Liputan6.com, Jakarta PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan kinerja paruh pertama yang berakhir pada 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar USD 2,97 juta atau sekitar Rp 45,87 miliar (kurs Rp 15.430,10 per USD).
Pendapatan tersebut turun 14,56 persen dibandingkan pendapatan semester I 2023 yang tercatat sebesar USD 3,48 juta. Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan pada semester I 2024 turun menjadi USD 1,77 juta dari USD 2,03 juta pada semester I 2023.
Advertisement
Alhasil, perseroan membukukan laba bruto USD 1,2 juta, turun dari USD 1,45 juta yang dicatatkan pada semester I 2023. Pada semester I 2024, perseroan membukukan laba usaha sebesar USD 1 juta.
Bersamaan dengan itu, biaya keuangan tercatat sebesar USD 48.020, penghasilan keuangan USD 80.464, dan bagian atas keuntungan ventura bersama USD 38.613.
Laba Perseroan
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I 2024 sebesar USD 778.773 atau setara Rp 12,02 miliar. Laba itu turun 10,88 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang sebesar USD 873.835.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Kamis (29/8/2024), ADRO membukukan aset USD 10,26 juta pada akhir Juni 2024, turun dari USD 10,47 juta pada posisi akhir tahun lalu.
Liabilitas hingga Juni 2o24 turun menjadi USD 2,56 juta dari USD 3,06 juta pada Desember 2023. Sementara ekuitas sampai dengan 30 Juni 2024 naik menjadi USD 7,7 juta dari USD 7,4 juta yang dicatatkan pada akhir tahun lalu.
Adaro Energy Keruk 35,74 Juta Ton Batu Bara di Semester I 2024
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan kinerja operasional pada paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024.
Pada periode tersebut, volume produksi PT Adaro Energy Indonesia Tbk dan perusahaan-perusahaan anaknya (Grup Adaro) mencapai 35,74 juta ton pada, setara dengan kenaikan 7% dari 33,41 juta ton yang dicatatkan pada semester I 2023.
Bersamaan dengan itu, volume penjualan pada semester I 2024 mencapai 34,94 juta ton atau naik 7% dari 32,62 juta ton pada semester I tahun lalu.
Sementara volume pengupasan lapisan penutup pada semester I 2024 mencapai 141,58 juta bcm, atau naik 9% dari semester I 2023, sehingga nisbah kupas tercatat 3,96x, atau naik 2% dari 3,88x pada semester I 2023.
Melansir keterbukaan informasi Bursa, Jumat (9/8/2024), pada lini bisnis pertambangan atau mining, volume produksi PT Adaro Indonesia (AI) pada semester I 2024 mencapai 25,69 juta ton, atau naik 3% dari semester I 2023. Volume penjualan pada periode ini mencapai 29,49 juta ton, atau naik 2% yoy.
Total pengupasan lapisan penutup AI pada periode ini mencapai 106,62 juta bcm, atau naik 5% dari semester I 2023, sehingga menghasilkan nisbah kupas semester I 2024 sebesar 4,15x.
Lalu volume produksi Balangan Coal Companies (BCC) mencapai 4,45 juta ton pada semester I 2024, atau naik 10% dari semester I 2023. Total pengupasan lapisan penutup sebesar 19,48 juta bcm setara dengan kenaikan 34% dari semester I 2023, sehingga nisbah kupas semester I 2024 tercatat mencapai 4,38x.
Advertisement