Ini Makna Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

Indonesia akan menjadi negara pertama yang dikunjungi Paus Fransiskus dalam perjalanan apostoliknya ke Asia Pasifik.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 29 Agu 2024, 20:16 WIB
Konferensi pers oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) terkait kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta, Rabu (28/8/2024). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tengah menanti kedatangan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 akan membawa misi kemanusiaan.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C.

"Kunjungan ke Indonesia, tidak ada misi khusus selain misi kemanusiaan dan persaudaraan," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (28/8/2024).

"Rencana datang ke Indonesia sudah diputuskan sebelum Oktober atau November 2023, jadi sudah diputuskan sebelum ada dinamika-dinamika politik," lanjutnya.

Ia berharap bahwa dengan kunjungan tersebut, menjadi kesempatan bahwa Indonesia dihargai secara khusus oleh Paus Fransiskus.

"Maka dari itu pertanyaannya, siapkah Indonesia menjadi agen persaudaraan dan kemanusiaan untuk Asia Tenggara maupun Asia Pasifik?"

Kedatangan Paus ke Indonesia, sebut Mgr. Anton, sempat tertunda akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2020.

Adapun dua tema yang akan diangkat dalam kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah: masalah kemanusiaan dan lingkungan.

Isu kemanusiaan berkaitan dengan dehumanisasi di dunia, ditandai dengan adanya kekerasan dan konflik yang berujung pada banyaknya korban. Selain itu, masalah perdagangan manusia dan eksploitasi lingkungan turut menjadi perhatian utama.


Tanda Pengharapan

Paus Fransiskus menyampaikan pesan saat memimpin Misa Malam Paskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (11/4/2020). Paus mengatakan bahwa ketakutan orang-orang saat ini sama seperti ketakutan para pengikut Yesus sehari usai diri-Nya disalibkan. (Remo Casilli/Pool Photo via AP)

Sementara itu, Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia sangat berarti bagi umat Katolik.

"Seperti anak mengharapkan kehadiran seorang bapak, demikian juga umat Katolik Indonesia mengharapkan kehadiran pimpinannya," ujar dia.

Kedatangan Paus Fransiskus juga menjadi tanda pengharapan.

"Bagi saya pribadi, kunjungan Paus Fransiskus itu seharusnya menumbuhkan harapan. Bagi saya harapan itu tidak sekedar menumbuh, Berharap artinya berjuang," tambah Kardinal Suharyo.

"Harapan itu landasannya bukan hitungan manusia, tetapi iman."


Kunjungan ke Asia Pasifik

Paus Fransiskus menyampaikan berkatnya selama doa Angelus Hari Minggu setelah misa di alun-alun Santo Petrus, Vatikan Minggu (12/8). Jubah Paus berkali-kali diterbangkan angin saat berbicara di hadapan publik. (AFP PHOTO / FILIPPO MONTEFORTE)

Paus Fransiskus akan mengadakan perjalanan apostolik ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura dari tanggal 2 hingga 13 September 2024.

Indonesia akan menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan ini, yaitu pada tanggal 3 hingga 6 September 2024, sesudah itu ke Port Moresby (Papua Nugini) dan Vanimo dari tanggal 6 hingga 9 September 2024, Dili (Timor Leste) dari 9 hingga 11 September 2024, dan Singapura dari 11 hingga 13 September 2024.

Paus Fransiskus adalah Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia. Pertama adalah Paus Santo Paulus VI yang berkunjung pada 3-4 Desember 1970.

19 tahun kemudian, Paus Santo Yohanes Paulus II berkunjung ke Indonesia pada 9-14 Oktober 1989. Sesudah 35 tahun berlalu, Paus Fransiskus baru melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia.

Mengangkat tema Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa, kunjungan ini merupakan momen bersejarah dan sangat penting bagi umat Katolik di Indonesia, serta menjadi bagian dari upaya memperkuat tali persaudaraan antar umat beragama.

Infografis Mengenal 8 Fungsi Keluarga. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya