Begini Sejarah Kedutaan Besar Vatikan, Tempat Paus Fransiskus Menginap Selama di Indonesia

Vatikan merupakan salah satu negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 03 Sep 2024, 18:28 WIB
Paus Fransiskus akan menginap di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta selama kunjungannya ke Indonesia, 3-6 September 2024. (Dok. Youtube Liputan6)

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024. Dalam kunjungan bersejarah ke Jakarta, Paus Fransiskus disebut akan menginap di Kedutaan Besar (Kedubes) Vatikan, Jakarta Pusat.

Kedubes Vatikan berlokasi di Jalan Merdeka Timur Nomor 18, Jakarta Pusat.

Berikut ini adalah sejarah dari Kedubes Vatikan:

Perwakilan Vatikan di Indonesia itu sudah berdiri sejak Juni 1966. Bangunan tersebut dirancang arsitek Jerman Hermann Bohnekamp yang saat itu tengah merancang Kedutaan Besar Jerman di Indonesia.

Mengutip laman Nunciature Indonesia, Selasa (3/9/2024), Paus Pius XII resmi mengangkat Uskup Agung de Jonghe d’Ardoye pada 6 Juli 1947 sebagai Delegasi Apostolik di Indonesia, dan pada hari berikutnya mengeluarkan Surat Apostolik untuk mendirikan Delegasi Apostolik di Indonesia.

Tiga minggu setelah pengangkatannya, tepatnya Minggu 12 Juli 1947, Uskup Agung de Jonghe d’Ardoye tiba di Jakarta yang waktu itu masih disebut Batavia.

Pada 6 Agustus 1947, ia menyerahkan surat pengantar yang ditandatangani oleh Mgr Tardini kepada Letnan Jenderal Hindia Belanda, Hubertus Johannes van Mook.

Pada tanggal 4 Januari 1950, Takhta Suci Vatikan memberikan instruksi kepada perwakilannya untuk menyampaikan bahwa pihaknya mengakui Republik Indonesia Serikat.

Dua hari kemudian, Mgr de Jonghe d’Ardoye secara pribadi memberitahukan keputusan ini kepada Wakil Presiden dan Menteri Luar Negeri Hatta, yang kemudian memintanya untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Pada tanggal 10 Januari 1950, Takhta Suci Vatikan memberitahukan Jakarta bahwa mereka telah menerima usulan tersebut, bahwa sebuah Internunsiatur di Indonesia akan didirikan dan akan mendirikan kedutaan besar di Jakarta.


Pengangkatan Duta Besar

Ilustrasi negara Vatikan (AFP Photo)

Selanjutnya pada 16 Maret 1950, Vatikan mengangkat Mgr Georges de Jonghe d’Ardoye sebagai Internunsius (setingkat Duta Besar) di Indonesia.

Setelah menerima surat-surat Kepercayaannya, ia kemudian menyerahkannya kepada Presiden Soekarno pada 6 April 1950 di Istana Negara.

Pada 25 Mei 1950, Duta Besar Sukardjo Wirjopranoto, Utusan Luar Biasa dan Menteri Berkuasa Penuh Republik Indonesia Serikat menyerahkan Surat Kepercayaannya kepada Paus Pius XII.

Presiden Soekarno pun mengunjungi Vatikan pada 13 Juni 1956 dan diterima oleh Paus Pius XII, serta pada 14 Mei 1959 dan diterima oleh Paus Yohanes XXIII.

Pada kesempatan itu, Presiden Soekarno mengundang Paus untuk mengunjungi Indonesia.

 


Penetapan Hierarki Katolik Indonesia

Paus Fransiskus berdoa ketika memimpin misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Selasa (24/12/2019). Paus Fransiskus memimpin Natal bagi 1,3 miliar umat Katolik dunia. (AP Photo/Alessandra Tarantino)

Pada tanggal 3 Januari 1961, Paus Yohanes XXIII mengeluarkan Konstitusi Apostolik “Quod Christus”, yang menetapkan hierarki Katolik di Indonesia. Enam Provinsi Gerejawi dibentuk (Jakarta, Semarang, Ende, Medan, Pontianak dan Makassar) dan Vikariat Apostolik dan Prefektur Apostolik yang ada menjadi Keuskupan Agung dan Keuskupan.

Pelaksanaan Konstitusi Apostolik dipercayakan kepada Internunsius Apostolik saat itu, Uskup Agung Gaetano Alibrandi.

Pada tahun 1966, perwakilan Vatikan di Indonesia meningkat menjadi Kedutaan Besar.

Pada tanggal 16 Mei, Menteri Berkuasa Penuh Isa Mohamad Nazir menyerahkan Surat yang mengakreditasinya sebagai Duta Besar untuk Vatikan

Pada tahun yang sama, pada tanggal 1 Juni, gedung baru Nunsiatur Apostolik diresmikan.

Pembangunan gedung perwakilan Vatikan dimulai pada bulan Oktober 1964 oleh Uskup Agung De Liva dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun oleh arsitek Jerman Hermann Bohnenkamp.

Peresmian gedung berlangsung pada 29 Juni 1966 dan dihadiri oleh Presiden Soekarno.

Infografis Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-6 September 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya