Liputan6.com, Jakarta - Vinicius Junior menyatakan dengan tegas bahwa dia dan rekan-rekannya di Real Madrid siap meninggalkan lapangan jika kembali menjadi korban pelecehan rasial dari penggemar LaLiga musim ini.
Pemain Brasil itu sudah beberapa kali menjadi sasaran pelecehan dari suporter tim lawan, termasuk insiden di Stadion Mestalla pada Mei 2023. Kini, Vinicius bertekad untuk melawan dengan tindakan nyata jika hal serupa terulang kembali.
Advertisement
Insiden tersebut menyebabkan tiga oknum dipenjara pada awal tahun ini, menjadikannya vonis pertama dari pelanggaran ini di Spanyol.
Vinicius terus mengalami serangan rasial di berbagai stadion, termasuk Barcelona, Mallorca, Real Valladolid, Pamplona, Sevilla, dan dalam derby melawan Atletico Madrid.
Rasisme Terlalu Sering Terjadi di Spanyol
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Vinicius mengatakan jika insiden seperti di Valencia terulang kembali, ia dan timnya akan mengambil langkah yang berbeda.
"Di klub, kami lebih sering membicarakannya, bukan hanya saya, tetapi semua pemain mengatakan bahwa jika itu terjadi, lain kali semua harus meninggalkan lapangan, sehingga semua orang yang menghina kami harus membayar denda yang jauh lebih besar," tegas Vinicius.
"Dalam kasus yang terjadi di Valencia, setelah pertandingan -- setelah kami memikirkannya -- semua orang mengatakan bahwa hal yang benar untuk dilakukan adalah meninggalkan lapangan. Tetapi karena Anda ada di sana untuk membela sebuah tim, kami tahu bahwa tidak semua orang di stadion itu rasis dan hanya ada di sana untuk menonton pertandingan."
"Selalu sulit untuk mengakhiri pertandingan, tetapi dengan semua yang telah terjadi dan semakin memburuk, kami harus meninggalkan lapangan agar keadaan dapat berubah secepat mungkin." sambungnya, dilansir oleh ESPN.
Advertisement
Vinicius Jr Ubah Pola Pikir Spanyol
LaLiga sudah coba beraksi dengan mengumpulkan bukti pelecehan rasis dan menyerahkannya kepada jaksa setempat. Tetapi, dalam beberapa kasus, jaksa memutuskan untuk tidak melanjutkan tuntutan.
Operator kompetisi pun meminta Pemerintah Spanyol untuk merevisi undang-undang agar bisa langsung menghukum pelaku, dan memuji langkah tegas Valencia yang memberi pesan kuat dengan menjerat perilaku di stadion.
"Hari ini saya sudah melihat dan merasakan perbedaan di Spanyol, hari ini -- mungkin [beberapa penggemar] masih rasis -- tetapi sekarang mereka takut mengekspresikan diri di lapangan sepak bola, dan di tempat-tempat yang banyak kameranya," kata Vinícius.
"Dan dengan itu, kita akan mengurangi rasisme, sedikit demi sedikit. Tentu saja, kita tidak akan mampu mengakhirinya, tetapi saya sudah senang karena saya mampu mengubah pola pikir orang Spanyol." sambungnya.