Liputan6.com, Jakarta - Nama Syaikhona Kholil Al-Bangkalani atau Mbah Kholil Bangkalan bukan sosok asing bagi kalangan Nahdliyin dan masyarakat Madura. Ia adalah ulama kharismatik yang diyakini sebagai salah satu waliyullah.
Mbah Kholil semasa hidupnya memiliki banyak santri yang datang dari berbagai daerah. Salah duanya adalah pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Hasbullah.
Syekh Kholil kerap punya cara-cara yang berbeda-beda dalam mendidik santrinya sampai menjadi ulama besar. Bahkan, sebagaimana dikisahkan Gus Muwafiq, Mbah Hasyim jarang ikut ngaji dengan Mbah Kholil tapi ia jadi ulama besar.
Baca Juga
Kisah Santri Miskin Naik Haji karena Taati Perintah Mbah Kholil Bangkalan, Nasib Murid Kaya malah Sebaliknya
Top 3 Islami: 3 Perilaku Manusia Jelang Kiamat yang Sudah Terjadi, Kisah Lucu Maling Kapok karena Doa Mbah Kholil Bangkalan
Kapan Rebo Wekasan 2024? Ini Jadwal Rabu Terakhir Safar dan Amalannya
Advertisement
Mbah Kholil bukannya menyuruh ngaji, tapi ia selalu memerintahkan Kiai Hasyim mengerjakan sesuatu. Sampai akhirnya, ketika hendak ingin mengaji, majelis ilmunya sudah bubar.
Tak hanya kepada Kiai Hasyim. Mbah Kholil juga memperlakukan hal-hal yang di luar nalar manusia biasa kepada muridnya. Salah satunya kepada KH Wahab Chasbullah muda.
Saat pertama kali datang, Kiai Wahab diteriaki ‘macan’ oleh Mbah Kholil. Bahkan, para santri Mbah Kholil berusaha mengusir Mbah Wahab. Tak tahu apa maksud Mbah Kholil menyebut Mbah Wahab macan.
Singkat cerita, kedatangan murid ‘macan’ itu diterima oleh Mbah Kholil. Setelah banyak belajar, Mbah Wahab menjadi salah satu ulama besar yang ikut mendirikan Nahdlatul Ulama.
Simak berikut kisah selengkapnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Pesantren Mbah Kholil Kedatangan
Ketika bulan Syawal, Mbah Kholil meminta para santrinya memperketat seluruh kawasan pesantren, terutama di pintu gerbang masuk pesantren. Perintah ini diinstruksikan Mbah Kholil lantaran akan ada macan yang masuk ke pesantren.
’’Wahai semua santri mulai hari ini kalian harus memperketat penjagaan pesantren terutama di gerbang masuk pesantren karena akan ada macan yang masuk ke pesantren ini," demikian perintah Mbah Kholil kepada seluruh santrinya, dikutip dari laman Syaichona.net, Rabu (28/8/2024).
Kabar tersebut seketika membuat para santri panik. Karena ini adalah perintah guru, mereka tetap menjalani sesuai perintah dengan menjaga pesantren lebih ketat lagi dari biasanya.
Hari demi hari berjaga, macan yang dikatakan akan masuk ke pesantren tak muncul juga. Alih-alih memperkendor penjagaan, para santri semakin memperketat kawasan pesantren karena ketaatan mereka kepada gurunya begitu tinggi.
Pada minggu ketiga, datanglah seorang pemuda yang sangat kurus. Dengan membawa tas koper besi, pemuda itu ingin menjadi santri Mbah Kholil. Namun, kedatangan pemuda itu tak disambut seperti para tamu biasanya. Mbah Kholil malah berteriak dan memanggil para santrinya.
"Hei para santri ke sinilah, ini macan yang ditunggu-tunggu, tangkaplah dia," ucap Mbah Kholil dengan melantangkan suaranya.
Pemuda itu panik ketika disebut macan, ditambah para santri Mbah Kholil ingin menangkapnya. Akhirnya pemuda itu melangkah sedikit demi sedikit lalu melompat dan bersembunyi di semak-semak.
Advertisement
Tekad Mbah Wahab Ingin Menjadi Murid Mbah Kholil
Setelah beberapa waktu bersembunyi, pemuda itu tidak menyerah berusaha menjadi santri Mbah Kholil. Ketika mencoba lagi masuk ke pesantren, para santri Mbah Kholil kembali ingin menangkapnya. Terpaksa, pemuda itu lari. Keesokan juga begitu dan seterusnya.
Suatu hari di tengah malam, ia diam-diam mengendap dan berhasil masuk pesantren. Ia masih ketakutan dengan santri yang akan menangkapnya. Karena lelah, pemuda itu istirahat hingga akhirnya tertidur.
Menjelang sholat Subuh, Mbah Kholil tiba-tiba menghampiri pemuda tersebut dan membangunkannya. Mbah Kholil menyuruh pemuda itu masuk ke ndalem. Akhirnya Mbah Kholil menerima pemuda itu menjadi santrinya.
Pemuda yang dijuluki macan oleh Mbah Kholil itu adalah Kiai Wahab Hasbullah. Di kemudian hari pemuda ini menjadi sosok yang alim, pencetus organisasi NU, dan banyak berkontribusi untuk kemerdekaan Indonesia. Ia juga sangat disegani lawan seperti macan yang diisyaratkan Mbah Kholil.
Kisah Kiai Wahab diteriaki Mbah Kholil 'macan' ketika masih muda ini disarikan dari situs resmi Pesantren Moch. Cholil. Referensi kisah ini dari Surat kepada Anjing Hitam. Wallahu'alam.