Liputan6.com, Sanaa - Banjir besar menewaskan sedikitnya 97 orang di Yaman. Demikian menurut Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dalam update-nya pada hari Jumat (30/8/2024)
Sedikitnya 56.000 rumah terdampak banjir di seluruh negeri. Sementara itu, lebih dari 33.000 keluarga telah lebih dulu terdampak sejak musim hujan dimulai pada pertengahan Juli.
Advertisement
"Kerusakan yang disebabkan oleh banjir memperburuk keadaan bagi 4,5 juta warga Yaman yang saat ini mengungsi di dalam negeri dan sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan," kata UNHCR, seperti dilansir CNN, Sabtu (31/8).
Daerah yang terdampak paling parah termasuk Al Hudaydah, Hajjah, Al-Taweela, dan Marib.
Perang saudara Yaman pecah pada tahun 2014, ketika pasukan pemberontak Houthi menyerbu ibu kota Sanaa dan menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional dan didukung Arab Saudi.
Warga Yaman yang mengungsi, sebut UNHCR, sangat kekurangan pangan. Menurut badan PBB itu, 85 persen keluarga yang mengungsi tidak mampu memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari mereka, dengan banyak yang mengurangi porsi dan frekuensi makan.
Bulan Sabit Merah Yaman mengatakan pada hari Kamis (29/8) bahwa 38 orang masih hilang dan bahwa badan tersebut sedang aktif melakukan upaya pencarian.