Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil alias RK berharap momen debat Pilkada Jakarta 2024 tidak diwarnai dengan saling menjelekkan antarpasangan calon. Demokrasi Indonesia dinilainya akan lebih maju tanpa adanya hal tersebut.
"Karena saya ingin membawa pilkada ini dengan riang gembira, tidak menjelek-jelekkan, tidak boleh nanti debat ngomongin orang, kita nggak mau ya Pak. Kita fokus pada solusi warga Jakarta, nggak mau. Semua orang mencintai Jakarta dengan caranya. Tidak perlu kita ngomongin pribadi-pribadi. Kita fokus," tutur RK di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (1/9/2024).
Advertisement
RK mengibaratkan persaingan paslon di pilkada layaknya menu yang tersedia di setiap restoran berbeda. Sementara program dan gagasan merupakan kelezatan dari sajiannya.
"Ibarat tiga restoran kita jualan, menunya ini menu saya loh paling enak, paling gurih, paling lezat, paling murah, kan begitu. Silakan pilih. Memang ada saingan, restoran sebelah dua, tapi kami menu yang paling keren, kan begitu harusnya," jelas dia.
"Bukan, oh pilihlah kami karena restoran sebelah AC-nya mati atau mahal, atau apa, nggak gitu lah. Jadi kita harus naik kelas, demokrasi kita harus naik kelas, harapannya ada di wajah Jakarta," sambungnya.
Menurut RK, duet paslon Rido telah menyiapkan berbagai solusi utama, baik urusan polusi, macet, pemerataan pembangunan dan berkeadilan, hingga sikap pemerintahan yang responsif. Termasuk juga urusan mencegah kebencanaan seperti jual beli lahan parkir air untuk mengatasi banjir dan lainnya.
"Ada tujuh, puluhan gagasan yang sedang kami klasterisasi. Kalau dibahas terlalu panjang, Tapi intinya, kami membawa solusi. Kami membawa solusi agar berkeadilan, menghadirkan solusi. Untuk masalah rutin, ya banjir, polusi, kemacetan, dan menghadirkan yang tidak ada jadi ada, karena kita mau naik kelas jadi kota global," RK menandaskan.
Pakai Nama Rido di Pilkada, Ridwan Kamil: Semoga Allah Meridhoi Niat Kami
Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil memperkenalkan duet di Pilkada 2024 dengan nama Rido alias Ridwan-Suswono. Dia mengulas filosofi penggunaan nama tersebut.
"Jadi pasangan kami ini namanya Rido, Ridwan-Suswono. Dalam filsafatnya berharap Allah meridhoi niat baik kami, meridhoi perjalanan kontestasinya, dan meridhoi nanti kerja-kerja pembuktiannya, Amin," tutur pria yang akrab disapa RK di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (1/9/2024).
"Sempat ada yang, kesingkatannya Rawon ya, Ridwan Suswono juga, Soto Rawon, Solusi Top Ridwan-Suswono bisa. Tapi disepakati Rido saja," sambungnya.
RK berharap, niatnya bersama Suswono membawa berbagai program ke Jakarta dapat berhasil meningkatkan kesejahteraan warga. Terlebih, wilayah tersebut tidak lagi menjadi Ibu Kota, sehingga disebutnya sebagai Jakarta Baru.
"Rido ini ada yel-yel, Rido kalau saya teriak pertama, semua bilang Jakarta Baru. Karena kita tidak lagi Ibu Kota, jadi harus didefinisikan Jakarta Baru apa. Saya teriak Rido kedua, itu dijawab Jakarta Maju, sebagai tujuan akhir menjadi kota global. Rido ketiga baru semangat menang, menang, menang," jelas dia.
RK menegaskan, mereka berdua hanyalah anak bangsa yang mencintai Indonesia dengan segenap pikiran dan energi, agar dapat menunjukkan eksistensi hidup lewat kebermanfaatan untuk kemajuan masyarakat.
"Kami berdua meniatkan takdir ini sebagai ibadah," RK menandaskan.
Advertisement
Ridwan Kamil: Kami Ingin Jakarta Adil dan Bebas Polusi
Ridwan Kamil-Suswono menghadiri acara deklarasi dukungan dari Relawan Berkah di Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur. Pria yang akrab disapa RK itu mengulas keinginannya agar masyarakat Jakarta dapat merasakan pemerataan keadilan serta terbebas dari polusi.
"Kami ingin Jakarta adil merata, kami ingin Jakarta ini bebas polusi, kami ingin Jakarta ini antara tempat kerja, tempat bekerja dan domisili tidak terlalu jauh, tinggal mengurangi kemacetan, polusi, dan lain sebagainya," tutur RK di Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (1/9/2024).
Menurutnya, meski Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota negara, secara teoritis wilayah tersebut akan tetap menjadi pusat segala hal hingga 20 tahun ke depan.
"Kami pun akan berusaha membawa wilayah ini melalui gagasan berkeadilan dan kemakmuran. Kami berkontestasi di tahun bersejarah, tahun di mana Jakarta tidak lagi sebagai Ibu Kota. Tinggal pertanyaannya kota yang puluhan tahun menjadi ibu kota kita mau dibawa ke mana," tutur dia.
RK menegaskan, duet Rido alias Ridwan Kamil-Suswono akan menyerap banyak aspirasi warga Jakarta demi mewujudkan kesejahteraan dan pemerintahan yang lebih humanis. Termasuk soal polusi, akan ada upaya lebih dalam penghijauan hingga ke seluruh wilayah agar melawan udara kotor secara alami.