Liputan6.com, Jakarta - Sholawat adalah doa dan pujian untuk baginda Rasulullah SAW. Banyak hadis yang menjelaskan tentang keutamaan membaca sholawat. Salah satunya adalah menjadikan doa cepat diijabah, sebagaimana riwayat dalam hadis berikut.
الدُّعَاءُ مَحْجُوبٌ حَتَّى يُصَلِّيَ الدَّاعِي عَلَى النَّبِيّ صلى الله عليه وسلم
Artinya: "Doa itu terhalangi, hingga orang yang berdoa itu bershalawat untuk nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam." (H.R. Thabarani)
Habib Ahmad bin Hasan Alaydrus dalam ceramahnya menjelaskan tentang fadilah atau keutamaan membaca sholawat.
Baca Juga
Top 3 Islami: Kisah Brandal Lokajaya Kabur Sipat Kuping Hadapi Karomah Sunan Bonang, Sumur Ajaib Mbah Kholil Bangkalan yang Airnya Berlimpah
Penting tapi Sering Dilupakan, Ini Rahasia Rumah Tangga Tenteram dan Nyaman Menurut Ustadz Adi Hidayat
Berdoa Tanpa Tahu Maknanya, Bolehkah? Simak Penjelasan Buya Yahya
Advertisement
"Siapa orang yang sholawat seribu (kali) dalam sehari, maka diharamkan jasadnya masuk neraka," kata Habib Ahmad, dikutip dari YouTube Habib Ahmad bin Hasan Alaydrus, Senin (2/9/2024).
Habib Ahmad mengatakan, jika kondisi seseorang dalam keadaan sulit, maka dianjurkan untuk memperbanyak membaca sholawat kepada Rasulullah SAW.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Kisah Abu Adib Bermimpi dengan Nabi Usai Baca Sholawat
Kemudian, Habib Ahmad bin Hasan Alaydrus mengisahkan tentang orang Suriah yang bernama Abu Adib dan penjaga makam nabi yang bernama Utsman.
Dikisahkan bahwa Abu Adib melaksanakan umrah bersama keluarganya. Ketika di kota Madinah, Abu Adib terkena musibah.
"Sampai di Madinah tasnya hilang. Itu tas isinya duit buat dia selama di situ. Udah disiapin semuanya dari situ. Dicari ke sana ke mari, nggak ada itu tasnya. Dia keingatan bahwa kalau dalam kondisi sulit perbanyak saja baca sholawat, karena sholawat itu luar biasa," cerita Habib Ahmad.
Abu Adib lalu datang ke Raudhah dan membaca sholawat dengan niat supaya masalah yang dia hadapi segera menemukan jalan keluarnya, karena ia kasihan dengan keluarganya yang ikut umrah.
"Lalu dia baca sholawat sambil senderan. Akhirnya ketiduran dia ketika sedang membaca sholawat. Dalam tidurnya, Allah takdirkan dia berjumpa dengan junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW," ujar Habib Ahmad.
Dalam mimpinya, Abu Adib mencurahkan keluh kesahnya tentang masalah yang sedang dia hadapi kepada Rasulullah SAW. Lalu Rasulullah SAW memerintahkan Abu Adib agar pergi menuju salah satu pintu makam.
Di sana ada penjaga makam yang bernama Utsman. Sampaikan kepadanya bahwa Rasulullah kirimkan salam untuk dia.
Advertisement
Mendatangi Penjaga Makam Rasulullah SAW
Utsman sang penjaga makam Rasulullah SAW pada saat itu setiap hari bersholawat sebanyak seribu kali. Ia mendapat kiriman salam dari nabi melalui mimpi Abu Adib. Lalu nabi memerintahkan Utsman agar mencarikan jalan keluar untuk Abu Adib.
Kemudian Abu Adib menghampiri Utsman. Lalu dia menceritakan mimpinya kepada Utsman.
"Ya Utsman, saya Abu Adib dari Suriah, baru saja saya dalam mimpi melihat Rasulullah dan Rasulullah mengirim salam buat antum. Rasul bilang, sholawat antum yang seribu kali tiap hari, beliau (Rasul) terima, dan Rasulullah perintahkan antum untuk mencarikan jalan keluar untuk saya," kata Habib Ahmad meniru ucapan Abu Adib.
Utsman menginginkan agar Abu Adib menceritakan lagi tentang mimpinya itu. Sampai beberapa kali ingin cerita itu diulangi, akhirnya Abu Adib mulai kesal dengan perlakuan Utsman.
"Capek juga nih, ente percaya atau nggak sih dari tadi ana cerita berkali kali. Gini aja deh, kalau ente percaya, ahlan wasahlan, silakan carikan jalan keluar (buat saya). Kalau nggak percaya, izinkan ana pulang aja," ucapan Abu Adib yang ditiru oleh Habib Ahmad.
"Kata Utsman, dari pertama kali engkau cerita, aku sudah percaya, tapi ucapanmu (bahwa) Rasulullah kirim salam kepadaku itu ingin aku dengar lagi, dengar lagi, dengar lagi," ujar Habib Ahmad.
Akhirnya Utsman sang penjaga makam Rasulullah SAW menanggung semua keperluan Abu Adib. Utsman menganggap Abu Adib adalah tamu Rasulullah SAW, maka sebuah kemuliaan ia bisa menjamu tamu kekasihnya.
Wallahu a’lam.