Benarkah Bencana seperti Gempa Jogja Terjadi akibat Hukuman Allah? Simak Kata Habib Novel

Dalam khazanah Islam, lindu yang mengguncang wilayah Indonesia terjadi atas kehendak Allah SWT. Pertanyaannya, apakah gempa bumi tersebut merupakan tanda hukuman Allah? Simak penjelasan dari ulama Surakarta, Habib Novel Alaydrus.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 29 Agu 2024, 00:30 WIB
Ilustrasi gempa bumi. (Gambar oleh Angelo Giordano dari Pixabay)

Liputan6.com, Yogyakarta - Gempa bumi menjadi salah satu bencana alam yang sedang diwaspadai oleh masyarakat Indonesia. Belum lama ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan potensi terjadinya gempa besar yang dipicu megathrust di Indonesia. 

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, ada dua lempengan di Indonesia yang berpotensi memicu gempa dahsyat. Dua lempengan itu disebut zona seismic gap karena sudah lama tidak memicu gempa besar, yaitu Seismic Gap Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Siberut (M8,9). 

“Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata 'tinggal menunggu waktu' karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar," kata Daryono dalam keterangannya, dikutip dari kanal News Liputan6.com.

Belum lama ini, gempa bumi mengguncang wilayah Gunungkidul, Yogyakarta dengan magnitudo 5,8. Akibat gempa Jogja tersebut dilaporkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan.

Terlepas dari itu, wilayah Indonesia memang rawan gempa bumi. Salah satu penyebabnya adalah Indonesia dilalui oleh jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.

Dalam khazanah Islam, lindu yang mengguncang wilayah Indonesia terjadi atas kehendak Allah SWT. Pertanyaannya, apakah gempa bumi tersebut merupakan tanda hukuman Allah? Simak penjelasan dari ulama Surakarta, Habib Novel Alaydrus.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Penjelasan Habib Novel tentang Gempa Bumi

Habib Novel Alaydrus (YouTube Novel Muhammad Alaydrus)

Habib Novel mengatakan, tidak setiap gempa bumi dikaitkan dengan hukuman Allah. Memang, ada gempa yang Allah kehendaki untuk mengazab umat manusia.

Akan tetapi, lindu juga bisa terjadi karena proses alam akibat pergerakan lempeng bumi. 

“Jangan mengartikan setiap gempa sebagai hukuman dari Allah. Jangan mengartikan setiap gempa sebagai azab dari Allah SWT,” kata Habib Novel dikutip dari YouTube Story Kang Iyan, Rabu (28/8/2024).

Novel menuturkan, gempa bumi tidak hanya terjadi di zaman sekarang. Di zaman Nabi Muhammad SAW pun pernah terjadi gempa. Bahkan, Sayyidina Umar bin Khattab ikut merasakan gempa. 

“Di hadapan manusia terbaik sejagat raya gempa pun terjadi,” imbuh Habib Novel.


Menyikapi Gempa Bumi

Habib Novel bin Muhammad Alaydrus. (Tangkap layar YouTube Novel Muhammad Alaydrus)

Dalam menyikapi gempa, Habib Novel mengajak umat Islam untuk bersikap husnudzon alias berprasangka baik kepada Allah. Hendaknya bencana alam yang terjadi diterima dengan rida kepada Allah SWT.

“Yang punya harta, bantu dengan hartanya. Yang punya tenaga, bantu dengan tenaganya. Yang punya ilmu, bantu dengan ilmunya. Yang punya doa, bantu dengan doanya,” kata Habib Novel.

Habib Novel berdoa, gempa yang mengguncang wilayah Indonesia bukan sebuah azab Allah, melainkan proses alam yang menjadi hikmah bagi yang orang yang mengalaminya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya