Ladies, Hati-hati dengan 7 Kebiasaan Buruk yang Berdampak Negatif pada Kesehatan Vagina

Jangan abaikan kesehatan vagina Anda. Salah satunya dengan menghindari beberapa kebiasaan buruk di bawah ini.

oleh Bella Zoditama diperbarui 05 Sep 2024, 09:04 WIB
Ilustrasi vagina. Photo by Timothy Meinberg on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Sebagai seorang wanita, pastinya kita akan selalu memperhatikan penampilan. Termasuk dalam merawat bagian tubuh dan kulit. Namun, bagaimana dengan area bawah tubuh?

Meskipun bisa dibilang topik tentang kesehatan seksual dan perawatan bagian pribadi ini sering dianggap tabu, tapi sebenarnya banyak hal yang mungkin terlewatkan dan justru bisa berdampak kurang baik bagi kesehatan vagina Anda.

Biar bagaimanapun juga, vagina yang sehat harus dirawat dengan maksimal. Agar Anda lebih siap merawat organ kewanitaan Anda dan membantu Anda menjaganya dalam kondisi yang sempurna, ada beberapa hal terlihat biasa saja tapi sebenarnya bisa membahayakan, lho. 

Dihimpun dari Stylecraze, Senin (2/9/2024), rupanya beberapa kebiasaan sehari-hari kita dapat menyebabkan bencana bagi kesehatan bagian area bawah kita. Ingin tahu apa saja kebiasaan buruk itu? Ini dia ulasannya:

1. Mencucinya

Sebelum Anda mengatakan apa pun, kami tidak mengatakan Anda tidak boleh membersihkannya. Akan tetapi, hal ini maksudnya adalah membersihkan area kewanitaan tidak seperti membersihkan ketiak atau punggung, yaitu dengan menggosok dan menyabuninya dengan sabun.

Menggosok area vagina tidak boleh dilakukan karena dapat membuat area tersebut sangat perih dan tidak nyaman. Menggunakan sabun juga dapat menyebabkan iritasi jika Anda memiliki area kewanitaan yang sensitif.

Sebaliknya, percikan air saja sudah cukup, dan jika Anda harus menggunakan larutan pembersih, pilih yang tidak beraroma, hipoalergenik, dan cukup oleskan menggunakan tangan Anda, hindari penggunaan waslap atau loofah.


2. Duduk terlalu lama dengan pakaian olahraga

Selain itu biasakan diri dengan berolahraga, konsumsi makanan sehat, serta memastikan dirimu dapat mengikuti perubahan-perubahan yang telah kamu lakukan (Foto: Unsplash.com/Nature Zen)

Kita semua pasti pernah mengalaminya saat pergi ke gym dan setelah berolahraga, adrenalin kita terpacu. Saat itu, kita pikir tidak ada salahnya untuk melakukan beberapa tugas lainnya sesampai di rumah atau sekalian membuat baju olahraga kotor. Meskipun hal ini bisa menghemat waktu, tapi rupanya hal ini kurang bagus bagi kesehatan vagina.

Kenapa begitu? Salah satunya tentu karena keringat. Keringat merupakan tempat berkembang biaknya banyak bakteri termasuk ragi yang tumbuh subur dalam kondisi lembap, jadi segera setelah selesai berolahraga, lepaskan perlengkapan olahraga yang basah karena keringat.

Jika memungkinkan, cobalah mandi di gym dan ganti dengan pakaian baru termasuk celana dalam sebelum melakukan tugas.

3. Memakai pembalut

Ya, pembalut juga bisa menimbulkan masalah pada bagian bawah tubuh Anda. Jika bagian kewanitaan Anda sensitif, memakai pembalut seharian bisa menyebabkan iritasi atau lecet.

Jika Anda benar-benar ingin terus memakai pembalut, cobalah menggunakan pembalut yang terbuat dari katun.


4. Menggunakan tampon dalam waktu yang lama

Simak cara memilih dan menggunakan tampon dengan tepat agar tetap aman dan nyaman. (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pernah mendengar tentang Toxic Shock Syndrome? Ya, itu adalah jenis infeksi yang mengancam jiwa, yang disebabkan oleh jenis bakteri yang dikenal sebagai bakteri Staphylococcus aureus (staph). Namun, terkadang hal itu juga dapat disebabkan oleh racun yang dikeluarkan oleh jenis bakteri lain yang dikenal sebagai bakteri streptococcus (strep) Grup A.

Salah satu penyebab utama Toxic Shock Syndrome adalah membiarkan tampon terpasang lebih lama dari durasi yang disarankan. Jadi, meskipun tampon tidak terasa penuh, cobalah untuk menggantinya sesering mungkin.

5. Mencukur habis rambut kemaluan

Ternyata, rambut kemaluan membantu menjaga kantong udara yang ada di antara kulit daerah kewanitaan dan celana dalam. Kantong udara ini membantu menjaga area tersebut tetap kering dan tidak ramah bagi kuman dan bakteri menular.

Jika tidak ada rambut, maka tidak ada kantong udara, yang menyebabkan terkumpulnya kelembapan di sana karena keringat. Jadi, mencukur mungkin tampak lebih higienis, tetapi itu adalah pilihan yang tidak sehat.

Jika Anda mau, Anda dapat memangkasnya atau mencoba merapikan hanya area garis bikini.


6. Memiliki pola makan yang buruk

Ilustrasi perempuan makan burger/copyright unsplash.com/Hector Gomez

Pola makan yang buruk tidak hanya buruk bagi kesehatan Anda secara umum, tetapi juga membuat vagina Anda berisiko terkena infeksi dan penyakit. Misalnya, jika Anda mengonsumsi makanan yang mengandung gula tinggi, maka hal itu dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih bakteri yang menyebabkan infeksi jamur atau candida.

Dan jika Anda menikmati makanan pedas, hal itu dapat mengubah pH alami vagina Anda, yang pada gilirannya dapat membuatnya berbau berbeda.

Untuk menghindarinya, Anda dapat memasukkan probiotik ke dalam makanan Anda, yang akan membantu pertumbuhan bakteri baik di usus Anda dan melakukan hal yang sama untuk daerah kewanitaan Anda juga.

7. Pakai pantyliner untuk keputihan

Keputihan yang Anda alami adalah cara alami organ intim wanita membersihkan diri. Beberapa dari kita cukup sadar akan hal ini dan menggunakan panty liner atau pembalut wanita untuk menghindari rasa tidak nyaman saat mengalami keputihan.

Namun, itu bukanlah hal yang bijaksana untuk dilakukan. Memakai pantyliner dalam jangka waktu lama dapat mengiritasi vagina Anda, oleh karena itu, jangan menggunakannya jika Anda mengalami keputihan.

Jika Anda mengalami keputihan yang berbau busuk atau mengalaminya dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya, konsultasikan dengan dokter.

Infografis Presiden Terpilih Prabowo Komitmen Percepat Pembangunan IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya