Kisah Ajaib saat Jenazah KH Sahal Mahfud Dikuburkan, Memicu Seruan Takbir di Pemakaman

Kisah karomah Kiai Sahal Mahfud, makamnya dibanjiri air hingga surut seketika.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2024, 16:30 WIB
KH Sahal Mahfud (Sumber : dinasarpus.patikab.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Almaghfurlah, KH Sahal Mahfud, seorang ulama besar yang dikenal dengan kealimannya, dipanggil ke hadirat Ilahi pada tanggal 24 Januari 2014 di kediamannya, komplek Pondok Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Pati, Jawa Tengah.

Di usia 78 tahun, kepergian KH Sahal Mahfud menyisakan kisah luar biasa yang menunjukkan karomah (keajaiban) yang dimilikinya.

Kisah ini pertama kali diceritakan oleh KH Muaz Thahir, seorang saksi mata yang terlibat dalam proses pemakaman KH Sahal Mahfud.

Dalam unggahan di kanal YouTube @Ceritaislami836, disebutkan bahwa ketika makam sedang dalam proses penggalian, tiba-tiba terjadi peristiwa aneh yang mengundang perhatian banyak orang.

"Saat itu, ketika liang lahat sedang digali, tiba-tiba saja muncul air yang keluar dari bawah tanah, membanjiri makam hingga setinggi dada orang dewasa," dikutip dari video tersebut.

Salah satu penggali kubur segera melaporkan kejadian tersebut kepada Mbah Muaz, yang kemudian membuat keputusan penting demi menjaga kehormatan jenazah KH Sahal Mahfud.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Kisah Terjadi Saat Pemakaman

Ilustrasi meninggal, kematian, makam, kuburan. (Photo by Suzy Turbenson on Unsplash)

Mendengar laporan tentang air yang membanjiri makam, Kiai Muaz Thahir berniat membuatkan peti untuk KH Sahal Mahfud.

Keputusan ini diambil karena kondisi makam yang tidak memungkinkan untuk langsung menempatkan jenazah tanpa perlindungan, mengingat air terus membanjiri liang lahat tanpa henti.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Bahkan, pompa air yang disiapkan pun tidak mampu mengurangi jumlah air yang terus mengalir.

"Segala usaha telah dilakukan, pompa air sudah disiapkan, namun air tak kunjung surut," kutip kisah tersebut.

Situasi ini membuat semua orang di lokasi pemakaman merasa khawatir dan cemas.

Namun, saat jenazah KH Sahal Mahfud tiba di lokasi pemakaman, terjadi sebuah kejadian yang tidak diduga-duga.

Air yang sebelumnya membanjiri liang lahat tiba-tiba saja surut dengan cepat dan menghilang dalam sekejap.

"Ketika jenazah tiba dan hendak dimasukkan ke liang lahat, air yang membanjiri makam tiba-tiba surut dan hilang dengan cepat," ulas narasi dalam video singkat itu.

Kejadian ini langsung membuat semua orang yang hadir di pemakaman merasa takjub dan terharu. Dalam suasana haru dan keheningan, seruan takbir dan tasbih pun berkumandang dari mulut para hadirin yang menyaksikan keajaiban tersebut.

 


Bukti Kuasa Allah SWT

Ilustrasi meninggal, kematian, makam, kuburan. (Photo by davide ragusa on Unsplash)

"Orang-orang langsung berteriak takbir dan tasbih, menyaksikan karomah yang terjadi di depan mata mereka,".

Karomah yang terjadi saat pemakaman KH Sahal Mahfud ini semakin menegaskan kedekatannya dengan Allah SWT. Karomah tersebut menjadi bukti nyata bahwa KH Sahal Mahfud bukanlah ulama biasa, tetapi seseorang yang memiliki keistimewaan di sisi-Nya.

Kisah ini semakin meneguhkan keyakinan bahwa KH Sahal Mahfud adalah sosok yang sangat dihormati dan dicintai oleh umat Islam.

Banyak orang yang hadir di pemakaman tersebut merasakan bahwa mereka telah menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah melalui KH Sahal Mahfud.

Kisah ini kemudian menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat, terutama di wilayah Pati dan sekitarnya. Banyak yang merasa semakin yakin bahwa KH Sahal Mahfud memang sosok ulama yang luar biasa, baik semasa hidupnya maupun setelah wafatnya.

Kepergian KH Sahal Mahfud bukan hanya meninggalkan duka, tapi juga menunjukkan kepada kita bahwa KH Sahal Mahfud adalah kekasih Allah yang sejati.

Kisah karomah ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi umat Islam untuk selalu menjaga iman dan takwa, serta menjadikan para ulama sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari.

Kejadian ini juga mengingatkan kita bahwa Allah SWT selalu menunjukkan kebesaran-Nya melalui hamba-hamba pilihan-Nya, baik semasa hidup maupun setelah wafat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya