Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) terus mendorong optimalisasi produksi migas agar target sebagaimana RAPBN 2025 dapat tercapai. Berbagai strategi disiapkan untuk mendukung hal tersebut. Pertamina jadi salah satu andalan dalam menopang produksi minyak nasional.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Ariana Soemanto menyampaikan, saat ini kontribusi lifting maupun produksi minyak nasional yang paling besar beras dari Pertamina Hulu Rokan sebesar 157 ribu barel per day. Disusul ExxonMobil Cepu sekitar 143 ribu barel per day.
Advertisement
"Sedangkan produksi minyak dari Pertamina grup jika ditotal menyumbang sekitar 60 persen, belum termasuk non-operating aset. Untuk mendukung target produksi nasional tahun depan, Pertamina Hulu Rokan direncanakan berkontribusi sekitar 165 ribu barel per day," kata Ariana dalam keterangan tertulis, Senin (2/9/2024).
Terkait dengan strategi reaktivasi sumur dan lapangan idle, Kementerian ESDM bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) maupun Pertamina telah lakukan pembahasan teknis.
Lapangan maupun sumur yang tadinya idle akan jadi prioritas untuk dikerjakan sendiri, atau dikerjasamakan dengan mitra. Pemerintah akan mendukung Pertamina agar ketentuan dalam kerja sama antara Pertamina dengan mitra menjadi lebih menarik dan bisa dieksekusi lebih cepat, sehingga tambahan produksi bisa segera didapat.
Terkait dengan intervensi teknologi, perusahaan migas China Sinopec akan masuk ke 5 lapangan Pertamina dengan teknologi peningkatan produksi. Ariana mengatakan, pekan lalu tim teknis Kementerian ESDM, SKK Migas dan Pertamina berkunjung ke China, guna melakukan evaluasi tenis penerapan teknologi tersebut di lapangan.
Insentif Hulu Migas
"Selanjutnya, September ini tim teknis Sinopec akan ke Indonesia untuk penjajakan teknologi tersebut ke 5 lapangan Pertamina. Kerja sama teknologi seperti ini akan terus didorong," imbuh dia.
Peningkatan produksi dari proyek baru maupun dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) besar akan dikawal dan didukung penuh. Beberapa kebijakan baru saja terbit seperti Peraturan Menteri ESDM Nomor 13/2024 tentang Kontrak Bagi Hasil Migas Gross Split yang baru, tentu akan dorong iklim investasi migas lebih positif.
"Ini perbaikan dari kontrak bagi hasil migas gross split yang lama, sesuai masukan dari stakeholder juga. Jadi sinyal positif perbaikan investasi hulu migas. Disamping itu, juga ada fleksibilitas kontrak skema gross split ke cost recovery dimana beberapa blok migas saat ini sedang berproses untuk beralih dari skema gross split ke cost recovery," ungkapnya.
Advertisement
Strategi Jangka Menengah
Kementerian ESDM juga menyiapkan insentif hulu migas yang dapat memperbaiki keekonomian kontraktor agar lebih optimal, berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 199/2021. Selain itu, lelang blok migas baru, sekarang jauh lebih menarik. Bagi hasil migas untuk kontraktor saat ini bisa mencapai 50 persen, dimana dulu hanya 15-30 persen saja.
Terkait strategi jangka menengah utamanya eksplorasi migas, dari 5 blok migas yang dilelang 2024 tahap 1 pada Mei 2024 lalu, sebanyak 3 blok penawaran langsung telah selesai evaluasi dan siap diumumkan. Sedangkan 2 blok sisanya yaitu lelang reguler masih dalam proses lelang.
"Selain itu, untuk lelang tahap 2024 tahap 2 juga nanti akan ada minimal 5 blok. Saat ini joint study eksplorasi migas sedang berjalan lebih dari 20 area termasuk di 5 fokus area Indonesia Timur. Nantinya area-area tersebut akan dilelang menjadi blok migas. Kita bisa lihat bahwa eksplorasi migas masih menarik. Apalagi dengan ketentuan bagi hasil baru, yang bisa mencapai 50 persen itu," bebernya.
Pertamina EP Bor 2 Sumur Migas Baru, Ratusan Barel Minyak Bakal Mengucur
Sebelumnya, PT Pertamina EP (PEP) Tarakan Field Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, memulai kegiatan pengeboran dua sumur minyak baru, yakni Pamusian PAM SE-1 dan PAM SE-2, di Kelurahan Kampung Satu, Kota Tarakan, hal ini menjadi bukti Subholding Upstream Pertamina mendukung ketahanan energi nasional.
Tarakan Field Manager, Cahyo Tri Mulyanto, mengatakan, investasi dalam pengeboran sumur pengembangan terus dilakukan di lingkungan Subholding Upstream Regional 3 Zona 10. Kali ini, pada 16 Agustus 2024, pengeboran kedua sumur tersebut merupakan bagian dari rencana pengeboran lima sumur pada tahun ini.
Pengeboran ini merupakan langkah strategis perusahaan untuk menjaga tingkat produksi migas dari aset-aset yang dikelola saat ini. Menurutnya, struktur area Pamusian telah memberikan kontribusi signifikan sejak tahun 1.900-an dan diyakini masih menyimpan potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
“Pengeboran sumur Pamusian PAM SE-1 dan PAM SE-2 diharapkan dapat memberikan tambahan produksi ratusan barel minyak per hari untuk menjaga produksi Tarakan Field dan mendukung penyediaan energi nasional," kata Cahyono, Rabu (28/9/2024).
Selain fokus pada peningkatan produksi, PEP Tarakan Field juga berkomitmen terhadap penurunan emisi karbon, sejalan dengan aspirasi Kementerian BUMN dan PT Pertamina (Persero) untuk mencapai net zero emission dengan mengacu pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Selain itu, dalam menjalankan operasi migas, Perusahaan juga mengutamakan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE). “Kami percaya bahwa peningkatan kinerja HSSE akan mendukung operasi migas yang selamat, efektif, andal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan," tegas Cahyo.
PT Pertamina EP (PEP) Tarakan Field berada di bawah Subholding Upstream Regional 3 yang dinakhodai PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) dalam menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Advertisement
SKK Migas
Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PEP Tarakan Field bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang selamat, efisien, handal, patuh, dan ramah lingkungan.
Sebelum melakukan tajak sumur, PEP Tarakan Field menunjukkan kepedulian sosial dengan memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar, termasuk panti asuhan dan warga sekitar.
Salah satunya pemberian jaminan ketenagakerjaan kepada kaum disabilitas, rekan-rekan media, serta 50 UMKM di Kota Tarakan. Pertamina bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan kerja.