TNI Turunkan Pasukan Khusus dan Sniper Amankan Misa Akbar di Senayan

Pengamanan sudah terbagi menjadi tiga ring. TNI tidak ingin adanya resiko dalam kegiatan itu.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 02 Sep 2024, 13:24 WIB
Prajurit TNI AD mengikuti Apel Gelar Pasukan Jajaran TNI AD di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (25/1/2022) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Agus Hariadi mengatakan, TNI bakal menurunkan tim atau pasukan khusus dalam melakukan kegiatan International Sustainability Forum (ISF) Tahun 2024. Selain itu, pengamanan ini juga dalam rangka kegiatan Misa Akbar sekaligus kedatangan pemimpin Vatikan Paus Fransiskus ke Indonesia.

Diketahui, kegiatan ISF dan Misa Akbar ini akan digelar di Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, pada 5 September 2024.

"(Pasukan khusus TNI) Ya, ya jelas. (Penembak runduk/sniper) Ya, itu sudah ada. Sudah ada protapnya sendiri," kata Agus kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/9).

Jenderal bintang tiga ini menegaskan, dalam pengamanan sudah terbagi menjadi tiga ring dan sudah ada penanggungjawab masing-masing. Karena, pihaknya tidak ingin adanya resiko dalam kegiatan itu.

"Jadi kita sudah punya standarnya itu, dan kita sudah simulasikan, kita sudah kehadikan. In case di ring-ring berapa seandainya, kemungkinan itu akan terjadi, kita sudah punya bagaimana cara mengantisipasi," ujarnya.


9.030 Pasukan Gabungan TNI-Polri

TNI-Polri menggelar apel pasukan gabungan dalam rangka operasi pengamanan kegiatan International Sustainability Forum (ISF) Tahun 2024. Selain itu, kegiatan ini juga dalam rangka pengamanan kedatangan pemimpin Vatikan Paus Fransiskus ke Indonesia.

Diketahui, kegiatan ISF dan Misa Akbar akan dilaksanakan di Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, pada 5 September 2024. Untuk apel pasukan gabungan ini digelar di Lapangan Apel B3, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Agus Hariadi mengatakan, nantinya adanya sebanyak 4.300 pasukan TNI yang akan dilibatkan untuk melakukan pengamanan.

"Untuk pasukan TNI yang digelar di operasi ini, sekitar 4.300 dengan standar kekuatan alutsista yang sudah ada basicnya. Ini tentu disesuaikan dengan kehadiran selain Paus tadi," kata Agus kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/9).

"Tadi kan kita sampaikan ada bersamaan waktunya dengan ada kegiatan International Sustainability Forum (ISF) yang akan menghadirkan beberapa pejabat negara dari negara asing setingkat Presiden atau Perdana Menteri, dan ini masih kita menunggu konfirmasi. Itu sudah ada standarnya," sambungnya.

Kemudian, untuk pasukan yang menempel secara melekat kepada Paus Fransiskus itu sendiri yakni dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Hal ini sudah menjadi standar operasional pengamanan.

"Jadi, itu tadi sudah ada SOP-nya ya. Jadi, kita masih menunggu kepastian berapa jumlah pejabat negara asing yang selevel Presiden atau Perdana Menteri hadir, dan itu nanti akan sudah satu paket," ujarnya.

"Jadi, seandainya satu kepala negara itu, berapa tim yang akan digelar, itu sudah disiapkan semuanya. Untuk yang lainnya, setingkat Menteri atau setingkat eksekutif yang lainnya, itu nanti ada di Ring 2 dan Ring 3," sambungnya.

 


Korps Bhayangkara

Sementara itu, Dankor Brimob Mabes Polri Komjen Imam Widodo menyebut, untuk anggota Korps Bhayangkara yang akan diturunkan sebanyak 4.730.

"Jadi untuk kekuatan anggota Polri yang tergelar, sebanyak 4.730 orang. Kita melibatkan mulai dari pre-emptive ya, tergelar dalam Satgas pre-emptive, sampai dengan anti-teror juga. Kita libatkan semua," ujar Imam.

Sumber: Nur Habibie/Merdeka.com

 

Infografis 4 Zodiak Mudah Jatuh Cinta dengan Sahabat. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya