Liputan6.com, Jakarta - Calon Bupati Morowali, Iksan Baharuddin Abdul Rauf banyak mendengar dan berdialog dengan rakyat dalam menggagas program pembangunan Morowali. Iksan ingin kemajuan yang terjadi Morowali benar-benar berpihak pada rakyat.
"Setiap masalah yang terjadi itu bisa kita diskusikan bersama. Saya tahu ada main siku, main kanan dan itu biasa. Tapi akan selalu ada titik tengahnya. Saya banyak mendengar keinginan, harapan rakyat demi majunya Morowali yang kita cintai," kata Iksan dikutip Rabu 28 Agustus 2024.
Advertisement
Demi terwujudnya pembangunan yang cepat dan pro rakyat harus dilakukan dengan bersama. Maka dengan dialog solusi bersama akan diraih.
"Keputusan dalam berorganisasi harus diikuti. Jika ada ketidakcocokan, diskusikan lagi. Jika ada perdebatan yang alot, kita minta pendapat dan bermusyawarahkan bersama," lanjutnya.
Alih-alih melihat suatu perbedaan, Iksan mengajak semua elemen masyarakat menyamakan visi. Persamaan tujuan yaitu demi memajukan Morowali, persamaan bahwa kita semua bersaudara.
"Apa gunanya kita membuat suatu perkumpulan kalau tidak saling mempercayai satu dengan yang lain," pungkasnya.
Bagi Iksan, sudah menjadi tugas seorang pemimpin untuk hadir membawa masalah tersebut. Dengan berkomunikasi dengan baik, ia percaya segala masalah yang terjadi pasti bisa dilalui.
Wakafkan Diri Majukan Morowali
Calon Bupati, Iksan Baharudin Abdul Rauf dan Calon Wakil Bupati Iriane Ilyas mantap mewakafkan diri demi memajukan Morowali. Pasangan berakronim Iklas itu mendorong perubahan harus segera dilakukan di Bumi Tepe Asa Moroso.
"Saya luruskan niat saya ini bersama keluarga dan didampingi Bu Iriane, kita wakafkan diri kita untuk kabupaten Morowali," kata Iksan di acara Deklarasi pasangan Iklas, dikutip Senin 26 Agustus 2024.
Morowali memerlukan perubahan karena banyak pembangunan yang terbengkalai, banyak aspirasi dan hak warga belum terakomodir oleh rakyat. Berbagai ketimpangan di masyarakat, mulai dari kemiskinan, kesehatan hingga belum meratanya infrastruktur masih dialami masyarakat.
Bagi Iksan, Pilkada 2024 menjadi momen yang tepat untuk mewujudkan perubahan tersebut. Sebagai calon pemimpin yang lahir dari Bahodopi Morowali, ia merasa menyelesaikan permasalahan rakyat Morowali sudah menjadi panggilan jiwanya.
"Kalau kita tidak wakafkan sekarang, kapan lagi? Kalau kita tidak berbuat, tidak akan terjadi lagi," tegasnya.
Ia berkata sebagai seseorang yang punya ilmu dari tuhan, sudah sepantasnya untuk mengamalkan demi memajukan daerah kelahirannya. Apalagi jika bisa membantu mensejahterakan rakyat, itu akan menjadi sangat berarti.
Advertisement
Panggilan Jiwa
Bagi Iksan, Pilkada 2024 menjadi momen yang tepat untuk mewujudkan perubahan tersebut. Sebagai calon pemimpin yang lahir dari Bahodopi Morowali, ia merasa menyelesaikan permasalahan rakyat Morowali sudah menjadi panggilan jiwanya.
"Kalau kita tidak wakafkan sekarang, kapan lagi? Kalau kita tidak berbuat, tidak akan terjadi lagi," tegasnya.
Ia berkata sebagai seseorang yang punya ilmu dari tuhan, sudah sepantasnya untuk mengamalkan demi memajukan daerah kelahirannya. Apalagi jika bisa membantu mensejahterakan rakyat, itu akan menjadi sangat berarti.
"Kalau saya wakafkan diri saya hari ini untuk masyarakat Morowali kemudian saya punya Allah SWT memberikan saya harapan dalam diri saya ini, saya tidak boleh makan sendiri, tidak boleh memikirkan diri sendiri," jelasnya.
Iksan memang sosok pemimpin yang mendahulukan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi. Hal itulah yang membuat ia dijuluki harapan baru Morowali.