Liputan6.com, Bandar Lampung - Pasangan bakal calon (Balon) wali kota dan wakil wali kota Bandar Lampung, Reihana - Aryodhia Febriansyah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, pada Kamis (29/82/2024) sore. Keduanya bertarung dalam Pilkada 2024 dengan diusung oleh satu partai parlemen, yakni PDI Perjuangan, serta tiga partai non parlemen, diantaranya Perindo, Gelora, dan Ummat.
Reihana yang merupakan mantan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lampung itu bersama Aryodhia tiba di kantor KPU di Jalan Pulau Sebesi sekira pukul 16.00 WIB. Keduanya kompak mengenakan pakaian bernuansa putih. Reihana dan Aryodhia terlihat didampingi oleh Ketua DPC PDI Perjungan Bandar Lampung, Wiyadi beserta jajaran. Kemudian, tampak pula Anggota DPR RI terpilih Rycko Menoza yang merupakan kakak kandung dari Aryodhia.
Advertisement
Kedatangan mantan Kadinkes dan putra mantan Gubermur Lampung, Sjachroedin ZP ini disambut oleh arak-arakan adat budaya Lampung. Kepada wartawan, Reihana menyatakan komitmennya untuk membawa perubahan bagi Kota Bandar Lampung bersama Aryodhia.
"Tagline kami adalah 'Bandar Lampung Berbinar', yang berarti Bandar Lampung aman, berbudaya, akuntabel, dan religius. Itu yang ingin kami wujudkan," kata Reihana.
Dia pun menyebut, ingin menjadikan Kota Bandar Lampung sebagai kota metropolitan jika nanti dipercaya oleh masyarakat setempat menjadi wali kota. "Kami ingin menjadikan Kota Bandar Lampung menjadi kota metropolitan, dalam arti kenapa kota-kota lain di Sumatera itu bisa menjadi kota metropolitan dan kenapa kita Bandar Lampung tidak," bebernya.
Reihana menerangkan bahwa setelah mendaftar ke KPU setempat, ia dan Aryodhia akan segera melakukan konsolidasi dengan semua jajaran kader PDI Perjuangan serta timnya untuk menentukan langkah selanjutnya.
Pendaftaran Reihana dan Aryodhia ke KPU ini menandakan dimulainya pertarungan Pilkada 2024 yang diperkirakan berlangsung sengit. Melihat lawan keduanya merupakan petahana wali kota dan wakil wali kota Bandar Lampung yaitu Eva Dwiana - Deddy Amarullah yang diusung oleh sembilan partai politik. Petahana didukung oleh tujuh partai perlemen yakni Gerindra, Golkar, PAN, PKB, PKS, NasDem, dan Demokrat. Kemudian dua dari partai non parlemen yaitu PSI dan PPP.
