Liputan6.com, Jakarta Bunga Zainal merasa terpukul menjadi korban dugaan penipuan dan penggelapan, yang dilakukan CD dan SFS, yang sudah dianggapnya seperti keluarga sendiri. Apalagi, kedua orang tersebut memanfaatkan kedekatannya dengan Bunga dalam mencari korban lain.
Diakui Bunga Zainal, kasus ini terkuak karena banyak korban yang melapor kepadanya. Bahkan Bunga ikut terkena getahnya, lantaran terlapor mengiming-imingi korban lain dengan mengatasnamakan dirinya.
Advertisement
"Saya juga nggak bisa bayarin karena saya merasa nggak melakukan itu, karena pada saat itu saya di Amerika, saya kaget sekali dicaci maki dari orang-orang minta ganti rugi," ujar Bunga Zainal di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2024).
"Bahkan terlapor ini menjanjikan sebuah cek senilai satu milyar yang katanya akan diberikan oleh saya, makanya beberapa korban nagih ke saya cek yang akan diberikan ini mana," Bunga Zainal menambahkan.
Bunga Zainal Kebingungan
Bunga merasa bingung menjadi sasaran para korban. Sementara dalam kasus ini, ia juga menjadi korban dan mengalami kerugian lebih kurang mencapai Rp 15 Miliar.
"Saya bingung, saya merasa nggak pernah menjanjikan dan bekerjasama dengan orang lain selain dengan terlapor," tuturnya.
Advertisement
Bunga Sempat Mesomasi
Bahkan, Bunga sempat melayangkan somasi sebelum membuat laporan ke polisi. Namun tak ada itikad baik yang ditunjukkan, hingga akhirnya Bunga membawa kasus ini ke ranah hukum.
"Hingga saat ini tidak ada itikad baik terlapor hingga akhirnya saya melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya," kata Bunga.
Dilaporkan ke Polda
Bunga melaporkan CD dan SFS ke Polda Metro Jaya pada 22 Agustus 2024 atas dugaan penipuan atau perbuatan curang. Bahkan terlapor juga berpotensi disangkakan pasal lain, mengingat beragam kerugian yang dialami Bunga.
"Penipuan dan penggelapan karena ada banyak dokumen yang dia pakai, dia palsukan, salah satunya dokumen perusahaan saya. Terus juga pencemaran nama baik saja juga, penggelapan uang perusahaan," pungkas Bunga Zainal.
Advertisement