Ketika Irigasi Pompa dan Burung Hantu jadi Solusi Petani Garut saat Kemarau

Untuk menghindari meluasnya ancaman kekeringan, Pemda Garut sedang menginventarisir sawah yang tidak bisa dialiri air untuk segera melakukan pembuatan sumur tanah dangkal atau sumur tanah dalam.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 02 Sep 2024, 00:00 WIB
Dinas Pertanian Garut, Jawa Barat, meluncurkan program Pemanfaatan Irigasi Perpompaan dan Rumah Burung Hantu (RUBUHA) untuk mendukung Perluasan Area Tanam (PAT) di Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Dinas Pertanian Garut, Jawa Barat, meluncurkan program Pemanfaatan irigasi perpompaan dan Rumah Burung Hantu (RUBUHA) untuk mendukung Perluasan Area Tanam (PAT) di Kelompok Tani Cibatok, Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk, Garut.

“Kita sudah menyalurkan 472 unit pompa ditambah, 133 irigasi, dan 120 titik untuk pipanisasi,” ujar Kepala Dinas Pertanian Garut, Haeruman, Jumat (30/8/2024).

Menurutnya, kehadiran program irigasi perpompaan dan pipanisasi yang diberikan pemerintah pusat cukup membantu dalam mengairi lahan petani. “Saat ini Pemda Garut menghadapi masalah sawah kering (IP100) di lahan seluas 10 ribu hektar,” kata dia.

Untuk menghindari meluasnya ancaman kekeringan, Pemda Garut sedang menginventarisir sawah yang tidak bisa dialiri air. “Kami ke depan segera melakukan pembuatan sumur tanah dangkal atau sumur tanah dalam mencari solusi untuk mengatasi kekeringan,” kata dia.

Sekda Garut, Nurdin Yana, menyatakan kehadiran dua program di sektor pertanian menjadi langkah awal pemda Garut, merespons dukungan pemerintah pusat dalam bidang pertanian, terutama kebutuhan irigasi perpompaan, pompanisasi dan pipanisasi saat musim kemarau tiba.

“Ini adalah upaya-upaya kita inovasi pemerintah pusat yang masih digelontorkan oleh pemerintah kabupaten/kota,” ujarnya.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:


Pengendalian Hama Tikus dengan Rubuha

Menurutnya, kehadiran irigasi perpompaan diharapkan menjadi solusi ketersediaan air yang bisa dimanfaatkan masyarakat terutama kalangan petani. “Semoga bisa dimanfaatkan demi kemaslahatan bagi masyarakat,” ujar dia berharap.

Perwakilan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Gandi Purnama mengapresiasi peluncuran rumah burung hantu (RUBUHA) yang dianggap ramah lingkungan dan efektif dalam mengendalikan hama tikus.

Ia optimistis target pemasangan 1.000 unit RUBUHA di Garut dapat tercapai. “Kolaborasi pusat dan daerah ini sangat penting untuk pengendalian hama tikus di lapangan,” ungkap Gandi.

Hal senada disampaikan perwakilan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat Raspendi. Menurutnya, pemerintah provinsi Jawa Barat dituntut meningkatkan produksi padi secara signifikan untuk mendukung capaian target produksi nasional.

“Pulau Jawa dan termasuk Jawa Barat ini dituntut yang paling besar, termasuk kinerja dari kabupaten kota,” ungkap dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya