Jadi Perusahaan Pelayaran Terbesar, Aset ASDP Indonesia Ferry Tembus Rp 11,05 Triliun

Aset perusahaan pelat merah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) meroket 34,48% senilai Rp2,8 triliun menjadi Rp11,05 triliun pada akhir 2023 berkat inovasi.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Sep 2024, 13:16 WIB
PT. ASDP Indonesia Ferry untuk mempermudah penumpang dalam pembelian tiket penyeberangan kapal di pelabuhan-pelabuhan yang tersebar di seluruh Indonesia secara online

Liputan6.com, Jakarta Aset perusahaan pelat merah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) meroket 34,48% senilai Rp2,8 triliun menjadi Rp11,05 triliun pada akhir 2023 berkat inovasi.

Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, menjelaskan lonjakan aset tersebut terjadi pada kurun waktu 2 tahun, aset ASDP tercatat hanya Rp8,22 triliun pada laporan keuangan per 31 Desember 2021.

“Pada 2019 ASDP mengoperasikan 167 unit kapal laik laut. Dan pada saat ini, posisi Juli 2024, sudah menjadi 220 unit kapal laik laut. Ini menjadikan kami operator penyeberangan dengan armada terbesar di Indonesia denhan 311 lintasan,” kata Shelvy dikutip Selasa (3/9/2024).

Saat bersamaan, liabilitas ASDP juga naik dari Rp1,31 triliun pada 2021 menjadi Rp2,67 triliun pada Desember 2023. Demikian pula dengan ekuitas ASDP yang melonjak 21,39% menjadi Rp8,38 triliun per Desember 2023.

Sementara itu, laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk ASDP Indonesia Ferry melonjak 88,49% dari Rp325,45 miliar pada Desember 2021 menjadi Rp613,45 miliar.

Shelvy Arifin menjelaskan peningkatan kinerja keuangan perusahaan juga merupakan hasil dari penerapan strategi efisiensi dan peningkatan operasional oleh manajemen.

“Kami melihat tren positif dalam kinerja keuangan sebagai hasil dari komitmen untuk terus mengoptimalkan operasional layanan sehingga perusahaan mampu melayani kepentingan publik,” ujar Shelvy.

ASDP saat ini melayani sekitar 290 rute penyeberangan di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 70% adalah rute angkutan perintis yang menghubungkan daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP), serta memfasilitasi mobilitas penumpang dan barang untuk memperluas konektivitas di wilayah tersebut. Sisanya, 30%, adalah rute komersial yang menopang rute perintis.

Jumlah Rute

Dengan jumlah rute tersebut, ASDP mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan terbesar di bisnis pelayaran penyeberangan dengan berbagai inovasi yang telah dilakukan.Mengenai inovasi, Shelvy juga menekankan bahwa inovasi digital ASDP sangat penting dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

“Transformasi digital, termasuk sistem pemesanan tiket online dan manajemen operasional berbasis teknologi, telah membantu meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan layanan,” jelasnya.

Pencapaian ini membuktikan bahwa strategi untuk meningkatkan layanan dan operasional telah berhasil.

“Kami akan terus berupaya menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan, serta memberikan layanan terbaik kepada pengguna jasa," tutur dia.

Dengan berbagai pencapaian keuangan dan operasional tersebut, ASDP telah menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional di masa depan.


Bakauheni Harbour City jadi Pusat Pertumbuhan Baru di Lampung

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) siap mendukung kembali perhelatan MXGP Seri ke-2 pada 6-7 Juli 2024 mendatang yang siap mengoperasikan 23 unit kapal dari Pelabuhan Padangbai-Bali ke Pelabuhan Lembar-Lombok. (Dok. ASDP)

Bakauheni Harbour City (BHC), proyek pengembangan kawasan sekaligus yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), siap menjadi katalisator utama dalam mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi di Lampung.

Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), BHC bertujuan mengubah kawasan Pelabuhan Bakauheni menjadi destinasi wisata terintegrasi dan pusat ekonomi baru yang akan memacu perkembangan wilayah tersebut.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyampaikan bahwa BHC akan memanfaatkan posisi strategis Pelabuhan Bakauheni sebagai gerbang utama antara Pulau Jawa dan Sumatera.

"BHC dirancang untuk menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan, memperkuat konektivitas pariwisata domestik, dan meningkatkan kunjungan wisatawan," ujar Shelvy.

Proyek ini tidak hanya mengusung konsep pengembangan pariwisata semata, tetapi juga berperan sebagai stimulus bagi tumbuhnya berbagai sektor pendukung lainnya. Dengan integrasi yang matang antara sektor pariwisata, pelabuhan, dan hiburan, BHC diproyeksikan dapat memberikan multiplier effect yang kuat, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong peningkatan investasi lokal maupun internasional. Hal ini diharapkan dapat mengubah peta ekonomi Lampung, menjadikannya lebih dinamis dan kompetitif.

 


Pemberdayaan UMKM

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sukses melayani sekitar 45,6 juta penumpang kapal ferry sepanjang tahun 2023 di 37 pelabuhan yang dikeloa ASDP, dari Sabang sampai Merauke. (Dok. ASDP)

BHC juga akan mengedepankan pemberdayaan UMKM dan komunitas lokal, sebagai bagian dari upaya ASDP untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat setempat.

"Kami berkomitmen untuk melibatkan pelaku usaha kecil dan menengah serta masyarakat lokal dalam setiap fase pengembangan BHC. Ini adalah cara kami untuk memastikan proyek ini benar-benar memberikan dampak positif yang menyeluruh," tambah Shelvy.

Pengamat tata kota, Yayat Supriyatna, menilai BHC memiliki potensi besar sebagai magnet wisata. "Promosi yang agresif dan paket wisata menarik akan menjadikan BHC destinasi utama bagi berbagai segmen wisatawan, mulai dari pelajar hingga pegawai negeri," jelas Yayat.

Ia juga menekankan pentingnya menciptakan sinergi antara sektor publik dan swasta untuk memaksimalkan potensi BHC.  "Kerja sama lintas sektor sangat krusial untuk memastikan BHC dapat menjadi destinasi yang mampu menarik wisatawan dalam skala besar dan berkelanjutan," ujarnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya