Liputan6.com, Jakarta Manusia akan dibangkitkan dan digiring ke Padang Mahsyar usai dimatikan pada hari kiamat. Mereka akan berdatangan dengan rupa bermacam-macam pada Yaumul Mahsyar.
Ada yang berpenampakan menyeramkan, aneh dan muram. Ada pula yang berseri-seri hingga dari wajahnya terlihat ada cahaya.
Tentu saja, yang mereka alami ketika itu selaras dengan amal perbuatannya sewaktu hidup di dunia.
Bagi golongan yang tidak beruntung, maka tentu saja akan masuk ke dalam neraka sementara bagi golongan yang beruntung akan masuk ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan.
Baca Juga
Advertisement
Ternyata yang tidak semua orang tahu, di surga juga ternyata fasilitas yang diberikan kepada seseorang tidaklah sama. Ada golongan manusia yang mendapatkan fasilitas berupa sungai indah di surga yang mereka tinggali. Lantas amalan apa yang menyebabkan mereka mendapatkan hal itu?
Simak Video Pilihan Ini:
Golongan As-Sabiqunal Awwalun
Mengutip Republika, Al-Quran seringkali menyebut surga yang dialiri sungai-sungai. Seakan-akan di surga dihiasi banyak sungai yang indah dan jernih airnya.
Bahkan surga yang diperuntukan bagi golongan orang pertama yang memeluk Islam yakni orang-orang yang pertama beriman kepada Nabi Muhammad SAW (surganya) dilengkapi sungai-sungai yang mengalir. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam ayat ini.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman
وَالسّٰبِقُوْنَ الْاَوَّلُوْنَ مِنَ الْمُهٰجِرِيْنَ وَالْاَنْصَارِ وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ بِاِحْسَانٍۙ رَّضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ وَاَعَدَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ تَحْتَهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung." (QS At-Taubah Ayat 100).
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa orang-orang yang pertama-tama masuk Islam, baik dari kalangan Muhajirin yang berhijrah dari Makkah ke Madinah, maupun dari kalangan Ansar, yaitu penduduk kota Madinah yang menyambut dengan baik kedatangan Rasulullah dan Muhajirin, dan begitu pula para sahabat yang lain yang mengikuti perintah Rasulullah dengan sebaik-baiknya, ketiga golongan ini merupakan orang-orang mukmin yang paling tinggi martabatnya di sisi Allah, disebabkan keimanan mereka yang teguh, serta amal perbuatan mereka yang baik dan ikhlas, sesuai dengan tuntutan Rasulullah SAW.
Advertisement
Makna As-Sabiqunal Awwalun
Allah senang dan rida kepada mereka, sebaliknya mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan pahala yang amat mulia bagi mereka, yaitu surga Jannatun-na’īm yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, di sana mereka akan memperoleh kenikmatan yang tidak terhingga. Mereka akan kekal di sana selama-lamanya. Itulah kemenangan terbesar yang akan mereka peroleh.
Yang dimaksud dengan as-Sābiqūnal Awwalūn dari kalangan Muhajirin ialah mereka yang telah berhijrah dari Makkah ke Madinah sebelum terjadinya “Perjanjian Hudaibiyah, karena sebelum perjanjian tersebut, kaum musyrikin senantiasa mengusir kaum Muslimin dari kampung halaman mereka, dan membunuh sebagian dari mereka, serta menghalang-halangi siapa saja yang ingin berhijrah. Tidak ada cara lain bagi seorang mukmin untuk menyelamatkan diri dari kejahatan kaum musyrikin, kecuali menjauhkan diri dari mereka, atau menyerah kepada kehendak dan kemauan mereka.
Orang-orang yang memilih cara yang pertama, yaitu meninggalkan kota Makkah dan hijrah ke Madinah adalah orang-orang yang benar-benar beriman, tidak ada seorang munafikpun di antara mereka. Mereka meninggalkan kampung halaman karena keimanan yang murni, keikhlasan, dan perjuangan untuk menegakkan agama Islam.
Dikenal juga sebagai as-Sābiqūnal Awwalūn yaitu orang-orang yang pertama masuk Islam dan menyatakan imannya kepada Nabi Muhammad SAW dari kalangan keluarga adalah Siti Khadijah, ‘Ali bin Abi Talib, dan Zaid bin Hariṡah. Sedang dari kalangan luar ialah Abu Bakar As-siddiq, orang yang menemani Rasulullah SAW waktu hijrah ke Madinah.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul