Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatan hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis (29/8/2024). Bahkan IHSG menembus posisi 7.700.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik 0,60 persen ke posisi 7.704,59. Indeks LQ45 bertambah 0,26 persen ke posisi 951,07. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.715,75 dan level terendah 7.655,69. Sebanyak 264 saham melemah dan 278 saham menguat. Sedangkan 240 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 748.759 kali dengan volume perdagangan 10,2 miliar saham. Nilai transaksi Rp 6,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.389.
Sektor saham beragam dengan kecenderungan menguat pada sesi pertama. Sektor saham energi melambung 1,58 persen, dan catat penguatan terbesar. Kemudian sektor saham industri naik 0,11 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,48 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,30 persen. Lalu sektor saham teknologi melesat 0,33 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,62 persen.
Sementara itu, sektor saham basic dan nonsiklikal berada di zona merah, sektor saham kesehatan melemah 0,39 persen, sektor saham properti terpangkas 0,43 persen dan sektor saham transportasi susut 0,26 persen.
Pada sesi pertama perdagangan, saham BBRI stagnan di posisi Rp 5.150 per saham. Harga saham BBRI dibuka melemah 25 poin ke posisi Rp 5.125 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 5.175 dan level terendah Rp 5.100 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.575 kali dengan volume perdagangan 843.928 saham. Nilai transaksi Rp 433,5 miliar.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham INTD melonjak 35 persen
- Saham ATAP melonjak 34 persen
- Saham LUCK melonjak 29,82 persen
- Saham INET melonjak 26,76 persen
- Saham UANG melonjak 24,79 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham HDFA merosot 22,62 persen
- Saham TELE merosot 20 persen
- Saham CHEM merosot 15,46 persen
- Saham MMIX merosot 13,33 persen
- Saham DEWI merosot 12,77 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BREN senilai Rp 575,6 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 397,4 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 276,5 miliar
- Saham PNLF senilai Rp 269,6 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 260,2 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham INET tercatat 24.439 kali
- Saham PNLF tercatat 23.460 kali
- Saham BREN tercatat 19.264 kali
- Saham DEWI tercatat 18.914 kali
- Saham ATLA tercatat 18.786 kali
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik anjlok pada perdagangan Kamis, 29 Agustus 2024. Saham teknologi bebani indeks Korea Selatan dan Taiwan setelah Nvidia merilis hasil kinerja kuartal II 2024.
Mengutip CNBC, Nvidia melaporkan laba kuartal kedua yang berakhir Juli 2024 mengalahkan harapan wall street dan memberikan panduan yang lebih kuat dari yang diharapkan untuk kuartal saat ini. Selain itu, Perseroan juga mengesahkan pembelian kembali atau buyback saham tambahan sebesar USD 50 miliar.
Pendapatan pada kuartal II 2024 mencapai USD 30 miliar, naik 15 persen dari kuartal sebelumnya dan 122 persen lebih tinggi dari tahun lalu. Namun, saham Nvidia merosot 8 persen.
Saham raksasa chip Korea Selatan SK Hynix anjlok lebih dari 5 persen, sedangkan saham Samsung Electronic merosot 2,6 persen. Indeks Kospi susut 0,71 persen dan indeks Kosdaq melemah 0,74 persen.
Indeks Taiwan melemah 1,14 persen, dan memimpin penurunan di Asia. Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Company melemah 2,07 persen dan saham Foxconn susut 2,16 persen.
Indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,42 persen, dan indeks Topix terpangkas 0,24 persen. Indeks ASX 200 susut 0,67 persen dan indeks Hang Seng di Hong Kong tergelincir 0,4 persen dan indeks CSI 300 susut 0,31 persen.