Liputan6.com, Jakarta Air mineral adalah salah satu kebutuhan dasar bagi tubuh manusia. Minum air yang cukup setiap hari sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan, mengatur suhu tubuh, serta membantu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Namun, seperti banyak hal lainnya, minum air berlebihan juga dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan. Mengabaikan anjuran untuk minum air dalam jumlah yang tepat dapat menyebabkan sejumlah kondisi yang membahayakan tubuh.
Dirangkum dari berbagai sumber, salah satu kondisi paling serius yang bisa terjadi akibat konsumsi air berlebih adalah hiponatremia, atau yang dikenal juga sebagai keracunan air. Hiponatremia terjadi ketika kadar natrium dalam darah menjadi terlalu rendah karena tubuh menerima terlalu banyak air.
Baca Juga
Advertisement
Natrium adalah elektrolit penting yang membantu menjaga keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel tubuh. Ketika kadar natrium turun drastis, air mulai masuk ke dalam sel tubuh, termasuk sel-sel otak.
Pembengkakan sel-sel otak ini dapat menimbulkan gejala serius seperti kebingungan, kejang, bahkan koma. Selain itu, konsumsi air yang terlalu banyak juga dapat memberi tekanan berlebih pada ginjal.
Ginjal berfungsi untuk menyaring darah dan membuang kelebihan air serta limbah dari tubuh. Namun, ginjal hanya dapat menyaring sekitar 0,8 hingga 1 liter air per jam.
Jika seseorang mengonsumsi lebih banyak air dari kapasitas penyaringan ginjal, air tersebut dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal.
Konsumsi Berlebih
Mengonsumsi air berlebihan juga dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Elektrolit, seperti natrium, kalium, dan magnesium, sangat penting untuk fungsi normal sel dan organ.
Ketika air yang diminum terlalu banyak, konsentrasi elektrolit dalam darah dapat menurun drastis. Sehingga menyebabkan otot melemah, detak jantung menjadi tidak teratur, serta menurunkan tekanan darah hingga tingkat yang membahayakan.
Selain efek fisik, terlalu banyak minum air juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Gejala-gejala fisik yang timbul, seperti sakit kepala, mual, dan kebingungan, dapat memperburuk kondisi psikologis.
Penderita bisa merasa cemas dan tertekan karena mereka tidak mengetahui penyebab pasti dari gejala-gejala tersebut. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kecemasan atau depresi jika tidak ditangani dengan baik.
Kebiasaan minum air terlalu banyak juga dapat menjadi indikasi dari gangguan kesehatan lain yang mendasarinya, seperti diabetes insipidus. Penyakit ini menyebabkan tubuh tidak bisa mengatur cairan dengan baik, sehingga penderitanya merasa haus secara berlebihan.
Mengonsumsi terlalu banyak air untuk mengatasi rasa haus ini justru dapat memperburuk kondisi kesehatan. Untuk menghindari bahaya ini, penting bagi setiap orang untuk memahami kebutuhan cairan tubuhnya dan tidak memaksakan diri untuk minum air dalam jumlah yang berlebihan.
Kebutuhan air setiap individu berbeda-beda tergantung dari usia, berat badan, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk selalu mendengarkan sinyal tubuh dan minum saat merasa haus, serta mengikuti anjuran medis terkait jumlah air yang perlu dikonsumsi setiap hari.
Dengan menjaga keseimbangan asupan air, kita dapat memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik tanpa menimbulkan risiko bagi kesehatan. Meskipun air sangat penting bagi kehidupan, mengonsumsinya secara berlebihan bisa sama berbahayanya dengan kekurangan air.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement