Liputan6.com, Jakarta - Sebagian umat Islam menggelar ritual pada Rabu terakhir Safar, yang kemudian dikenal dengan Rebo Wekasan. Merujuk pada kalender Kemenag dan Nahdlatul Ulama, Rebo Wekasan 2024 jatuh pada Rabu, 4 September 2024 atau 30 Safar 1446 H.
Asal usul adanya ritual Rebo Wekasan karena pada hari itu dipercaya bakal turunnya musibah dan bala. Sebagian juga menganggap Rabu terakhir Safar sebagai hari sial.
Oleh karenanya, melakukan serangkaian amalan khusus di hari tersebut untuk menangkal musibah dan bala. Hal ini pun disampaikan oleh ulama kharismatik KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
Baca Juga
Advertisement
“Sebagian ulama ahli kasyaf mengatakan, pada hari Rebo Wekasan itu tempat tumpuan bala dan cobaan. Makanya kalau Rebo Wekasan disuruh sholat empat rakaat,” kata Mbah Moen Zubair sebagaimana dinukil dari YouTube ppalanwarsarang, Senin (2/9/2024).
Mbah Moen menambahkan, masing-masing rakaat sholat membaca surah Al-Kautsar 17 kali, Al-Ikhlas lima kali, Al-Falaq satu kali, dan An-Nas satu kali. Kemudian ia menjelaskan alasannya.
“Kalau kamu mau membaca (Al-Kautsar) 17 kali, maka kamu akan hidup enak, dan orang yang memusuhimu akan tertumpas,” jelasnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Alasan Membaca Surah Al-Ikhlas, An-Nas, dan Al-Falaq
Setelah itu membaca surah Al-Ikhlas lima kali, mengapa? Mbah Moen lantas mengutip ayat pertama dan kedua surah Al-Ikhlas yaitu qulhuallahu ahad, allahusshomad yang artinya, “Katakanlah (Muhammad), ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa.’ Allah tempat meminta segala sesuatu."
“Jadi semua tujuannya kepada Allah. Kalau orang sudah dekat dengan Allah, maka itu hal baik,” kata Mbah Moen.
Adapun surah An-Nas dan Al-Falaq menurut Mbah Moen untuk menolak bala. “Tolak tanggul. Ada bahaya bala dari selatan, maka tertolak kembali lagi ke selatan karena dibacakan surah Al-Falaq dan dibacakan surah An-Nas,” katanya.
Advertisement
Makna Rebo Wekasan
Mbah Moen mengatakan, alasan dinamakan Rebo Wekasan karena di bulan Safar. Arti Safar adalah kuning. Menurut orang Arab, setiap yang kuning artinya pucat.
“Nah kalau pucat itu kosong. Makanya menurut bahasa Arab shifrun itu kosong. Jadi seakan-akan bulan yang kosong itu bulan Safar. Seakan-akan Allah menciptakan bumi itu bulan Safar,” jelas Mbah Moen.
Menurut Mbah Moen, jika mengingat kejadian penciptaan, maka akan selamat dari segala bahaya dan bala. Itulah makna mengapa ritual Rebo Wekasan diadakan setiap tahunnya.
Wallahu a’lam.