Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia berupaya memperkuat daya beli masyarakat kelas menengah dan mendorong sektor konsumsi. Salah satunya meningkatkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga menambah kuota subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Hal itu diumumkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers bertajuk Peran dan Potensi Kelas Menengah Menuju Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Selasa 27 Agustus 2024.
Advertisement
Ia menuturkan, pemerintah telah sepakat untuk meningkatkan insentif PPN DTP bagi sektor properti. Insentif yang semula sebesar 50 persen pada semester II 2024 akan ditingkatkan menjadi 100 persen hingga Desember 2024. Kuota target FLPP juga bakal naik dari 166 ribu unit menjadi 200 ribu unit yang efektif mulai 1 September 2024.
“Dengan diberlakukannya dua kebijakan ini mulai 1 September 2024, diharapkan akan meningkatkan kemampuan daya beli kelas menengah dan mendorong sektor konsumsi. Kita tahu sektor konsumsi dan perumahan memiliki efek pengganda yang sangat tinggi,” kata Airlangga.
Airlangga menuturkan, dua program ini bertujuan memperkuat masyarakat kelas menengah yang dianggap sebagai motor utama perekonomian Indonesia. Ia mengatakan, kelas menengah adalah kelompok masyarakat dengan pola konsumsi di mana pengeluaran terbesar untuk makanan dan minuman, diikuti perumahan, kesehatan, pendidikan, hingga hiburan dan sektor jasa lainnya.
Adapun sektor perumahan menjadi pengeluaran terbesar kedua bagi masyarakat kelas menengah, sehingga kebijakan pemerintah di sektor ini sangat penting mendukung mereka.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, juga menyatakan, peningkatan insentif PPN dan subsidi perumahan ini akan memberikan dampak positif bagi keberlanjutan kelas menengah di masa depan.
“Insentif PPN DTP ini sangat dirasakan manfaatnya oleh kelas menengah, dan dampaknya terhadap perekonomian cukup signifikan. Oleh karena itu, kita menambah jumlah unit rumah untuk FLPP dan memperpanjang insentif PPN DTP untuk properti,” ujar Susiwijono.
Susiwijono mengatakan, kedua kebijakan ini telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo pekan lalu dan saat ini disiapkan aturan rinci melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
Disesuaikan Program Prabowo
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menuturkan,kuota rumah subsidi skema FLPP pada 2025 akan disesuaikan dengan program presiden terpilih, Prabowo Subianto.
“Saya tidak ingat angkanya, tetapi kuota pasti akan lebih besar dari tahun sebelumnya, karena program Pak Prabowo (presiden terpilih) adalah menyediakan 3 juta rumah, jadi kita akan menyesuaikan kuota sesuai dengan itu,” ujar Menteri PUPR setelah Rapat Kerja Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu, 22 Agustus 2024.
Basuki juga mengatakan, kuota FLPP untuk tahun 2024 sebanyak 166 ribu unit rumah telah habis. “Saat ini, kami sudah melaporkan bahwa kuota tersebut sudah habis, dan kami meminta tambahan kuota untuk FLPP,” tambah Basuki.
Advertisement
Mau Rumah Mewah Bebas PPN, Cek Lokasinya
Sebelumnya, ada kabar baik bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah mewah dengan luas 100 m2 dan harganya di bawah Rp1 miliar. Masyarakat bisa berkunjung ke klaster premium Grand Rakata Residence, Bumi Rakata Asri, developer perumahan ternama di Kota Cilegon, Banten yang merupakan unit bisnis dari PT Krakatau Sarana Properti (KSP).
Operasional Supervisor Perumahan Bumi Rakata Asri Muthia Azalia mengatakan, Grand Rakata Residence baru saja meluncurkan tipe rumah Apurva dengan luas tanah 112m2, luas bangunan 68m2 dengan 3 kamar serta 2 kamar mandi.
“Cluster Apurva terbatas hanya 6 unit saja dengan harga sekitar Rp800 jutaan. Tipe Apurva ini mengambil gaya Skandinavia dan sudah langsung siap huni. Jadi pembeli tidak perlu merenovasi lagi karena sudah komplit dengan ukuran standar. Meski harganya premium tapi tidak ada lagi yang harus diubah atau renovasi, jadi calon penghuni akan nyaman dan terpuaskan dengan adanya tipe rumah Apurva ini,” kata Muthia dalam keterangan tertulis, Minggu (19/5/2024).
Lanjut Muthia, tipe Apurva baru diluncurkan pada 1 Mei lalu. Saat ini sedang tahap pembangunan rumah contoh dan dalam waktu dua bulan lagi akan dilakukan soft launching rumah contoh.
Real Estate Manager Perumahan Bumi Rakata Asri, Wisnu Sasongko Putro menambahkan, tipe Apurva merupakan rumah jenis premium dan dibangun dengan bahan bangunan yang premium.
“Bahan bangunan pakai material yang berkualitas, pakai bata merah atapnya kokoh dengan beton flat, selain itu desainnya yang juga kekinian membuat para penghuninya akan betah dan nyaman untuk memiliki rumah impian bergaya Skandinavia ini plus tentunya fasilitas penunjang lainnya dan juga lingkungan sekitarnya yang aman dan sangat lengkap,” ungkap Wisnu.
Tipe Rumah
Lanjutnya lagi, selain tipe Apurva, Bumi Rakata Asri juga memiliki rumah tipe Luxury Living yang sudah diluncurkan lebih dulu. Rumah dengan 2 lantai ini tersisa dua unit dengan harga jual Rp1 miliar.
Selain itu, masih ada rumah klasik tipe 90 dengan luas 144m2. Kata Wisnu, ini merupakan rumah paling mahal di klaster premium Grand Rakata Residence yaitu Rp1,4 miliar dengan dua lantai dan tiga kamar tidur.
Wisnu menambahkan, untuk rumah yang siap huni ada di Blok H-7 yaitu tipe 36 dan 45 dengan luas tanah 144m2 dan dijual dengan harga Rp800 jutaan. Ada promo menarik untuk konsumen yang ingin membeli tipe ini.
“Jadi kami memberikan promo free PPN dan juga dapat hadiah AC 0,5 pk dan juga booking fee Rp5 juta. Yang tidak kalah menarik adalah untuk pembelian via KPR maka biaya akad akan kami tanggung. Ini tentunya sebuah promo yang kami siapkan untuk para konsumen yang ingin memiliki rumah di Bumi Rakata Asri,” jelas Wisnu.
Advertisement
Tanah Luas
Kata dia, klaster premium Grand Rakata Residence juga mempunyai tanah yang cukup luas sehingga memungkinkan untuk dibangun taman. Selain itu juga ada ruko serta saat ini tengah dipasang pintu masuk otomatis menuju klaster.
“Proyeksi berikutnya kami juga ada klaster baru yaitu Rakata Arum yang ada disekitar daerah Tegal Wangi jaraknya sekitar 10 sampai 15 menit dari Bumi Rakata Asri. Walau belum diluncurkan secara resmi, nyatanya sudah ada 50 orang peminat. Rencananya akan ada 165 unit yang dijual dan juga ada rukonya. Kami belum bisa memberikan informasi tentang harga," jelasnya
"Yang pasti pada pertengahan tahun ini akan dirilis dan pangsa pasarnya tentunya akan sangat diminati baik oleh para pendatang yang umumnya merupakan para pekerja di Kawasan Industri Krakatau dan Serang atau masyarakat baik yang di Kota Cilegon maupun didaerah sekitarnya,” pungkas Wisnu.