Liputan6.com, Jakarta - Ada anggota baru klub perusahaan senilai USD 1 triliun di Amerika Serikat. Bahkan untuk pertama kali bukan perusahaan teknologi.
Mengutip CNN, ditulis Sabtu (31/8/2024), pada Rabu, 28 Agustus 2024, saham Berkshire Hathaway ditutup menguat hingga membawa nilai pasar di atas USD 1 triliun.Puncak daftar perusahaan paling berharga yakni Apple dan Microsoft, yang keduanya mencatat kapitalisasi pasar bernilai lebih dari USD 3 triliun di wall street. Perusahaan lain yang diperdagangkan di atas USD 1 triliun termasuk Nvidia, Alphabet, Amazon dan Meta.
Advertisement
Di antara perusahaan-perusahaan itu, Microsoft yang didirikan pada 1975 adalah yang tertua. Sementara itu, Berkshire Hathaway yang didirikan pada 1839 sebagai perusahaan manufaktur tekstil. CEO Warren Buffett mengambil alih saham mayoritas di perusahaan itu pada 1965.
Pada awal 2024, Warren Buffett yang berusia 94 tahun pada Jumat, 30 Agustus 2024 memperingatkan dalam surat tahunannya kepada investor kalau kinerja yang lebih meroket kemungkinan akan menjadi masa lalu.
“Berkshire Hathaway harusnya bisa sedikit lebih baik daripada perusahaan Amerika Serikat pada umumnya dan yang lebih penting, juga harus beroperasi dengan risiko kerugian modal permanen yang jauh lebih kecil. Apapun yang lebih dari sedikit lebih baik,hanyalah angan-angan,” kata dia.
Namun, sejak suratnya pada 24 Februari diterbitkan, saham perusahaan itu naik lebih dari 14 persen, dan 2024 sudah menguat 29 persen.
Dalam beberapa bulan terakhir, Berkshire Hathaway telah melakukan aksi jual. Perusahaan itu memangkas saham di Apple sebesar 50 persen pada kuartal lalu. Kemudian pada Selasa pekan ini, perusahaan itu mengungkapkan telah menjual hampir 25 juta saham Bank of America (BAC) senilai hampir USD 1 miliar.
Namun, perusahaan itu juga telah membeli saham baru. Perseroan baru-baru ini akuisisi saham di jaringan gerai kosmetik Ulta Beauty (ULTA) dan pembuat suku cadang pesawat Heico.
Berkshire Hathaway terus mempertahankan dominasi kepemilikan utamanya termasuk 21,3 persen saham di American Express sebesar 21,3 persen, 9,3 persen saham di Coca Cola dan 6,5 persen saham di Chevron per 30 Juni 2024. Berkshire Hathaway juga memiliki Geico, BNSF Railway dan Dairy Queen, di antara beberapa perusahaan lainnya.
Adapun Warren Buffett berada di posisi ke-6 dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes. Nilai kekayaan miliarder Warren Buffett naik1,83 persen menjadi USD 149,9 miliar pada 31 Agustus 2024.
Miliarder Warren Buffett Kembali Jual Saham Bank of America, Segini Nilainya
Sebelumnya, perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett yakni Berkshire Hathaway telah menjual hampir 25 juta saham Bank of America senilai hampir USD 1 miliar selama sepekan terakhir.
Mengutip Yahoo Finance, ditulis Kamis (29/8/2024), Berkshire Hathaway telah menjual 116 juta saham Bank of America sejak Juli 2024. Namun, Berkshire Hathaway masih kuasai hampir 12 persen saham di bank yang berkantor pusat di Charlotte, North Carolina.
Setelah penjualan itu, saham kelas A Berkshire yang sudah menjadi saham termahal di wall street naik USD 7.184,62 pada Rabu, dan dijual seharga USD 698.534,62.
Hal itu mengangkat Berkshire Hathaway masuk dalam klub perusahaan yang kapitalisasi pasarnya lebih dari USD 1 triliun. Namun, kapitalisasi pasar perusahaan yang berkantor pusat di Omaha, Nebraska itu masih jauh di bawah raksasa pasar Nvidia dan Microsoft yang saat ini senilai lebih dari USD 3 triliun.
Saham Bank of America tetap menjadi salah satu investasi terbesar Berkshire Hathaway, setelah Apple dan American Express.
Sebelumnya Buffett telah membuat banyak orang heran awal bulan ini saat ia mengungkapkan telah mengurangi investasi Apple hingga setengahnya. Dalam proses penjualan itu, ia mengumpulkan uang tunai senilai USD 277 miliar hingga 30 Juni 2024.
Kas Berkshire terus bertambah sejak saat itu dengan penjualan saham Bank of America dan semua laba dari berbagai perusahaan yang dimilikinya termasuk perusahaan kereta api BNSF, asuransi Geico, sejumlah perusahaan utilitas, dan sejumlah bisnis ritel dan manufaktur.
Advertisement
Jual Saham Usai Sentuh Harga Tertinggi
Pengamat menilai penjualan saham oleh Berkshire baru-baru ini mungkin merupakan tanda kalau investor yang disegani itu anggap pasar saham terlalu mahal dan menduga ia mungkin mencoba memanfaatkan kemerosotan ekonomi.
Warren Buffett tidak pernah membahas mengapa ia membeli dan menjual saham tertentu saat melakukannya, dan tidak memberikan penjelasan apapun tentang penjualan Bank of America.
Adapun Buffett mulai menjual saham Bank of America milik Berkshire Hathaway setelah mencapai titik tertinggi baru dalam 52 minggu di USD 44,44 pada Juli. Semua penjualan terakhir dilakukan pada rata-rata harga di bawah USD 40 per saham. Harga saham Bank of America sedikit naik menjadi USD 39,80.
Lepas Sebagian Saham Apple, Warren Buffett Incar Saham Ini
Sebelumnya, investor Kondang, Warren Buffett telah mengungkapkan penjualan saham yang signifikan oleh Berkshire Hathaway Inc. (NYSE:BRK) pada kuartal II, termasuk pengurangan substansial dalam kepemilikannya di Apple Inc (NASDAQ:AAPL).
Menurut pengajuan terbaru ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Perusahaan investasi Buffett, Berkshire Hathaway Inc menjual lebih dari 389 juta saham Apple pada kuartal kedua. Meskipun begitu, Berkshire Hathaway masih memegang 400 juta saham Apple.
Selain Apple, Berkshire Hathaway juga memangkas investasinya di Bank of America Corp (NYSE:BAC). Chevron Corporation (NYSE:CVX), Capital One Financial Corp. (NYSE:COF), Floor & Decor Holdings Inc (NYSE:FND), T-Mobile US, Inc. (NASDAQ:TMUS), dan Louisiana-Pacific Corporation (NYSE:LPX)
Sementara, perusahaan telah meningkatkan kepemilikannya di Chubb Limited (NYSE:CB) menjadi 27.033.784 saham dan Occidental Petroleum Corporation (NYSE:OXY) menjadi 255.281.524 saham. Melansir Yahoo Finance, Sabtu (17/8/2024), perusahaan telah melakukan investasi baru yang lebih kecil di produsen suku cadang kedirgantaraan Heico Corp (NYSE:HEI) dengan 1.044.242 saham dan ritel kosmetik Ulta Beauty Inc (NASDAQ:ULTA) sebanyak 690.106 saham.
Keputusan investasi Buffett selalu menarik dikawal karena rekam jejaknya yang luar biasa dalam dunia investasi. Langkah terbaru ini terjadi pada saat saham Berkshire Hathaway naik lebih dari 20% tahun ini. Pada awal Agustus, keputusan Buffett untuk menjual hampir setengah dari saham Apple milik Berkshire dinilai oleh Elon Musk sebagai indikasi koreksi pasar yang akan datang.
Volatilitas pasar global juga telah menguji investasi Buffett. Meskipun mengalami penurunan awal yang signifikan, investasi Berkshire sebesar $20 miliar di perusahaan perdagangan raksasa Jepang memulihkan sebagian besar kerugiannya. Gejolak pasar global yang dipicu oleh kenaikan suku bunga Jepang berdampak terbatas pada investasi ini.
Penjualan saham Warren Buffett baru-baru ini juga berkontribusi pada peningkatan cadangan kas Berkshire hingga mencapai rekor USD 277 miliar. Peningkatan cadangan kas ini terjadi meskipun laba bersih perusahaan pada kuartal kedua turun 15,5% dari tahun ke tahun, sebagian besar disebabkan oleh penurunan keuntungan investasi di tengah kondisi pasar yang bergejolak.
Advertisement