Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) akan mengadakan Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) ke-30 dengan mengusung konsep Transformasi Digital.
Acara MTQ Nasional tahun ini akan diadakan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) pada 6-16 September 2024.
Advertisement
Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) Ahmad Zayadi mengatakan, terkait inovasi dalam pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an Tingkat Nasional (MTQN) ke-30 salah satunya adalah penggunaan transformasi digital terhadap pelaksanaan nya tersebut.
Menurut Zayadi, terkait keseluruhan pelaksanaan MTQ Nasional ke-30 ini sangat istimewa, sehingga telah dipersiapkan semaksimal dan secermat mungkin. Dia mengatakan, yang membuat berbeda dari pelaksanaan sebelumnya adalah dengan ikut terlibat pada era kemajuan teknologi digital saat ini.
"Kira-kira bentuk inovasi digital nya itu dimulai dari yang pertama e-MTQ, jadi aplikasi ini digunakan untuk proses pendaftaran dan verifikasi peserta dari berbagai provinsi secara online dengan mengunggah dokumen-dokumen (dan) persyaratan-persyaratan yang diperlukan, terutama terkait dengan KTP dan surat rekomendasi," ujar Zayadi di Kantor Kemenag RI Jakarta, Senin (2/9/2024).
Dia pun berharap dengan berjalannya sistem e-MTQ akan memudahkan dalam proses pendaftaran peserta dan meminimalisir terjadinya kecurangan terhadap peserta lomba.
"Dengan sistem e-MTQ ini harapannya adalah kita (ingin) memastikan bahwa data peserta itu akan terverifikasi dengan akurat, akan terverifikasi dengan sangat valid, dan dengan cara semacam itu harapannya akan mengurangi bahkan meminimalisir potensi kecurangan peserta selama mengikuti lomba itu. Tentu harapannya dalam rangka meningkatkan kualitas atau objektivitas dan akuntabilitas," terang Zayadi.
Mudahkan Proses Pendaftaran
Zayadi mengatkan, selain terkait sistem e-MTQ memudahkan proses pendaftaran dan verifikasi peserta lomba, ada pula layanan baru yang dapat menampilkan nilai peserta lomba secara cepat.
"Kemudian ada E-Scoring, jadi semua jamaah, semua hadirin yang nanti akan menyaksikan lomba di MTQ itu (secara) real time, dia akan bisa melihat berapa skor yang diperoleh dari masing-masing peserta tanpa harus menunggu lama," ucap dia.
Zayadi telah menyiapkan soal-soal yang bervariatif dalam perlombaan MTQ ke-30. Hal ini guna meningkatkan kemampuan dan kapasitas yang peserta miliki.
"Berikutnya ada e-Maqro adalah bank soal, ada 5.230 bank soal yang terhimpun, tentu nanti secara random peserta akan memilih (dan) mengambil (melalui) aplikasi, jadi tentu dengan cara semacam itu menghindari spekulasi disini," kata dia.
"Karena bank soalnya ada 5.320, ini sangat baru dan sangat objektif. Dengan (soal sebanyak ini) menuntut peserta untuk memiliki kapasitas yang lebih yang maksimal," lanjut Zayadi.
Advertisement
Pemanfaatan Media Digital
Selain penjelasan mengenai inovasi melalui transformasi digital yang dilakukan Kemenag RI, Zayadi juga menambahkan terkait pemanfaatan media digital yang digunakan untuk menyebarluaskan kegiatan MTQ yang dapat dilihat oleh seluruh masyarakat Indonesia.
"Selanjutnya, dalam rangka menghadirkan MTQ ini bisa dinikmati, bisa dilihat oleh siapa pun, dimana pun, dalam kondisi apapun maka kemudian perhelatan MTQ dari awal hingga akhir disetiap cabang itu ada live streaming. Sehingga dengan cara semacam ini, saya kira publik pun akan bisa memberikan masukan (dan) memberikan kontrol. Tentu harapannya dalam rangka perbaikan kedepan (nya) menjadi lebih baik," ucap dia.
"Disamping itu, kita juga menyiarkan melalui Bimas Islam TV (dan sebagainya). Sekali lagi, ini dalam rangka meningkatkan akuntabilitas, objektifitas, dan kualitas dari penyelenggaraan MTQ yang ke-30 ini," Zayadi menutup.