Liputan6.com, Serang - Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Banten 2024, Andra Soni dan Dimyati Natakusumah, menaiki mobil Elf atau masyarakat lokal menyebutnya 'PS', saat mendaftar ke KPU, tanpa pendingin ruangan, udara hanya berasal dari jendela atau pintu yang dibuka. Sebagian masyarakat, apalagi pelajar dan petani di wilayah Banten Selatan, kerap naik hingga keatas, karena minimnya transportasi umum.
Andra Soni menaiki 'PS' yang bagian atasnya di taruh hasil bumi, seperti padi hingga sayuran, untuk mendaftar ke KPU pada Kamis, 29 Agustus 2024, setelah kompetitornya, Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi, menjadi pendaftar pertama pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Advertisement
"Memiliki filosofi sebagai penghubung antar wilayah Banten Selatan ke pusat kota, dengan membawa komoditas utama masyarakat Banten Selatan, yaitu hasil panen alam masyarakat. Ini merupakan simbol selain merakyat, juga memiliki komitmen untuk mengentaskan kesenjangan akses antar wilayah di Provinsi Banten," ujar Andra Soni, Bacagub Banten 2024, Kamis, (29/08/2024).
Menaiki PS sembari membawa hasil bumi, mengingatkan dirinya yang seorang anak petani dan tidak pernah bermimpi bisa menjadi Ketua DPRD Banten, apalagi menjadi Cagub Banten 2024 seperti saat ini. Dahulu kala, dia hanya berpikir bekerja untuk bisa membantu ekonomi keluarga. Karenanya, dia pernah bekerja sebagai kuli bangunan hingga kurir paket.
Andra yang di dampingi Dimyati Natakusumah, mangan Bupati Pandeglang dua periode dan anggota DPR RI, akan berkompetisi memenangkan suara rakyat bersama Airin Rachmi Diany yang dalam sejumlah survei selalu diunggulkan.
"Saya anak petani, menjadi cagub adalah sebuah anugerah yang tidak akan saya sia-siakan. Apa yang tidak mungkin di dunia ini? Ada yang tidak mungkin? Anak petani, tidak punya apa-apa, bisa berdiri disini," ujarnya bersemangat.
Di Temani 10 Pimpinan Partai Koalisi
Andra Soni dan Dimyati Natakusumah mendaftar ke KPU ditemani 10 pimpinan partai politik tingkat Provinsi Banten. Seluruh berkas pendaftaran telah diterima dan bakal melakukan tes kesehatan pada 01 September 2024.
Menurutnya, Banten memiliki seluruh sumber daya alam yang dibutuhkan secara nasional, tapi SDM dan infrastrukturnya masih terbatas.
"Pendidikan, kesehatan, lapangan kerja itu sebuah alat ukur keberhasilan pemerintahan, namanya IPM, bukan berarti infrastuktur itu tidak penting. Tapi dengan membangun SDM yang baik, sehat, Insha Allah Banten akan maju. Kita juga harus membangun non fisik nya," terangnya.
APBD Banten saat ini sekitar Rp12 triliun, seharusnya masyarakat bisa menikmati sekolah dan layanan kesehatan dengan layak. Menurut Andra, tidak boleh ada lagi warga yang sakit dan tidak memiliki biaya atau jaminan kesehatan, tidak bisa berobat, apalagi putus sekolah.
Menurutnya, jika dikelola dengan baik dan transparan, maka APBD sebesar itu bisa dinikmati masyarakat Banten secara merata. Apalagi panjang jalan milik provinsi hanya 900km.
Andra-Dimyati memiliki delapan program utama dengan 24 program turunan, salah satunya bernama Bang Andra, kepanjangan dari Bangun Jalan Desa Sejahtera.
"Kalau kita mampu mengelola dengan baik, dan kita jauhkan dari hal-hal tidak baik, itu akan mempercepat pembangunan. Banten masih tertinggal dengan pemerataan pembangunannya," tuturnya.
Advertisement
Janjikan Pemerataan Investasi dan Pembangunan di Banten
Andra juga sudah memiliki strategi pemerataan investasi dan pembangunan di Banten, terutama di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
Dimana saat ini, investasi masih terfokus di Kota Cilegon dan Tangerang Raya. Sedangkan di Lebak dan Pandeglang, masih banyak investor enggan menanamkan investasinya.
"Ada perubahan bisnis hari ini, dulu yang banyak masuk padat karya, hari ini padat modal. Di Cilegon pusatnya petrokimia. Harusnya dengan hilirisasi, dengan kebijakan Pak Prabowo, Insha Allah bisa masuk ke Pandeglang dan Lebak, tata ruang akan kita review," tegasnya.