Cek Fakta: Tidak Benar Penemuan Gua Raksasa di Bawah Ibu Kota Malaysia Kuala Lumpur

Beredar kabar tentang penemuan gua raksasa di bawah ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 03 Sep 2024, 14:09 WIB
Gambar tangkapan layar kabar tentang penemuan gua raksasa di bawah ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur. (sumber: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang penemuan gua raksasa di bawah ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 26 Agustus 2024.

Akun Facebook tersebut mengunggah narasi berisi klaim bahwa ada penemuan gua kosong yang sangat besar di bawah Kota Kuala Lumpur. Informasi ini diklaim dari temuan Ahli Geologi dari Universiti Malaya, Dr. Sarah Jamal.

"Kuala Lumpur, 25 Agustus 2024 - Dalam sebuah penemuan mengejutkan yang telah mengejutkan dunia geologi, Dr. Sarah Jamal, ahli geologi terkemuka dari Universitas Malaya, telah mengungkapkan bahwa daerah di bawah kota Kuala Lampur adalah sebuah gua kosong yang sangat besar. Menurut sebuah studi mendalam yang dilakukan oleh Dr. Sarah dan timnya, struktur geologi yang unik ini terbentuk jutaan tahun yang lalu, membuat Kuala Lumpur tampak seperti kota yang dibangun di atas 'atap' gua raksasa.

Dr. Sarah menjelaskan bahwa “Gua Kuala Lumpur,” seperti namanya, terdiri dari batu kapur yang terkikis secara bertahap oleh air bawah tanah, menghasilkan rongga besar di bawah permukaan tanah. "Penemuan seperti ini sangat jarang, apalagi di bawah kota modern seperti Kuala Lumpur," kata Dr Sarah saat ditemukan.

Menambahkan lagi, gua berpotensi mengandung ekosistem unik yang belum sepenuhnya dijelajahi, tetapi hingga sekarang, sebagian besar ruang di dalam gua kosong tanpa tambahan formasi geologi atau tanda-tanda kehidupan.

Penemuan ini juga menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai stabilitas struktur perkotaan Kuala Lumpur, meskipun Dr. Sarah menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan risiko yang mungkin terjadi. ~ berita hiburan dari imajinasi ai," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 11 kali dibagikan dan mendapat 37 komentar dari warganet.

Benarkah kabar tentang penemuan gua raksasa di bawah ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur? Berikut penelusurannya.

 


Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang penemuan gua raksasa di bawah ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "ahi geologi malaysia sarah jamal kuala lumpur" di kolom pencarian Google Search.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Tiada ahli geologi bernama Sarah Jamal yang berkhidmat di UM" yang dimuat situs bharian.com.my pada 26 Agustus 2024.

Dalam artikel tersebut dijelaskan, Universiti Malaya (UM) memastikan bahwa tidak ada ahli geologi bernama Dr. Sarah Jamal.

"Departemen menegaskan tidak ada ahli geologi bernama Sarah Jamal yang bertugas di Universiti Malaya. Juga, tidak ada ahli geologi bernama Sarah Jamal yang terdaftar di Dewan Ahli Geologi Malaysia," kata Ketua Jurusan Geologi Fakultas Sains UM Associate, Prof Dr Meor Hakif Amir Hassan.

Selain itu, Amir Hassan juga menyebut bahwa isi dari klaim tersebut tidak berdasarkan fakta dan diduga palsu. Menurutnya, staf Departemen Geologi UM belum dapat memastikan penyebab dari longsor di Jalan Masjid India. Sebab, operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) serta penyelidikan masih dilakukan oleh pihak berwenang Malaysia.

"Penyebab kejadian masih belum dapat dipastikan," ujarnya.

Referensi:

https://www.bharian.com.my/berita/nasional/2024/08/1290352/tiada-ahli-geologi-bernama-sarah-jamal-yang-berkhidmat-di-um

 


Kesimpulan

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Kabar tentang penemuan gua raksasa di bawah ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur ternyata tidak benar. Pihak Universiti Malaya (UM) memastikan bahwa tidak ada ahli geologi bernama Dr. Sarah Jamal. Selain itu, pihak Universiti Malaya juga menyebut bahwa isi dari klaim tersebut tidak berdasarkan fakta dan diduga palsu.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya