Industri Indonesia Bertransformasi, 115 BBTUD Gas Bumi Bakal Terserap

Industri Indonesia akan bertransformasi ke arah pusat jasa manufaktur maju. Rencana ini akan didukung dengan ketersediaan pasokan gas bumi dengan potensi kebutuhan kurang lebih 115 BBTUD mulai tahun 2027 untuk menunjang kegiatan produksi.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Sep 2024, 22:48 WIB
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) rilis laporan keuangan semester I 2022 pada Kamis, 22 September 2022 (Foto: PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS)

Liputan6.com, Jakarta Industri Indonesia akan bertransformasi ke arah pusat jasa manufaktur maju. Rencana ini akan didukung dengan ketersediaan pasokan gas bumi dengan potensi kebutuhan kurang lebih 115 BBTUD mulai tahun 2027 untuk menunjang kegiatan produksi.

Direktur Perwilayahan Industri, menyampaikan bahwa pertumbuhan industri pengolahan non migas mencapai 4.64 persen pada TW I 2024, yang berkontribusi 72,39 persen pada nilai eksport nasional.

“Kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas terhadap PDB Nasional mencapai 17.47 persen, dan terus bertumbuh hal ini terlihat dari besarnya investasi yang mencapai 155.5 triluun atau sebesar 38.73 perdeb dari total investasi Indonesia pada TW I 2024. Sektor Industri Nonmigas juga berperan besar pada penyerapan tenaga kerja, terhitung sebanyak 19.29 juta orang pada Agustus 2023 atau naik 181 ribu orang dibanding Agustus 2022” kata Dewi, Minggu (1/9/2024).

Dalam pembangunan sektor industri jangka Panjang, Kemenperin menyiapkan roadmap 2025 - 2045, dimana mulai tahun 2025 berfokus pada penguatan struktur serta ekosistem hilirisasi industri dan selanjutnya pada tahun 2030-2034 dilakukan pemfokusan pada industri yang berbasis sumber daya yang medium-high tech sehingga terjadi peningkatan kompleksitas produk Industri.

Kedepan, Indonesia diproyeksikan menjadi pusat dari Global Value Chain serta menjadi pusat jasa manufaktur maju di Tingkat Regional pada 2040 – 2045.

Untuk mendukung roadmap tersebut, Kemenperin telah menerbitkan visi dan misi pembangunan industri nasional serta penerbitan regulasi turunan yaitu PP No 20 Tahun 2024 tentang Perwilayahan Industri.

Sebagai badan usaha negara yang bertugas dalam pengelolaan gas, PGN telah menyiapkan rencana untuk pemenuhan gas industri.

 


Pasokan Gas Bumi

Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari mengatakan, PGN Subholding Gas Pertamina fokus untuk peningkatan optimalisasi dan pengembangan infrastruktur melalui penjajakan bersama dengan Kawasan Industri (KI) yang belum memiliki akses terhadap pasokan gas bumi.

Fokus PGN tersebut selaras dengan regulasi yang diterbitkan Kemenperin. Dari pemetaan antara Kemenperin dengan PGN, KI yang dapat menjadi prioritas jangka pendek dalam pengembangan infrastruktur gas bumi. Terdapat 14 KI dari 50 KI yang menjadi prioritas pengembangan infrastruktur gas bumi dengan mempertimbangkan ketersediaan infrastruktur gas bumi milik PGN, serta status KI tersebut sebagai Proyek Strategis Nasional.

Adapun KI tersebut adalah KI Panbil Tembesi, Bintan Industrial Estate, Kalimantan Industrial Park Indonesia, Indonesia Pomalaa Industrial Park, KI Makasar, KI Buli, KI Pulau Obi, KI Teluk Weda, KI Jorong, Indonesia Morowali Industrial Park, KI Konawe dan KI Motui.

 


Kebutuhan Gas

Warga memasak menggunakan jaringan gas PGN rumah tangga di Rusunawa Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga dan industri kecil untuk meningkatkan pemanfaatan gas domestik serta menekan penggunaan LPG. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selanjutnya PGN menindaklanjuti dengan melakukan Joint Planning, Site Survey, Kajian Tekno-Ekonomi, dan Peningkatan Maturitas Investasi atas seluruh KI yang telah diprioritasikan, dan pada kesempatan yang sama, PGN telah menandatangani Heads of Agreement (HOA) dengan sejumlah KI perihal pengembangan gas bumi dengan potensi kebutuhan volume gas bumi kurang lebih 115 BBTUD mulai tahun 2027.

“Kami berkomitmen untuk memperluas akses gas bumi dengan menyasar kawasan industri, didorong oleh adanya peluang sinergi terkait infrastruktur yang bisa dikembangkan khususnya di Indonesia Tengah dan Timur. PGN memiliki konsep integrasi infrastruktur pipeline dan beyond pipeline,” tutur Rosa.

Rosa melanjutkan selain untuk kebutuhan gas terpenuhi, perencanaan bersama Kemenperin diharapkan dapat menstimulasi pemanfaatan gas bumi domestik dan menciptakan multiplier effect. PGN sebagai badan usaha di sektor hilir gas bumi siap menjadi garda depan dalam rangka mewujudkan cita-cita tersebut.

“Komitmen dan fokus PGN untuk menyediakan aksesiblitas gas bumi di KI juga ditujukan untuk mendukung pemerintah dalam mengembangkan KI yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Konsep integrasi infrastuktur gas bumi dapat menjadi satu kesatuan bersama penyediaan infrastruktur lainnya untuk mempercepat pembangunan PSN,” tutup Rosa.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya