Mobil Ditembak 10 Kali oleh Israel, Badan Pangan PBB Stop Operasi Bantuan ke Gaza

World Food Programme atau Program Pangan Dunia mengatakan ini adalah pertama kalinya salah satu kendaraannya ditembak langsung di dekat pos pemeriksaan meskipun memiliki izin keamanan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 29 Agu 2024, 09:26 WIB
Setidaknya 10 peluru mengenai kendaraan bantuan World Food Programme/Program Pangan Dunia, menurut badan PBB. (World Food Programme)

Liputan6.com, Wadi - Badan pangan PBB menghentikan operasi di Gaza setelah mobilnya terkena tembakan di pos pemeriksaan Israel.

World Food Programme atau Program Pangan Dunia mengatakan ini adalah pertama kalinya salah satu kendaraannya ditembak langsung di dekat pos pemeriksaan meskipun memiliki izin keamanan.

Badan pangan PBB kemudian mengatakan akan menghentikan pergerakan stafnya di Gaza "sampai pemberitahuan lebih lanjut" setelah salah satu kendaraannya terkena tembakan di pos pemeriksaan militer Israel.

Cindy McCain, kepala Program Pangan Dunia (WFP), mengatakan tentang insiden hari Selasa (27/8): "Ini sama sekali tidak dapat diterima dan merupakan yang terbaru dari serangkaian insiden keamanan yang tidak perlu yang telah membahayakan nyawa tim WFP di Gaza.

"Seperti yang ditunjukkan oleh kejadian tadi (Selasa) malam, sistem dekonflik saat ini gagal dan ini tidak dapat dibiarkan lebih lama lagi," kata Cindy McCain seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (29/8/2024).

Kendaraan itu terkena tembakan setidaknya 10 kali saat mendekati pos pemeriksaan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jembatan Wadi Gaza setelah menyelesaikan misi di Gaza selatan, kata WFP dalam sebuah pernyataan. Tidak ada yang terluka.

"Meskipun ini bukan insiden keamanan pertama yang terjadi selama perang, ini adalah pertama kalinya kendaraan WFP ditembak langsung di dekat pos pemeriksaan, meskipun telah mengamankan izin yang diperlukan," kata WFP.

Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang insiden tersebut.

 


Sebarkan Gambar Mobil WFP yang Ditembak

Warga berkerumun menunggu distribusi makanan di Rafah, Jalur Gaza selatan, Palestina, Rabu (8/11/2023). Sejak dimulainya perang Israel-Hamas, Israel membatasi jumlah makanan dan air yang diperbolehkan masuk ke wilayah Jalur Gaza sehingga menyebabkan kelaparan yang meluas di seluruh wilayah tersebut. (AP Photo/Hatem Ali)

Badan tersebut membagikan gambar truk putih bertuliskan UN (PBB) WFP dengan jendela yang tampaknya rusak oleh beberapa peluru, dan mengatakan truk itu berada "beberapa meter" dari pos pemeriksaan Israel saat ditembak.

Juru bicara sekretaris jenderal PBB Stephane Dujarric mengatakan: "Kendaraan kemanusiaan PBB yang ditandai dengan jelas, bagian dari konvoi yang telah dikoordinasikan sepenuhnya dengan IDF, ditembak 10 kali oleh tembakan IDF, termasuk dengan peluru yang menargetkan jendela depan.

"Kami tidak memiliki cara untuk menilai pola pikir orang-orang yang menembaki kami," kata Dujarric, yang mencatat bahwa tidak jelas apakah informasi tentang pergerakan konvoi yang dibagikan dengan otoritas Israel telah diteruskan.

Sebelumnya, pada bulan Mei, seorang anggota staf PBB dari India tewas ketika kendaraan yang mereka tumpangi terkena tembakan tank di Gaza selatan, yang menurut PBB merupakan tembakan.

 


Jelang Vaksinasi Anak di Gaza

Militer Israel kembali mengeluarkan perintah evakuasi untuk wilayah Maghazi. Terutama untuk lingkungan di kamp pengungsi Maghazi di Gaza tengah. (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Insiden terbaru ini terjadi saat PBB tengah bersiap untuk memvaksinasi sekitar 640.000 anak di Gaza, tempat Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan seorang bayi berusia 10 bulan lumpuh akibat virus polio tipe 2, kasus pertama di wilayah tersebut dalam 25 tahun.

Perang saat ini dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika orang-orang bersenjata Hamas menyerbu komunitas Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik sekitar 250 sandera, menurut penghitungan Israel.

Sejak saat itu, militer Israel telah meratakan sebagian besar wilayah Palestina, mengusir hampir seluruh dari 2,3 juta penduduknya dari rumah mereka, menimbulkan kelaparan dan penyakit yang mematikan serta menewaskan sedikitnya 40.000 orang, menurut otoritas kesehatan Palestina.

PBB telah lama mengeluhkan adanya hambatan dalam menyalurkan bantuan ke Gaza selama perang dan di tengah “pelanggaran hukum total” di wilayah tersebut.

Infografis Ambisi Israel Bangun Zona Demiliterisasi di Gaza dan Tudingan Genosida. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya