Liputan6.com, Garut - Dua pasang bakal calon bertarung memperebutkan sekitar 55 persen suara pemilih pemula atau sekitar 1.103.306 pemilih pada Pilkada Garut 2024. Siapa yang bakal jadi pemenang? Angka itu diperoleh dari daftar pemilih sementara (DPS) Pilkada Garut 2024 yang berjumlah sekitar 2.006.012 pemilih. “Tinggal bagaimana dia memilih pemilih potensial itu (pemula), programnya apa yang lebih mengena bagi milenilal juga,” ujar Pengamat Kebijakan Publik Cecep Darmawan, Kamis (29/8/2024).
Menurutnya, jumlah suara pemilih gen z atau pemilih pemula pada pilkada Garut 2024 diperkirakan berada di angka 1.1 juta, cukup potensial diperebutkan dua pasangan untuk meraih kemenangan dalam pilkada Garut 2024. Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) itu menyatakan, meskipun terbilang besar namun seluruh tim sukses harus bekerja keras meyakinkan pilihan pemilih milenial agar memilih jagoannya. “Jangan dianggap gampang juga harus kerja keras juga,” ujar dia.
Advertisement
Hadirnya bakal calon yang hanya diikuti dua pasangan membuat peta pemilihan di Pilkada Garut 2024 menarik untuk dinanti. “Pilkada beda dengan pilpres, selain dukungan partai sebagai modal, popularitas calon dan basis pendukung sangat menentukan,” kata dia.
Kedua bakal pasangan Helmi Budiman-Yudi Nugraha yang didukung empat partai, serta Abdusy Syakur Amin-Luthfianisa Putri Karlina (Santri) yang didukung 13 partai, dipaksa kerja keras untuk meraih simpati dan dukungan pemilih. “Saya berkeyakinan meskipun dukungan partai banyak besar, suara partai dengan suara konstituen belum tentu sama,” ujar dia.
Guna meraih simpati dan dukungan yang besar dari pemilih, Cecep meminta seluruh tim dan mesin pemenangan dari dua bakal calon, segera melakukan kalkulasi kekuatan massa dan basis dukungan pemilih. “Saya lihat pemilih Garut itu sebagian sudah pakai pilihan rasional atau rational choice, jadi tidak terikat partai, tidak terikat ideologi, yang mana di antara dua calon yang programa lebih realistis,” ujar dia.