Liputan6.com, Jakarta Yudha Arfandi menghadirkan Karel Dominggus, sahabatnya, sebagai saksi di sidang lanjutan kasus kematian Dante. Karel mengaku sudah melihat rekaman CCTV, saat terdakwa mengajarkan Dante berenang.
Karel menilai, Yudha Arfandi tidak mungkin memiliki niat jahat dengan sengaja menenggelamkan Dante. Ia melihat rekaman tersebut atas kemauannya sendiri, untuk mengetahui kejadian sebenarnya.
Advertisement
"Karena kemauan sendiri (bukan disuruh Yudha Arfandi). Saya ingin mengetahui kejadian maka melihat CCTV,” ujar Karel dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (2/9/2024).
"Enggak sampai ke otak saya, enggak mungkin (Yudha mau menenggelamkan Dante) meskipun saya lihat (CCTV). Karena saya kenal baik sama saudara Yudha," Karel menambahkan.
Menilai Terdakwa Hanya Ingin Melatih Almarhum
Menurut Karel, apa yang dilakukan Yudha terhadap Dante merupakan hal wajar. Ia menilai terdakwa hanya ingin melatih almarhum.
"Saya anggap wajar. Saya jujur, Yang Mulia," kata Karel.
Hakim ketua pun menyoroti adegan saat Dante ditarik dan juga dibenamkan hingga 12 kali dengan bertanya, “Lalu yang bagian membenamkan dan membenamkan itu?”
"Ya, itu latihan pernapasan," jawab Karel.
Advertisement
Tak Menampik Yudha Melatih Dante Berenang dengan Sangat Keras
Karel tak menampik Yudha melatih Dante berenang dengan sangat keras. Ia mengibaratkan kerasnya Yudha melatih, seperti salah satu fragmen film Warkop DKI yang mengikuti pelatihan Satpam.
"Ini maksud Anda Yudha sama seperti pelatih Dono, melatih (renang) dengan keras? Lalu setelah menonton CCTV, Anda menilainya wajar?” tanya Immanuel.
"Ini salah satu cara latihannya Arfandi," jawab Karel.
Mempertanyakan Cara Yudha Melatih
Hakim ketua mempertanyakan cara Yudha melatih yang dianggap wajar, justru mengakibatkan Dante meninggal dunia. Terkait hal itu, saksi memilih tidak menjawab.
"Nah itu, saya tidak mau menjawab. Saya punya hak tidak menjawab,” ucap Karel.
Advertisement