Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tengah memburu dan membawa pulang teknologi bersih untuk mempercepat transisi energi ke Indonesia. Ekonomi bersih dengan basis teknologi di bidang industri ekstraktif, energi terbarukan, semikonduktor termasuk pemanfaatan dana pensiun Kanada untuk investasi infrastruktur di Indonesia.
Menko Airlangga bertemu dan bertukar pandangan dengan para pelaku bisnis yang saat ini mengembangkan ekonomi dan energi bersih di Kanada, di antaranya Ballard Power, Westport Fuel Systems, ChopValue, Foresight Clean Tech Accelerator, dan SFU International dalam forum Business Roundtable. Menko Airlangga juga siap membuka kesempatan kerja sama ekonomi untuk jangka menengah-panjang.
Advertisement
"Kerja sama antara Indonesia dan Kanada di sektor energi bersih dan teknologi bersih dapat mencakup beberapa inisiatif strategis yang saling menguntungkan," kata Airlangga saat kunjungan ke Vancouver, Kanada, Selasa (3/9/2024).
Adapun beberapa inisiatif strategis yang saling menguntungkan, pertama, kedua negara dapat bekerja sama dalam pengembangan dan penerapan teknologi energi terbarukan.
Kanada, dengan pengalaman dan keahliannya dalam bidang teknologi seperti tenaga angin, tenaga surya, dan penyimpanan energi, dapat membantu Indonesia untuk mempercepat transisi menuju energi bersih melalui penerapan teknologi, riset dan pengembangan, serta pelatihan tematik.
Kedua, Indonesia dan Kanada dapat berkolaborasi dalam proyek-proyek pengelolaan limbah dan daur ulang. Kanada memiliki teknologi canggih dalam pengelolaan limbah dan daur ulang yang dapat diterapkan di Indonesia, untuk mengurangi dampak lingkungan dari limbah industri dan rumah tangga.
"Kerja sama ini dapat mencakup pembangunan fasilitas daur ulang modern, pengolahan air limbah, program edukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang, dan pengembangan kebijakan yang mendukung ekonomi sirkular," ujarnya
Proyek Research and Development
Lebih lanjut, bekerja sama dalam proyek Research and Development (R&D) bersama, menggabungkan sumber daya dan keahlian dari universitas, lembaga penelitian, dan sektor swasta, keduanya dapat menciptakan inovasi baru dalam teknologi bersih.
Menurut Airlangga, proyek R&D bersama ini, dapat mencakup pengembangan bahan bakar alternatif, teknologi pengurangan emisi, dan solusi untuk meningkatkan efisiensi energi di berbagai sektor industri. Kerja sama ini tidak hanya akan memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga berkontribusi pada upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.
Di sisi lain, Kanada juga dikenal sebagai tempat desain komponen semikonduktor yang melayani berbagai perusahaan industri komputer kelas dunia. Untuk terus mendorong pembangunan ekosistem semikonduktor Indonesia yang saat ini banyak mendapat tawaran kerja sama dari dunia serta telah menjadi salah satu Global Supply Chain Semikonduktor Amerika Serikat, Menko Airlangga siap berkolaborasi dengan pebisnis Kanada untuk pengembangan semikonduktor yang berkelanjutan melalui penyediaan energi terbarukan.
Advertisement