Bengkayang menjadi jalur paling mudah dan direkomendasikan.

Ketika sudah masuk kedalam Pintu Rimba pendakian berlanjut menuju Pos Sungai Tanggi untuk dijadikan camp malam pertama. Pos Sungai Tanggi berada tepat di persimpangan tiga sungai dengan lebar setiap sungai 10--20 meter tergantung debit air yang turun dari gugusan pegunungan. 


4. Tingkat Kesulitan Pendakian

Air terjun di kawasan Gunung Niut di Kalimantan. (Dok: IG @danzindrayana https://www.instagram.com/p/B9lUAaMBFwG/?igsh=MTRncHhiNzBvbjl6dg%3D%3D)

Anda akan melewati sungai dan rute pendakian yang cukup menantang. Sebelum tiba di Pos Sungai Tanggi, kontur yang dilewati semakin rapat naik turun.

Perjalanan akan menyeberangi Sungai Katok dengan lebar hingga 40 m, dan dua anak Sungai Katok dengan lebar 10 meter. Setelah itu barulah menyerangi Sungai Tanggi. Jika mendaki musim hujan bersiaplah untuk melakukan penyebrangan basah di dua sungai besar yaitu Sungai Katok dan Sungai Tanggi.

Dari Pos Sungai Tanggi pendakian berlanjut menuju Pos 1.300 mdpl. Untuk menuju Pos 1.300 mdpl tingkat kesulitan (grade) pendakianpun bertambah, ada tujuh kali tanjakan dan turunan disertai medan terjal sehingga harus mengitari untuk mendapatkan punggungan.

Sedangkan vegetasinya sendiri masih tak jauh berbeda dengan hari pertama, hanya saja ada yang sedikit istimewa disini yaitu hutan cemara gunung yang akan dilewati sekitar 500 m. Summit attack dari Pos 1.300 memerlukan waktu 2-3 jam dengan kontur rapat.

Teknik scrambling akan digunakan disini, saat menuju puncak webbing sebagai alat bantu sangat diperlukan. Selain itu akar-akar pepohonan yang ada dijalur sangat membantu untuk menyeimbangkan tubuh sembari kaki menanjak naik. 

 


5. Ada Beberapa Puncak Gunung di Sekitarnya

Jalur pendakian ke Gunung Niut di Kalimantan. (Dok: IG @drysgiarto https://www.instagram.com/p/BxHoW4FlBdK/?igsh=MWxtNGRwMXhweWhhbQ%3D%3D)

Beberapa puncak di sekitarnya antara lain Puncak Setawi, Puncak Berembang dan Puncak Keliung. Sementara Gunung di sekitarnya antara lain Gunung Anggah, Gunung Semedun, Gunung Panggah, Gunung Sinjang, Gunung Sekaju, Gunung Sebabak, Gunung Bengkarun, Gunung Damus, dan Gunung Seraang. Gunung Niut juga merupakan tugu Triangulasi berkode P 123 setinggi 1,5 meter.

6. Cara Menuju Gunung Ciut

Untuk menuju Gunung Niut, Anda bisa naik transportasi dari dari Pontianak menuju Bengkayang, lalu lanjut ke Dusun Dawar sebagai titik awal pendakian. Perjalanan tersebut memakan waktu kurang lebih 5 – 6 jam.

Selain naik mobil pribadi atau sewaan, pendaki juga bisa naik bus umum dari Pontianak menuju Bengkayang dengan tarif Rp25 ribu dan lanjut naik mini bus menuju Dusun Dawar dengan tarif Rp25 ribu juga. Jadi, total biayanya adalah Rp50 ribu.

Sebagai bagian kawasan cagar alam, pendaki tidak perlu bayar tiket masuk Gunung Niut. Namun, Anda harus memiliki Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi atau SIMAKSI dari BKSDA Kalimantan Barat. Tak hanya itu, pendaki juga disarankan pakai jasa guide dengan tarif Rp250 ribu per orang per hari, sebab jalur pendakiannya yang cukup ekstrem dan masih berupa hutan.

 

Gunung Krakatau Purba Juga Hasilkan Ledakan Besar Layaknya Erupsi 1883?. (Abdilah/Liputan6.com)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya