12 Desa di Lamongan Terdampak Kekeringan, Distribusi Air Bersih Dilakukan Kolaboratif

Suplai air bersih menjadi kebutuhan utama warga dan dilakukan secara kolaborasi dengan organisasi kemasyarakatan.

oleh Erik diperbarui 31 Agu 2024, 12:00 WIB
Kesiapsiagaan dan kewaspadaan atas kemungkinan terjadinya bencana yang ditimbulkan dari dampak fenomena El Nino juga ditingkatkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Lamongan - Sebanyak 12 desa dan 19 dusun di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur telah melapor mengalami kekeringan akibat dampak perubahan iklim dan kemarau panjang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Joko Raharto mengatakan, dari pendataan, terdapat 15 kecamatan di Lamongan, 90 desa serta 182 dusun berpotensi dilanda kekeringan selama musim kemarau panjang.

Namun, dari laporan yang diterima BPBD setempat sampai akhir Agustus 2024, sudah terdata ada 5 kecamatan, 12 desa dan 19 dusun melapor mengalami kekeringan akibat dampak perubahan iklim dan kemarau panjang.

Ia mengatakan, BPBD Lamongan telah melakukan mitigasi daerah yang berpotensi mengalami kekeringan dan mulai melalukan droping air bersih.

"SK siaga darurat sudah ditetapkan BMKG sejak bulan Juni 2024. Kami bergerak melakukan pemetaan dan pendataan terhadap desa yang berpotensi dilanda kekeringan dan berakibat pada kekurangan kebutuhan air bersih," ujarnya di Lamongan, Jumat (30/8/2024).

Ia mengatakan, suplai air bersih menjadi kebutuhan utama warga dan dilakukan secara kolaborasi dengan organisasi kemasyarakatan.

Menurut Joko, gotong royong dengan seluruh elemen organisasi masyarakat menjadi konsep penting di setiap terjadinya peristiwa kebencanaan.

"Jadi droping air bersih dilakukan dengan sistem kolaborasi penthahelix , banyak pihak - pihak yang membantu kami seperti Baznas, PKK, perusahaan daerah dan individu," katanya.

 

 


Distribusi Hingga Akhir Tahun

Dia mengungkapkan, prediksi kemarau panjang belum bisa dipastikan sampai kapan berakhir. Sebab, pada tahun 2023, hingga akhir tahun BPBD tetap menggencarkan droping air bersih ke warga terdampak.

"Tahun kemarin kami droping sampai akhir tahun. Sepanjang ada warga yang masih terdampak yah akan terus kita lakukan droping air bersih," katanya.

Infografis Kemarau Panjang, Indonesia Terancam Kekeringan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya