Sekjen PDIP: Rakyat Tahu Siapa yang Halangi Anies Maju Pilkada Jakarta

Sekretaris Jendreal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengakui partainya memang berkomunikasi intens dengan Anies mengingat banyak aspirasi masyarakat agar Anies maju Pilkada 2024.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 30 Agu 2024, 09:30 WIB
Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta Adi Wijaya memberi isyarat partainya akan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. (Lizsa Egeham).

Liputan6.com, Jakarta PDI Perjuangan akhirnya mendaftarkan mantan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat.

Padahal sebelumnya, nama Anies Baswedan sempat disebut 95 persen diusung di Pilkada Jawa Barat. Namun detik-detik akhir Anies menolak tegas tawaran PDIP.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengakui partainya memang berkomunikasi intens dengan Anies mengingat banyak aspirasi masyarakat agar Anies maju Pilkada 2024. Namun komunikasi itu lebih terkait Pilkada Jakarta bukan Jawa Barat.

"Itu semua adalah aspirasi dari masyarakat, tetapi komunikasi kami dengan Pak Anies itu difokuskan saat itu di Jakarta. Dan kemudian kita tahu bagaimana akhirnya, karena untuk mencoba menguasai Jakarta, konstitusi pun mau coba dilanggar," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDIP, Jumat dini hari (30/8/2024).

Menurut Hasto, segala dinamika politik membuat PDIP akhirnya tidak juga mencalonkan Anies, baik di Jakarta ataupun Jabar.

"Karena memang ada yang tidak menghendaki adanya PDI Perjuangan dan juga Pak Anies saat itu. Tapi kemudian kan pada akhirnya seluruh dinamika PDI Perjuangan memutuskan Pak Pramono Anung berpasangan dengan Rano Karno. Dan sisi positifnya terjadi kesalingpahaman antara pemikiran-pemikiran apa yang diperjuangkan oleh PDI Perjuangan dalam komunikasi dengan Bapak Anies Baswedan," bebernya.

Menurut Hasto, rakyat pasti bisa melihat pihak mana yang mencoba menghalangi Anies untuk bisa maju Pilkada Jakarta 2024.

"Ya rakyat bisa melihat siapa yang mencoba untuk menghalangi Pak Anies, ya termasuk itu yang pertama memang punya kehendak untuk melakukan cawe-cawe di dalam pilkada itu. Itu kuat sekali yang ditangkap oleh rakyat. PDI Perjuangan yang penting di dalam proses ini telah melakukan suatu dialog-dialog yang konstruktif," kata Hasto.

"Rakyat memahami siapa yang mencoba untuk menciptakan political barrier bagi PDI Perjuangan dan Pak Anies, itu mereka yang punya kuasa," tegas Hasto.

 


Ketua DPD PDIP Jabar Sebut "Mulyono dan Geng" Tidak Ingin Anies Maju Pilkada

Anies Baswedan berkunjung ke kantor PDIP. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono, mengakui bahwa Anies Baswedan memang hendak dicalonkan untuk maju di Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar). Namun, ia menyebut ada "tangan-tangan" pihak luar yang menjegal rencana tersebut.

Ketika ditanya tangan siapa, Ono menjawab, "Mulyono dan Geng". Pernyataan itu disampaikan saat konferensi pers seusai mendaftarkan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, Jeje Wiradinata-Ronald Surapradja, di Kantor KPU Jawa Barat, Jumat malam (30/8/2024).

"Ada tangan-tangan dari luar yang tidak menghendaki Pak Anies diusung di Jawa Barat," kata Ono.

"Siapa, Pak?" tanya wartawan.

"Ya, Mulyono dan geng," jawab Ono Surono, dikutip lewat siaran langsung KPU Jawa Barat, yang diikuti Liputan6.com, Jumat malam (30/8/2024).

"Pak Anies ini memang menjadi opsi bagi PDI Perjuangan dan kita melakukan komunikasi dengan Pak Anies itu dari kemarin, mengerucut itu di sore hari. Dan kenapa gagal? Kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDI Perjuangan," jelas Ono.

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya