Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bawaslu Daerah Istimewa Yogyakarta, Ummi Illiyina, mengungkapkan bahwa Yogyakarta merupakan daerah kedua terbesar dalam penyebaran hoaks dan misinformasi secara nasional. Hal ini disampaikannya dalam diskusi bertajuk "Gotong Royong Lawan Disinformasi Pemilu: Upaya Multipihak di Indonesia" yang diselenggarakan oleh Center for Digital Society (CfDS) UGM pekan lalu.
Ummi menjelaskan bahwa hoaks terbanyak yang ditemukan oleh Bawaslu berkaitan dengan serangan terhadap pemerintah dan penyelenggara pemilu, terutama pada tahun politik seperti saat ini.
Advertisement
"Bahaya dari situasi ini adalah, sebaik apapun penyelenggara pemilu menjalankan tugasnya, hasilnya tetap tidak mendapat kepercayaan dari masyarakat," ujar Ummi seperti yang dilansir dari laman UGM.ac.id.
Bawaslu juga menjelaskan sejumlah upaya yang telah dilakukan untuk melawan hoaks, termasuk kolaborasi dengan berbagai pihak.
"Kami bekerja sama dengan Meta, Tiktok, Kominfo, hingga organisasi sipil. Kami juga turut merangkul para influencer nasional untuk ikut serta menangkal hoaks yang tersebar di media sosial," katanya menambahkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement