UAH Ungkap 3 Keistimewaan Perempuan yang Tak Dimiliki Laki-Laki Menurut Ali bin Abi Thalib

Inilah 3 keistimewaan perempuan yang tidak dimiliki laki-laki, menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Agu 2024, 20:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH) (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Perempuan memiliki kedudukan yang sangat istimewa di mata Allah SWT, dihormati dan dimuliakan sebagai tiang keluarga, sumber ketenangan, dan penjaga nilai-nilai luhur dalam masyarakat.

Dalam Islam, perempuan dipandang dengan penuh kasih sayang dan penghormatan, diberi hak-hak yang adil serta peran yang mulia dalam setiap aspek kehidupan, baik sebagai ibu, istri, anak, maupun anggota masyarakat.

Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam ceramahnya yang dikutip di kanal YouTube @cahayahijrahku5641, mengupas keistimewaan perempuan yang diungkapkan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ta'ala Anhu.

UAH menyoroti betapa besarnya peran seorang ibu dalam kehidupan anak-anaknya dan bagaimana hal ini diakui dalam ajaran Islam.

Dalam ceramah tersebut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa seorang ibu disebutkan tiga kali lebih utama daripada laki-laki dalam sebuah hadis yang terkenal.

"Kenapa seorang ibu disebutkan tiga kali lebih daripada laki-laki? Jawaban Sayyidina Ali adalah karena perempuan punya tiga keistimewaan yang tidak dimiliki oleh laki-laki," ungkap UAH.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Inilah Keistimewaan Tersebut

Ilustrasi Ibu hamil. (Unsplash/Juan Encalada)

Keistimewaan pertama yang disebutkan oleh Sayyidina Ali adalah bahwa perempuan mengandung anak dalam rahimnya selama sembilan bulan.

"Ini adalah keistimewaan yang luar biasa karena selama masa kehamilan, seorang ibu memberikan kehidupan kepada janin yang ada di dalam tubuhnya," kata Ustadz Adi.

Keistimewaan kedua adalah proses melahirkan, yang merupakan perjuangan besar seorang ibu untuk menghadirkan anak ke dunia.

"Melahirkan adalah proses yang sangat berat dan penuh pengorbanan, yang tidak bisa dirasakan oleh laki-laki," lanjut UAH.

Keistimewaan ketiga yang disampaikan oleh Sayyidina Ali adalah menyusui, di mana seorang ibu memberikan asupan gizi dan kasih sayang langsung kepada anaknya melalui proses menyusui.

"Dengan menyusui, seorang ibu tidak hanya memberikan makanan, tetapi juga menyalurkan kasih sayang dan ikatan emosional yang kuat kepada anaknya," jelas Ustadz Adi.


Ilmuwan Barat Penasaran soal Keistimewaan Ini

Ilustrasi Bayi Baru Lahir Credit: pexels.com/Kristina

Ustadz Adi Hidayat juga menambahkan bahwa para ilmuwan Barat pun penasaran dan tertarik untuk meneliti hadis Nabi SAW yang terkait dengan keistimewaan perempuan.

"Orang Barat penasaran dengan hadis Nabi SAW yang menyebutkan keistimewaan perempuan, dan mereka melakukan penelitian tentang hal ini," kata UAH.

Hasil penelitian tersebut, menurut Ustadz Adi, menunjukkan betapa besar pengaruh seorang ibu dalam kehidupan anaknya.

"Masyaallah, apa hasilnya? Ternyata ditemukan bahwa seorang ibu memiliki saham pada anak sebanyak 75% dibandingkan dengan seorang ayah," ujarnya.

UAH menjelaskan bahwa pengaruh seorang ibu terhadap anak mencapai 75%, yang berarti ibu memiliki peran yang sangat dominan dalam membentuk karakter dan masa depan anak. "Apa dampaknya? Ibu bisa memberikan 75% pengaruh kepada anak dibandingkan dengan ayah," tambahnya.

Ustadz Adi juga menekankan bahwa hubungan antara ibu dan anak tetap kuat meskipun mereka dipisahkan oleh jarak yang jauh.

"Jika dipisahkan seorang ibu dengan anaknya di mana pun dia berada, maka ibu dengan anak masih punya hubungan yang kuat, sekalipun dipisahkan dalam jarak yang cukup jauh," kata UAH.

Ceramah ini, menurut Ustadz Adi Hidayat, adalah pengingat bagi kita semua akan pentingnya peran ibu dalam keluarga dan masyarakat. "Ini adalah bukti bahwa Islam sangat menghargai perempuan, terutama peran mereka sebagai ibu," jelasnya.

Ustadz Adi mengajak umat Islam untuk lebih menghormati dan memuliakan ibu, mengingat betapa besar jasa dan pengorbanan mereka. "Kita harus menghormati dan memuliakan ibu kita, karena mereka memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan kita," tegasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya