Liputan6.com, Jakarta Yudha Arfandi menghadirkan saksi-saksi meringankan dalam sidang lanjutan kasus kematian Dante, putra Tamara Tyasmara dan Angger Dimas. Di antaranya Mario Manihuruk, sahabat dari Yudha.
Dalam keterangannya, Mario menjelaskan hubungan yang pernah terjalin antara Tamara Tyasmara dan Yudha Arfandi. Dia membantah tudingan bahwa Yudha kerap berlaku kasar terhadap Tamara.
Advertisement
Sebaliknya, Mario justru menjelaskan momen ketika Tamara sempat mengamuk di kediaman Yudha. Meski tak mengetahui duduk persoalan sebenernya, Yudha sampai menghubungi keluarga Tamara karena emosi yang sudah tak terbendung lagi.
"Saya nggak tahu pertikaiannya apa. Si Tamara ini memecahkan barang, nendang televisi, banting gelas sampai-sampai Yudha menghubungi keluarga Tamara untuk jemput. karena sudah nggak terkontrol," kata Mario dalam sidang, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (2/9/2024).
Lepas Kontrol
Mario yang mengaku berada di lokasi ketika itu, melihat Tamara lepas kontrol. Kondisi Tamara baru mereda ketika pamannya datang untuk menjemput.
"Yang saya lihat di lokasi seperti itu agak terlepas kontrol menurut saya," katanya.
Advertisement
Luka Lebam
Menurut Mario, kondisi itu yang membuat Tamara sempat mengalami sejumlah luka lebam. Dia bahkan menyebut Tamara kerap menyakiti diri sendiri ketika terlibat pertengkaran dengan Yudha.
"Yang saya dengar dari teman-teman dia melakukan pemeriksaan karena kakinya bengkak, dan dia menyakiti dirinya. Setiap ada percekcokan saudara Yudha Arfandi selalu menahan, cuma saudari Tamara suka menyakiti dirinya, melakukan hal yang gak harusnya dilakukan," urainya.
Ayah yang Baik
Di kesempatan sama, Mario menegaskan Yudha sosok ayah yang baik. Ia menilai Yudha tak pernah membedakan perlakuan terhadap putri kandungnya ataupun Dante.
"Sangat dekat sekali tidak ada perbedaan antara Maura dan Almarhum Dante perlakuannya sama," ucap Mario.
Advertisement