8 Cara Tingkatan Self-Preservation, Strategi Agar Kesehatan Mental Lebih Baik

Dalam beberapa tahun terakhir, kesehatan mental telah menjadi topik yang semakin penting di kalangan masyarakat.

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 02 Sep 2024, 15:07 WIB
"Foto oleh cottonbro dari Pexels.com"

Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa tahun terakhir, kesehatan mental telah menjadi topik yang semakin penting di kalangan masyarakat. Banyak orang mulai memperhatikan kesehatan rohani mereka, selain kesehatan fisik. Salah satu topik yang sering dibahas di media sosial terkait tindakan ini adalah self preservation. Pada intinya, self preservation adalah insting dasar yang mendorong individu untuk melindungi diri dari ancaman fisik dan emosional.

Saat menghadapi situasi berbahaya, tubuh manusia secara otomatis merespons dengan meningkatkan produksi adrenalin. Ini dapat meningkatkan kekuatan fisik dan memperbaiki indra seperti pendengaran, penciuman, dan penglihatan. Self preservation tidak hanya terbatas pada reaksi terhadap bahaya, tetapi juga mencakup kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Dalam kehidupan sehari-hari, self preservation bisa berarti melakukan tindakan sederhana seperti menjaga pola makan yang sehat, berolahraga, dan mendapatkan tidur yang cukup. Dalam aspek emosional dan kesehatan mental, self preservation bisa berarti menetapkan batasan, menjaga harga diri, dan menghindari situasi atau orang-orang yang toksik.

Simak informasi yang dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (2/9/2024).

 


Cara Menjaga Kesehatan Mental melalui Self-Preservation

1 dari 3 karyawan mengalami burnout atau kelelahan yang berdampak pada hasil pekerjaan yang tidak maksimal. Credits: pexels.com by Andrea Piacquadio

1. Menerapkan Self-Love

Self-love adalah dasar dari self preservation. Ini melibatkan penerimaan diri, menghargai diri sendiri, dan memberikan perhatian pada kebutuhan emosional dan fisik. Ketika seseorang mencintai diri sendiri, mereka lebih cenderung menjaga kesehatan mental dan tidak membiarkan diri mereka terjebak dalam situasi yang merugikan. Luangkan waktu untuk merayakan pencapaian kecil dan mengakui usaha yang telah dilakukan.

2. Menetapkan Batasan yang Sehat

Penting untuk menetapkan batasan dalam hubungan dan situasi yang dapat menguras energi atau emosi. Ini termasuk mengatakan "tidak" pada permintaan yang berlebihan atau situasi yang membuatmu merasa tidak nyaman. Dengan menetapkan batasan, kamu melindungi diri dari stres yang tidak perlu dan menjaga keseimbangan dalam hidup.

 


Teknik Self-Preservation untuk Kesejahteraan Emosional

Orang dengan mental yang sehat dapat melihat hidup melalui sudut pandang yang positif. (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)

3. Mengelola Stres dengan Teknik Relaksasi

Menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Meluangkan waktu untuk diri sendiri dan melakukan aktivitas yang menenangkan dapat membantu mengembalikan fokus dan ketenangan.

4. Menemukan Dukungan yang Kuat

Memiliki jaringan dukungan yang kuat sangat penting untuk self preservation. Berbagi perasaan dan pengalaman dengan teman, keluarga, atau kelompok dukungan dapat memberikan perspektif baru dan membantu mengurangi rasa terasing. Dukungan sosial dapat menjadi sumber kekuatan saat menghadapi tantangan.

5. Menjaga Kesehatan Fisik

Kesehatan fisik dan mental saling terkait. Mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan cukup tidur adalah langkah-langkah penting untuk menjaga kesehatan mental. Aktivitas fisik dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala kecemasan dan depresi.

 


Strategi Self-Preservation untuk Kesehatan Mental

ilustrasi perempuan lelah bekerja/Photo by Karolina Kaboompics/Pexels

6. Menerapkan Kebiasaan Bersyukur

Mengembangkan kebiasaan bersyukur dapat membantu mengubah cara pandang terhadap kehidupan. Menulis jurnal tentang apa yang disyukuri setiap hari dapat meningkatkan rasa positif dan membantu individu fokus pada aspek baik dalam hidup, meskipun menghadapi tantangan.

7. Jangan Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Menghindari membandingkan diri dengan orang lain, terutama di media sosial, dapat membantu menjaga kesehatan mental. Setiap orang memiliki perjalanan dan tantangan masing-masing, dan penting untuk fokus pada kemajuan pribadi tanpa merasa tertekan oleh ekspektasi orang lain.

8. Mencari Bantuan Profesional

Jika merasa kesulitan untuk mengatasi masalah kesehatan mental, mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau terapis dapat menjadi langkah yang sangat bermanfaat. Mereka dapat memberikan dukungan dan strategi yang tepat untuk mengatasi perasaan dan situasi yang sulit.

Cobalah menerapkan langkah-langkah tersebut agar kamu sebagai individu dapat mengembangkan self preservation yang kuat. Tindakan ini juga akan membantu menjaga kesehatan mentalmu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya