Sunarso Optimis BRI Mampu Catatkan Kinerja Positif Berkelanjutan, Ini Alasannya

Direktur Utama BRI, Sunarso optimis bahwa perseroan akan mencatatkan kinerja positif berkelanjutan di masa yang akan datang.

oleh Fachri pada 29 Agu 2024, 11:40 WIB
Direktur Utama BRI, Sunarso dalam Public Expose Live 2024. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama BRI, Sunarso optimis bahwa perseroan akan mencatatkan kinerja positif berkelanjutan di masa yang akan datang. Optimisme itu didasarkan karena BRI mampu mencetak laba Rp29,90 triliun hingga akhir Triwulan II/2024.

 

 

Pencapaian itu juga tak lepas dari penyaluran kredit BRI yang mencapai Rp1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20% year on year (yoy). Selain itu, sektor UMKM pun masih mendominasi penyaluran kredit BRI, dengan porsi mencapai 81,96% dari total penyaluran kredit BRI atau sekitar Rp1.095,64 triliun.

Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut membuat aset BRI tercatat meningkat 9,54% yoy menjadi sebesar Rp1.977,37 triliun. Pertumbuhan kredit yang selektif dan prudent itu membuat Perseroan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan.

“Rasio Loan at Risk (LAR) tercatat membaik atau turun, dari semula 14,94% pada akhir Triwulan II 2023 menjadi 12,00% pada akhir Triwulan II 2024," ujar Sunarso dalam Public Expose Live 2024 di Jakarta (29/8/2024).

"Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) berada di kisaran 3,05% dengan rasio NPL coverage berada pada level yang memadai sebesar 211,60%,” jelasnya.

Sunarsi menyebut, dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh 11,61% yoy menjadi sebesar Rp1.389,66 triliun.

"Di mana dana murah atau CASA (Tabungan dan Giro) masih mendominasi struktur DPK BRI, di mana porsi CASA mencapai 63,17% dari total DPK BRI," sebutnya.


Konsep Hybrid Bank

Direktur Utama BRI Sunarso.

Sunarso mengungkapkan, BRI terus berkomitmen untuk melayani seluruh lapisan masyarakat direalisasikan melalui strategi hybrid bank, di antaranya adalah dengan adanya AgenBRILink dan super app BRImo.

“Hingga akhir Juli 2024, BRI telah memiliki lebih dari 1 juta AgenBRILink yang tersebar di 62 ribu desa dan jumlah tersebut tercatat telah meng-cover lebih dari 80% dari total desa di Indonesia," ungkapnya.

"Adapun volume transaksi AgenBRILink selama Januari-Juli 2024 telah mencapai sebesar Rp899 triliun,” jelas Sunarso.

Di sisi lain, Perseroan juga terus memperkuat ekosistem super app BRImo. Hingga akhir Juni 2024 tercatat BRImo telah digunakan oleh lebih dari 35,2 juta user dengan volume transaksi mencapai Rp2.574 triliun atau tumbuh 35,81% yoy.

Strategi Tumbuh Berkelanjutan

Direktur Utama BRI Sunarso.

Sunarso membeberkan, BRI memiliki dua strategi untuk tumbuh secara berkelanjutan di masa mendatang. Dua strategi utama itu berfokus pada pemberdayaan dan pendanaan untuk nasabah.

"Strategi pertama, adalah menaikkelaskan nasabah eksisting dengan berbagai program-program pemberdayaan dan pendampingan," bebernya.

"Strategi kedua adalah mencari sumber pertumbuhan baru, dalam hal ini dengan menyasar segmen ultra mikro melalui Holding Ultra Mikro (UMi) bersama Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Pegadaian," jelas Sunarso.

Ia pun mengatakan, setelah tiga tahun terbentuk Holding Ultra telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Menurutnya, hingga akhir Triwulan II/2024, Holding UMi telah berhasil melayani 176 juta nasabah simpanan dan mengintegrasikan lebih dari 36,1 juta nasabah peminjam dengan outstanding kredit dan pembiayaan mencapai Rp622,3 triliun, atau tumbuh 7,7% secara yoy.

“Kontribusi PNM dan Pegadaian terhadap total pinjaman & pembiayaan mikro BRI Group menjadi sebesar 20,3% atau meningkat dari sebelumnya 18,7% pada periode Triwulan II tahun lalu," kata Sunarso.

“Dengan fundamental keuangan yang baik, serta kemampuan BRI melayani masyarakat yang semakin luas, ditambah dengan adanya sumber pertumbuhan baru dari holding ultra mikro, BRI optimistis dapat terus menorehkan kinerja positif dan berkelanjutan,” jelasnya.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya