Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjawab tantangan yang diajukan oleh CEO Scarf Media Temmy Sumarlin untuk membentuk Indonesia Modest Fashion Council. Menurut dia, sejauh ini belum ada badan atau institusi di Indonesia yang fokus mengelola isu modest fashion secara serius dan profesional, padahal Indonesia ingin mengklaim diri sebagai pusat modest fashion dunia.
"Yang memikirkan modest fashion ini jangan ASN, kerjaannya sudah banyak. Memang harus ada satu badan yang fokus memikirkan modest fashion. Enggak harus desainer saja, tapi ada pentahelix," ujar Temmy dalam jumpa pers Road to JMFW 2025 di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024.
Advertisement
Merujuk Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM) yang berbasis di Paris, dewan mode tersebut akan bertugas untuk menentukan tren dan memikirkan strategi agar industri fesyen modest berkembang. Ia berharap bisa mempercepat pencapaian target Indonesia yang ingin menjadi pusat modest fashion dunia.
"Dewan mode itu diperlukan kehadirannya untuk menjawab sejumlah pertanyaan dari para pelaku industri fesyen modest. Kalau ditanya tren ke depan, misalnya, enggak bingung lagi siapa yang harus menjawab," ujarnya.
Tak mau berlama-lama, Sandiaga pun menetapkan bahwa Indonesia Modest Fashion Council diluncurkan pada hari itu juga. "Agar kita semakin siap untuk mendukung fesyen modest go global," ujarnya.
"Nanti (kepengurusannya) ditentukan oleh industri, kami pemerintah akan duduk di dewan tapi yang akan menjadi lokomotifnya adalah pelaku industri," imbuhnya.
Dijanjikan 6 Minggu Terbentuk
Presiden Direktur APR, Basrie Kamba menanggapi pernyataan Sandi dengan menjanjikan akan segera membentuk kepengurusan dewan mode tersebut. "Kita harap mudah-mudahan empat, enam minggu kita melapor (susunan kepengurusan). Dari situ, kita tentukan apakah diresmikan hari itu juga, karena ini banyak peernya masih," ucapnya.
APR menjadi salah satu pemangku kepentingan di industri modest fesyen Indonesia sebagai penyedia bahan baku tekstil yang berkelanjutan. Basrie menyatakan Indonesia sebenarnya memiliki mata rantai yang lengkap dengan populasi penduduk keempat terbesar di dunia dan belanja fesyen mencapai Rp358 triliun, mengutip data Bank Indonesia pada 2023.
Namun, kemampuan Indonesia saat ini baru sebatas menjadi pasar, belum menjadi pemain utama. Hal itu dibuktikan dari data The State of Global Islamic Economy pada 2023/2024, bahwa negara pengekspor fesyen halal terbesar ke negara OKI didominasi oleh China dengan nilai transaksi mencapai USD18,6 miliar. Berikutnya adalah Turkiye, India, Italia, dan Vietnam.
Situasi itu juga diamini oleh Sandi yang menyatakan bahwa Indonesia 'masih menjadi pasar, belum menjadi produser'. "Untuk ekspornya, kita masih jauh tertinggal. Jadi, kita tetapkan di bulan Oktober ini sebagai hub daripada modest fashion dengan Jakarta Modest Fashion Week," ucapnya.
Advertisement
3 Kunci Penting Kembangkan Industri Modest Fashion Indonesia
Dengan banyaknya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, Sandi menyebut ada tiga hal yang perlu dilakukan, yakni inkubasi, promosi, dan pembiayaan. Semua itu perlu didukung inovasi dan kolaborasi agar mampu beradaptasi dengan dunia mode internasional karena yang ditargetkan tidak hanya pasar lokal, tetapi juga global.
Kemenparekraf mengembangkan berbagai program untuk mendorong pertumbuhan industri fesyen tanah air, mulai dari pengembangan kreasi melalui berbagai inkubasi dan pendampingan, baik dalam penciptaan produk unggulan maupun peningkatan kualitas SDM. Kemudian, program pembiayaan dan permodalan untuk menjembatani para pelaku ekraf subsektor fesyen dengan para pemilik modal dalam mendukung usahanya.
Selain itu, memfasilitasi para pelaku ekraf subsektor fesyen untuk ikut serta dalam pameran fesyen di dalam maupun luar negeri. Tidak kalah penting adalah Kemenparekraf/Baparekraf mengembangkan program pendampingan bagi para pelaku ekraf untuk memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai perlindungan atas produk yang dihasilkan.
"HKI ini sangat penting untuk kita dalam subsektor fesyen agar saat kita tampil di pasar internasional semakin percaya diri karena yang kita tahu bahwa produk kita telah dilindungi dan sudah ada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2022 yang memberikan kemudahan bagi pelaku usaha kreatif untuk menjaminkan hak kekayaan intelektualnya sebagai objek pembiayaan," ujar Sandiaga.
Program Inkubasi UKM Fesyen
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Mardyana Listyowati menambahkan dalam menjadikan Indonesia sebagai modest fesyen dunia kuncinya ada tiga, yakni kolaborasi, networking, dan inovasi.
"Sampai dengan saat ini, Kementerian Perdagangan punya perwakilan perdagangan di luar negeri yang juga membantu memasarkan produk-produk kita di luar negeri," ujar Mardyana.
Menurut Mardyana, kolaborasi dengan para perwakilan luar negeri kurang telah terjalin di lebih di 46 titik, sehingga pihaknya mendapatkan informasi yang diperlukan. Contohnya mengenai bagaimana selera pasar, siapa pesaing, dan sebagainya.
"Karena di dalam negeri juga tidak bisa tinggal diam, perlu ada inovasi," ujar Mardyana.
Untuk itu, Inkubasi Fesyen Modest Road to JMFW 2025 dilaksanakan. Sebanyak 35 jenama fesyen dan aksesori terpilih dari empat kota, yakni Pekanbaru, Makassar, Solo, dan Bogor, yang kemudian menjalani inkubasi tahap I yang dilaksanakan pada Juli di Kota Bandung. Inkubasi tahap II kemudian digelar selama tiga hari, pada 26--28 Agustus 2024 untuk memantapkan langkah mereka, salah satunya menghadirkan sesi talkshow yang menghadirkan sederet narasumber mewakili berbagai unsur pentahelix.
Advertisement